Tampilkan postingan dengan label Artis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artis. Tampilkan semua postingan

Rabu

Stop Meremehkan Rhoma Irama

Stop Meremehkan Rhoma Irama


Riforri - Rhoma Irama, sebuah nama yang saya kira lebih separuh dari rakyat negeri ini mengenalnya meski belum pernah sekali pun bertemu langsung dan cuma melihatnya melalui berbagai media. Rhoma Irama jelas lebih dulu terkenal daripada nama-nama ini; SBY, Wiranto, Prabowo Subianto, Habibie, Jusuf Kalla, Jokowi, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, serta sederet nama yang mulai terkenal dan sering muncul di berbagai media.

Rhoma Irama

Rhoma Irama sudah mulai dikenal oleh rakyat negeri di pertengahan tahun 1970-an ketika memunculkan sebuah grup musik bernama Soneta, yang namanya diambil dari salah satu jenis puisi dari Italia. Dekade 1980-an dan 1990-an merupakan masa-masa ketenaran dan produktivitas Rhoma Irama dalam bermusik. Sementara itu pada kedua dekade tersebut para tokoh yang nama-namanya saya sebut diatas entah sedang apa dan dimana, yang jelas cuma segelintir orang yang tahu nama dan mengenal mereka. Makanya saya sangat meragukan kejujuran pak Habibie yang pada sebuah tayangan Mata Najwa mengaku tak mengenal Rhoma Irama, terlalu.......

Pada tahun 1973 Rhoma Irama membentuk Soneta Grup yang mana pada tahun itu pula Susilo Bambang Yudhoyono lulus dari Akabri. Pada tahun 1973, Wiranto yang lulus Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1968; berpangkat Kapten. Adapun Prabowo Subianto baru lulus dari Akademi Militer di Magelang pada tahun 1974. Kemudian BJ Habibie pada tahun 1973 baru kembali ke Indonesia atas permintaan Soeharto, Presiden masa itu. Pada tahun-tahun ini Jusuf Kalla sibuk mengurusi berbagai bisnisnya melalui NV Hadji Kalla. Lalu Jokowi sedang apa dan dimana ? Ketika Rhoma Irama membentuk Soneta Grup di tahun 1973, Jokowi baru berumur 12 tahunan, berarti ia baru duduk di bangku SLTP. Aburizal Bakrie baru menamatkan kuliahnya di Fakultas Elektro ITB di tahun 1973. Sedangkan Surya Paloh, pria brewokan ini masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Sosial Politik Universitas Islam Sumatera Utara sambil memulai merintis bisnis.

Nah, keterkenalan dan ketenaran Rhoma Irama di kalangan rakyat negeri ini, jelas lebih dulu daripada semua tokoh yang akhir-akhir ini sering muncul namanya di berbagai media. Untungnya di era reformasi ini terdapat banyak media yang bisa digunakan untuk melakukan pencitraan. Padahal di era rejim Orde Baru, dimana media belum begitu banyak dan dibawah kontrol pemerintah pula, Rhoma Irama sempat dilarang tampil di media terutama milik pemerintah, tak membuat ketenaran seorang Rhoma Irama terhalang.

Rhoma Irama itu fenomenal, setidaknya di negeri ini. Julukannya sebagai Raja Dangdut tak pernah tergantikan hingga kini. Terasa sangat aneh jika julukan tersebut disematkan kepada yang lain. Ketenaran Rhoma Irama tak pernah pupus dari benak para penggemarnya. Lagu-lagu ciptaannya sudah seperti semacam lagu wajib bagi para grup musik dangdut. Jangan remehkan seorang Rhoma Irama bila kita tak lebih terkenal dari dia.

(Imi Suryaputera/kompasiana.com/Simplepedia)

Selasa

Demam Gaya Bahasa Vicky Prasetyo

Gaya Bahasa Vicky Prasetyo Amburadul dan Menggelikan


Gaya Bahasa Vicky Prasetyo Amburadul dan Menggelikan | Riforri Informasi Inspirasi Edukasi Seni Budaya Konspirasi Kemakmuran PolitikRiforri - Demam bahasa Vicky Prasetyo, mantan tunangan penyanyi dangdut Zaskia Gotik, ini kini sudah merambah ke berbagai kalangan. Lelaki yang bernama asli Hendrianto ini dinilai menggunakan gaya bahasa yang amburadul namun menggelikan. Pakar Linguistik dan Tata Bahasa dari Universitas Indonesia (UI) Totok Suhardiyanto mengungkapkan gaya bahasa Vikcy telah melanggar empat pelanggaran tata bahasa.

Empat Pelanggaran Tata Bahasa Gaya Vicky

Pertama yakni Afiksasi. Toto mengungkapkan penggunaan afiksasi atau imbuhan yang menjadi gaya Vicky sangat kacau. “Sangat kacau. Seperti kata ‘Mempertakut’ itu tidak ada. Yang ada itu ‘Menakut-nakuti’ atau ‘Membuat takut’,” kata Dosen Linguistik UI ini.
Kata ini dilontarkan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaskia Gotik: “Dengan adanya hubungan ini. Bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident”.

Kedua yakni kesalahan kolokasi atau sanding kata. “Misalnya kata ‘Konspirasi Kemakmuran’, itu sandingan katanya tidak tepat,” beber Totok. 
Pernyataan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaskia Gotik: “Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi karena basically, aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.”

Ketiga, tata bahasa yang dilanggar yakni urutan kata. Urutan kata ini memegang hukum Diterangkan Menerangkan atau DM. “Contohnya, ‘Labil Ekonomi’, itu salah. Kata sifat itu seharusnya berada di belakang kata benda. Misal, Gadis Cantik bukan Cantik Gadis,” papar Totok.
Pernyataan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaskia Gotik: “Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga…”

Keempat, pelanggaran kata yang dilakukan Vicky yakni menyalahi struktur sintaksis dan semantis. “Terutama yang dalam video kampanye bahasa Inggris. Itu struktur bahasa Inggrisnya campur-campur dan bolak-balik,” ujar Totok sambil tertawa kecil. 
Kampanye Vicky saat akan kampanye Lurah: “My name is Hendrianto, I am froms the birthday in Karang Asih, Karang Asih City”. 

Vicky Prasetyo "Pembohong"

Menurut psikolog, bila dilihat dari bahasa yang digunakan, Vicky bisa dikategorikan pembohong. Menurut Psikolog Klinis Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, orang yang manipulatif sering menggunakan permainan (game) untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang manipulatif memiliki kecenderungan tidak adaptif. “Bahasa termasuk salah satu bagian. Menurut saya orang tipe ini akan berusaha tampil lebih baik,” ujar Heri.