Tampilkan postingan dengan label Pemilu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemilu. Tampilkan semua postingan

Minggu

Rhoma Irama Resmi Tarik Dukungan ke PKB

Rhoma Irama Resmi Tarik Dukungan dari PKB 


Riforri - Rhoma Irama resmi menarik dukungannya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Terlebih ketika PKB ikut dalam deklarasi mendukung pencapresan Joko Widodo pada Pilpres 2014.

"Saya atas nama pribadi dan Riforri, dan kerendahan hati saya menarik dukungan ke PKB," kata Rhoma Irama di markas Riforri, Jakarta Timur, Jumat (16/5/2014).

Rhoma - Riforri

Rhoma yang digadang-gadang menjadi capres PKB mengatakan, ada beberapa alasan yang mendasar mengapa dia, Riforri serta Fans Rhoma Irama dan Soneta (Forsa) mencabut dukungan ke PKB.
Pertama, tidak ada lagi kesesuaian antara visi dan orientasi politik.
Yang kedua, PKB jelas tidak mengakui Rhoma effect yang sudah bekerja keras demi membesarkan PKB," tegas Rhoma.

"Dengan menarik dukungan dari PKB, otomatis kami tidak mendukung capres (Calon Presiden) yang didukung PKB, yakni Jokowi," kata Rhoma di kantor RIFORRI (Rhoma Irama for Republik Indonesia) Jakarta.

Pernyataan Rhoma itu spontan disambut para pendukungnya dengan teriakan takbir. "Kempes dukungan terhadap PKB, kempes Muhaimin" kata para pendukung Rhoma bersahutan di dalam ruangan kantor Rifori tersebut.

Rhoma menambahkan, hingga saat ini dia bersama pendukungnya belum menentukan arah dukungan capres. Rhoma akan tetap mengikuti dinamika politik jelang Pilpres yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

Rhoma menampik mengendap rasa kekecewaan yang besar. Semua adalah pelajaran politik yang bisa diambil dari dirinya dan juga Rifori. Dalam politik, kata Rhoma, tidak ada hal yang mustahil termasuk membeloknya sikap PKB.

Rhoma mengimbau Forsa dan Riforri di berbagai wilayah serta di daerah tidak meluapkan kekecewaannya dengan kekerasan ataupun kerusuhan.
"Seandainya ada kekecewaan boleh saja ditumpahkan, tapi tanpa anarkisme dan harus menjaga tujuan kita sebenarnya menjalankan amar makruf nahi munkar (mengajak kepada perbuatan baik dan mencegah perbuatan buruk)," tandas Rhoma. (viva/Lip6)


Sabtu

Hasil Resmi Rekapitulasi Suara KPU Pileg 2014

Hasil Resmi Rekapitulasi Penghitungan Suara KPU Pada Pemilu Legislatif 2014


Riforri - Menjelang batas waktu yang ditetapkan UU Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya mensahkan hasil Pemilu Legislatif 2014 pada Jumat (9/5) pukul 23.50 WIB, atau hanya selisih 10 menit dari batas waktu yang ditetapkan. Ketukan palu sidang Ketua KPU Husni Kamil Manik yang menandai berakhirnya Rapat Pleno Terbuka rekapitulasi penghitungan perolahan suara parpol dan caleg DPR, DPD, dan DPR sejak 26 April 2014, disambut tepuk tangan meriah dari wakil-wakil parpol, Bawaslu, dan undangan yang hadir. Sebelum menetapkan rekapitulasi perolehan suara sah parpol secara nasional pada Pemilu 2014, Ketua KPU membacakan SK KPU tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD secara nasional pada Pemilu 2014


Berikut ini perolehan suara sah 12 parpol peserta Pemilu Legislatif 2014, yang disahkan dan ditetapkan KPU disusun berdasarkan nomor urut peserta Pemilu.

  1. Nasdem : 8.402.812 suara (6,72%)
  2. PKB : 11.298.957 suara (9,04%)
  3. PKS : 8.480.204 suara (6,79%)
  4. PDI Perjuangan : 23.681.471 suara (18,95%)
  5. Partai Golkar : 18.432.312 suara (14,75%)
  6. Partai Gerindra : 14.760.371 suara  (11,81%)
  7. Partai Demokrat : 12.728.913 suara (10,19%)
  8. PAN : 9.481.621 suara (7,59%)
  9. PPP : 8.157.488 suara (6,53%)
  10. Hanura : 6.579.498 suara (5,26%)
  11. PBB : 1.825.750 suara (1,46%)
  12. PKPI : 1.143.094 suara (0,91%)

Jumlah total suara seluruh parpol 124.972.491 suara.

 Berdasarkan perolehan suara 12 parpol tersebut, KPU juga menetapkan bahwa 10 parpol dinyatakan memenuhi ambang batas perolehan suara nasional (parliamentary treshold) sebesar 3,5%. Dua parpol, yakni PBB dan PKPI dinyatakan tidak memenuhi Parliamentary Treshold 3,5% sehingga perolehan suaranya tidak akan dihitung pada saat pembagian atau penentuan kursi DPR RI


Minggu

Rhoma Irama Tarik Dukungan ke PKB

Rhoma Irama Tarik Dukungan ke PKB


Riforri - Sang Legenda Rhoma Irama mencabut dukungannya terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bila partai yang diketuai Muhaimin Iskandar tidak memegang komitmen mengusungnya sebagai calon presiden.

Rhoma Irama Tarik Dukungan

Melalui salah satu anggota Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riforri) Habib Shechan Shahab, Rhoma menyampaikan 3 poin sikap, yaitu:

  1. Rhoma Irama akan menarik dukungan apabila PKB tidak konsekuen, tidak komitmen dengan kesepakatan dan tujuan yang telah disepakati bersama untuk mencapreskan Rhoma Irama pada Pemilu 2014.
  2. Apabila PKB berkoalisi dengan partai manapun dan tidak melibatkan Rhoma Irama maka, Rhoma akan cabut dukungan terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
  3. Rhoma Irama akan tetap berjuang untuk umat Islam, dan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Apabila PKB meninggalkan Rhoma Irama dan tidak komit, kita bercerai," tegas salah satu timses Riforri, Habib Shechan Shahab di markas Riforri, Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (26/4/2014).

Meski demikian, dukungan akan kembali diberlakukan bila PKB kembali kepada komitmen awal yakni mengusung Rhoma sebagai capres. "Cerai dalam arti kata bisa rujuk kembali apabila partai memegang komitmen awal," ucap Habib Shechan.

Tim sukses menyatakan akan menunggu ketegasan PKB dalam waktu 2 minggu. Jika nama Rhoma tidak terdaftar sebagai Capres dari PKB tanpa diskusi sebelumnya maka Rhoma akan menarik dukungannya.

"Tinggal 2 minggu, tidak ada (komitmen) ya kita tidak dukung lagi. Pencalonan kelompok lain tanpa ajak Haji Rhoma diskusi, maka menarik dukungannya," tambahnya lagi.
Rhoma tak datang dalam pengambilan sikap tersebut. Habib Shechan mengatakan, dialah yang melarang Rhoma datang langsung di markas Riforri.

"Pada awalnya Rhoma memang ingin datang, tapi kami yang menghalangi kedatangannya," kata Habib Shechan Shabab, ketua tim sukses Rhoma Irama dari RIFORRI, saat ditemui di Markas Besar RIFORRI, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu, 26 April 2014.

Menurut dia, kehadiran capres saat konferensi pers sebenarnya hal yang tepat. "Karena kami orang yang mendukung beliau untuk maju. Jadi poin penting yang disetujui oleh Rhoma Irama cukup kami yang menjelaskan. Setidaknya, alhamdulillah, beliau sudah mau dan membuktikan dirinya untuk maju membela rakyat dengan mengusung satu partai," ujar Shechan Shabab.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh para habib dan anggota RIFORRI lainnya ini mendesak agar PKB segera menentukan pilihannya untuk capres 2014. Rhoma Irama merupakan salah satu efek yang membuat suara PKB naik saat pemilu legislatif 9 April lalu.

Rabu

Rhoma Masih BerKhusnudzan kepada Cak Imin


RHOMA IRAMA: ''Saya Masih Ber Khusnudzan kepada Cak Imin''


Riforri - Petikan wawancara Intrupsi,

Intrupsi Rhoma
Tina Talisa: Setelah Rhoma berjasa membesarkan PKB selain faktor Muhaimin Rusdi, jangan jangan Rhoma Irama diperdaya oleh Muhaimin dan PKB, akhirnya tidak mencapreskan Rhoma Irama?

Rhoma: Penilaian seperti itu wajar, dan bisa terjadi, tetapi sampai saat ini saya masih khusnudzdzon, dan saya masih komunikasi dengan Cak Imin.

Komitmen pencapresan Rhoma oleh Cak Imin itu serius, maka kami berterima kasih kepada PKB dan Cak Imin, telah mencapreskan Rhoma dengan serius. Itu dibuktikan dengan sosialisasi Rhoma dan Cak Imin, sowan kiai2 di berbagai daerah, mengadakan roadshow sampai kampanye. Cak Imin dimana-mana mengatakan Rhoma Irama itu final Capres, Pak Mahfud dan pak JK itu datang belakangan.

Nah, pada akhirnya, hasil pemilu kita tahu, posisi PKB harus berkoalisi dengan partai yg lebih besar. Kalau berkoalisi dengan partai lain, saya akan realislis. Bergaining posisi tawar dengan PKB bisa berubah, dari Capres menjadi Cawapres. Saya terima demi kemaslahatan bangsa.

Silakan Muhaimin berbuat apapun, mau baik atau buruk, benar atau salah, adil atau dholim, silakan. Tapi jangan melakukan sesuatu yang tidak realistis, atau inkonsistensi. Kalau mau ambil itu, silakan pada Allah SWT dan penilaian masyarakat. Yang jelas saya tidak ingin bermusuhan dengan siapapun, saya tetap ingin bersahabat dengan Muhaimin, dengan PKB dan semua. Saya hindari itu. Ada lagu judulnya 'Dendam' :
Yang pasti apapun keputusan Muhaimin, benar atau salahm adil atau dholim, itu saya serahkan kepada Allah.


Terima kasih saya kepada FORSA (Fans Of Rhoma and Soneta) yang berada di seluruh Indonesia. Mereka yang berinisiatf membuat baliho stiker dan mensosialisasikana Rhoma dengan luar biasa.
Terima kasih juga kepada Fahmitamami, yg telah mensosialisasikan Rhoma Capres di berbagai tempat bersama ulama, sosialisi kultural. Mereka dengan mubalig dan ulama NU. itu mensosialisasikan bersama PKB, Itulah kemudian muncul 'Rhoma Irama Effect', itu saya syukuri dan berterima kasih atas kerjasama 'mesin' Rhoma Irama yang berjasa membesarkan PKB. Tentunya tanpa menafikan peran yang lain.

(Wawancara Rhoma dengan Tina Talisa Indosiar ditayang Jumat 18 April pukul 00.15.).

Sabtu

PKB AKUI DAHSYATNYA RHOMA

PKB AKUI DAHSYATNYA RHOMA, TAPI CAPRES TIDAK CAPAI TARGET


Riforri - Wawancara Helmy Faisal Ketua DPP PKB dengan Tina Talisa Indosiar ditayang Jumat 18 April 2014 pukul 00.15.


Efek Rhoma



Tina Talisa : Apa yang akan diberikan PKB kepada Bang haji yang berjasa dalam kenaikan suara PKB? Tetap dicapreskan-cawapreskan?


Helmy Faisal Ketua DPP PKB: Orang bilang Rhoma Irama Effcet itu benar2 terjadi, dan jujur mengakui karena Rhoma irama berhasil berubah basis PKB. Aceh, Jambi, Bengkulu, apalagi NTB sekarang dapat kursi. Pertama sejak reformasi. bahkan di NTB, itu orang mau beli kalender yang bergambar saya dan Rhoma. Karena mereka mencintai Rhoma, Mereka selalu minta, karena stok terbatas.

Tina: Trus, apa yang akan diberikan imbal balik atas jasa Rhoma Irama?

Helmy: Sebetulnya diantara kandidat Capres, itu ada estimasi nanti bila perolehan suara mencapai 15 persen, maka mereka akan kita Capreskan, karena berpeluang memimpin koalisi. Tapi kenyataan kita hanya mampu meraih 9-11 persen. Maka, tidak ada lagi yang terikat dalam perjanjian komitmen Capres. Juga tidak ada pembicaraan sebagai Cawapres. Tapi ada wisdom dari Pak Muhaimin, tetap nama2 itu kita tawarkan kepada pimpinana koalisi. Pimpinan koalisi punya pertimbangan sendiri.

Tina: Jadi apakalah akan mengucapkan terima kasih atau minta maaf, kepada Bang haji?

Helmy:saya melihat Bang haji itu tidak semata2 mengejar jabatan presiden, malah beliau itu menitipkan kepada PKB, ''Seandainya saya tidak dicapreskan PKB, saya cukup senang, karena temen2 PKB itu, sama visi perjuangannya dalam perjalanan politik saya sebagai seniman dan budayawan dan politisi''.

Tina: Jadi Bang Helmy yakin Bang Haji gak kecewa, sudah tak jadi capres, Cawapres atau menteri?

Helmy: Saya yakin Bang Haji seorang ulama yang berakhlah dan etika. Kalau terjadi salah paham, itu hak orang perorang dalam suatu hubungan ini.

Senin

Rhoma Effect Memang Menakutkan

“RHOMA-EFFECT” MEMANG “MENAKUTKAN”


Riforri - Effect (Efek dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti dampak, pengaruh atau dalam arti lebih luas lagi adalah kesan yang timbul pada pikiran penonton, pendengar, pembaca, dsb (sesudah mendengar atau melihat sesuatu).

Pasca Pemilu Legislatif 9 April 2014 kata “efek” memenuhi hampir seluruh halaman media, baik media cetak surat kabar maupun media on-line. Rhoma Efek, Jokowi Efek, Prabowo Efek adalah tiga nama yang menjadi primadona tulisan para jurnalis.


Hasil perhitungan cepat (quick count) yang dipaparkan oleh berbagai lembaga survey beberapa jam usai pencoblosan yang menampilkan raihan suara Partai peserta Pemilu secara serentak melahirkan berbagai macam analisa. Gagalnya PDI P, Rontoknya Partai Demokrat, Naiknya perolehan Partai-partai Islam membuat “kegaduhan” politik yang pada akhirnya melahirkan femonena baru yang bernama “efek” tersebut.

PDI P harus “menanggung beban” akibat perolehan suara yang hanya berkisar 18%, jauh dari “mimpi-mimpi” yang dilagukan lembaga survey yang meyakini bahwa PDI P akan meraup minimal 30% suara. Partai-partai Islam dan yang berbasis massa Islam yang oleh lembaga survey di-ultimatum akan redup ternyata justru naik secara cukup signifikan.

Salah satu yang melonjak perolehan suaranya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dari perolehan 4,9 % di Pemilu 2009, ternyata di Pemilu 2014 ini mampu meraih hampir 10% suara pemilih Nasional. Dua fenomena tersebut melahirkan “ Jokowi Efek” dan ” Rhoma Efek”. Bahasa yang kini beredar-pun berubah haluan. Jika sebelumnya Jokowi “diberitakan” sebagai magnet Pemilu, sedangkan Rhoma Irama hanyalah “penyedap” Pemilu maka dengan perolehan suara yang sedemikian rupa,Bahasa media berbalik menulis “ RHOMA- EFEK LEBIH HEBAT DARI JOKOWI- EFEK”

Bagi penggemar SONETA, Rhoma Efek sebenarnya bukan hal baru dan hal aneh. Sejak tahun 70-an Rhoma Efek sudah sangat “menakutkan” rezim Penguasa.
Jika tidak takut, untuk apa Orde Baru harus mencekal Rhoma Irama dan SONETA selama 11 tahun sejak tahun 1977 hingga 1988 ?
Jika bukan karena Rhoma-Efek, untuk apa William H Frederick, Sosiolog dari OHIO University, AS membuat tesis tentang Rhoma Irama dan SONETA tahun 1982 ?
Jika bukan karena Rhoma-Efek, buat apa media menjadikan “hijrah”-nya Rhoma Irama ke Golkar tahun 1997 sebagai Berita Utama (padahal banyak tokoh yang juga “lompat pagar”) ?
Jika bukan karena Rhoma-Efek untuk apa MNC Group (RCTI, MNC, Global TV) yang dimiliki oleh HarryTanoe juga “mencekal” Rhoma dan SONETA ?

Bersama SONETA, Rhoma Irama diyakini tidak hanya berhasil membentuk kelompok penggemar tetapi berhasil melahirkan pengikut yang militan. Militansi dibuktikan bukan hanya dengan larisnya kaset dan film saja, berjejalnya puluhan ribu manusia pada tiap pertunjukan SONETA juga memberikan bukti yang nyata.

Pengikut Rhoma dengan sukarela menghadiri setiap panggung terbuka baik tabligh akbar maupun pertunjukan music SONETA. Terbukti selama masa kampanye terbuka Pemilu 2014 kemarin, kampanye terbuka PKB yang paling banyak dihadiri massa adalah kampanye yang menampilkan Rhoma Irama dan SONETA. Puluhan ribu massa memenuhi lapangan yang dijadikan arena kampanye terbuka, jauh melebihi peserta kampanye tokoh-tokoh semacam Mahfud MD, Aburizal Bakrie, dan sebagainya.

Intuisi Muhaimin Iskandar untuk meminang Rhoma dan “menggadang-gadang” janji sebagai Capres sangatlah jeli. PKB bisa dikatakan Partai yang sedang “sekarat”. Perolehan suara sejak ditinggalkan Gus Dur terus menerus anjlok, hingga hanya bersisa 4,9% pada Pemilu 2009. Setelah ditinggalkan (lebih tepatnya meninggalkan) Gus Dur praktis PKB tidak lagi memiliki tokoh yang bisa diandalkan untuk mendulang suara. Cak Imin sadar betul bahwa PKB dilahirkan oleh Gus Dur dengan dukungan massa “akar rumput” dan karenanya harus mampu “merayu” kembali massa akar rumput tersebut.

Dan tokoh yang diyakini dapat “merayu” akar rumput itu tak lain adalah Rhoma Irama. Dimulailah gerilya politik bersama Rhoma Irama menyambangi basis massa NU hingga pelosok-pelosok Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ini persis seperti yang dilakukan Golkar melalui Mba Tutut, Putri sulung Pak Harto, ketika ber-safari bersama Rhoma dan SONETA tahun 1997 mengunjungi kantong-kantong NU (PPP) di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tabligh Akbar dan pertunjukan SONETA dijadikan sebagai pemikatnya. Cak Imin berhasil ! PKB meraih hampir 10% suara secara Nasional, jauh dari perkiraan para pengamat yang mematok PKB pada angka 5%.

Rhoma-Efek mengalahkan Jokowi-Efek, begitu bunyi Berita di media.


Elektabilitas Rhoma yang dinilai hanya nol koma sekian persen dibanding popularitasnya yang mencapai 98 % ( 2 % termasuk Pak Habibie yang mengaku tidak mengenal Rhoma Irama) ternyata meleset. Rhoma berhasil menarik simpati para pengikutnya baik yang dari kalangan NU maupun non-NU untuk memilih PKB. Cak Imin dan pejabat teras PKB-pun kerap tersenyum lebar ketika diliput media. Menanggapi banyaknya media yang membahas Rhoma-Efek, Ia berucap ringan, “ itu bukan hanya efek dari saya saja, ada peran Machfud MD, peran Ketua NU, peran Ahmad Dani, dan juga caleg-caleg PKB lainnya”. Rhoma memang tulus berjuang untuk mengangkat pamor PKB yang diyakini-nya sebagai partai ulama.

Namun ketulusan Rhoma mulai “diusik”. Beberapa tokoh PKB mengikuti “gendang” pengamat politik yang “mengkerdilkan” peran Rhoma. Mereka mencoba menggiring opini dan mulai “mengkaburkan” janji pencapresan Rhoma dengan alasan suara yang tidak memungkinkan untuk mengusung capres sendiri. Dalam hal ini memang sudah benar, 10% suara tidak dapat melakukan hal itu. Semua sepakat akan hal ini.

Yang membuat “keresahan” pengikut Rhoma adalah acrobat Politik yang dilakukan oleh “elite” PKB yang seolah-olah melupakan dan tidak mengakui “Rhoma-Efek” sebagai pendulang suara. Mereka mengatakan PKB melonjak karena massa NU telah kembali ke dalam rumah mereka. Mereka tidak pernah berfikir siapa yang membuat massa NU tersebut kembali ke “rumah”. Jika mau jujur, PKB-lah yang meninggalkan NU dengan “mengkhianati” Gus Dur sehingga keluarga besar mengeluarkan “fatwa” bahwa Partai apapun boleh memakai gambar Gus Dur dalam kampanye, kecuali PKB.

Jauh sebelum Pemilu, Muhaimin telah mengatakan bahwa antara Rhoma, Machfud dan JK memiliki kekuatan masing-masing. Rhoma kuat di akar rumput, Machfud kuat dikalangan akademisi dan JK kuat di wilayah Indonesia Timur. Lalu siapakah mayoritas massa NU dan Non-NU yang memilih PKB ? Jawabannya sudah jelas bahwa PKB dimenangkan oleh massa “akar rumput”, bukan oleh akademisi dan bukan pula dari wilayah Timur Indonesia, karena selain diusung PKB, JK merupakan salah satu tokoh Golkar.

Sangat tidak bijak jika elite PKB melakukan akrobat yang menyakiti “para pengikut” Rhoma. Memang kecil kemungkinan untuk menjadikan Rhoma sebagai Capres atau Cawapres, namun meninggalkan Rhoma akan membawa kerugian besar bagi PKB. Jangan pernah sekali-kali membuat pernyataan maupun tindakan untuk “berkhianat” terhadap apa yang telah Rhoma berikan untuk PKB karena Rhoma-Efek sangatlah “menakutkan”.

By Soneta Mania

Kamis

Rhoma Irama Mampu Mendongkrak Elektabilitas Suara PKB

Effect Rhoma Irama Mendongkrak Elektabilitas Suara PKB Secara Signifikan


Riforri - Analisis hasil hitung cepat (quick count) Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menyebut sejumlah sosok yang berefek terhadap partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014. Salah satunya adalah raja dangdut Rhoma Irama yang dinilai berhasil mendongkrak suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi untuk mendongkrak elektabilitas PDI Perjuangan tidak sedahsyat yang dibayangkan.

Efek Rhoma Menaikan suara PKB

Hasil hitung cepat, perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif (pileg) 2014 hanya naik 35 persen dibandingkan pileg 2009. Sedangkan Partai Gerindra secara mengejutkan justru bisa meningkatkan perolehan suara hingga 170 persen.

"Ternyata Rhoma Irama lebih berefek daripada Joko Widodo," kata Peneliti Senior LSI Network, Toto Izul Fatah, Rabu 9 April 2014. Menurut Toto, popularitas Jokowi yang juga Gubernur DKI Jakarta itu tidak terlalu signifikan meningkatkan perolehan suara PDI Perjuangan.

"Walaupun Rhoma belum diterima kalangan elite, tapi saat dia turun ke basis sangat diterima kalangan grassroot," kata peneliti LSI, Rully Akbar, di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 9 April 2014.

"Gebrakan Gerindra spetakuler luar biasa, pemilu lalu hanya dapat 4,4 persen sekarang hampir 12 persen. Sedangkan PDIP tidak ada kejutan yang berarti, Jokowi Effect  juga tidak berasa," kata Direktur Eksekutif Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (10/4).

Dosen Ilmu Politik Universitas Jayabaya ini menuturkan, perolehan suara PDIP sangat kecil dibanding target yang diharapkan dengan adanya pencalonan Jokowi sebagai calon presiden (capres). Hal tersebut menunjukkan bahwa Jokowi Effect tidak mempan dalam pemilu kali ini.

"Jokowi effect tidak terbukti sama sekali, dalam Pemilu kali ini," kata Igor.

Dibanding Jokowi, popularitas Raja Dangdut Rhoma Irama (Rhoma Effect) justru lebih terasa. Hasilnya, PKB yang mengusung Rhoma mendapatkan perolehan suara fantastis dan di luar prediksi.
Sebelumnya, banyak pihak yang memprediksi pencapresan Jokowi sebelum pileg akan meningkatkan perolehan suara partai berlambang banteng moncong putih itu sekitar 25 hingga 30 persen.

"Ternyata, efek Jokowi tidak berpengaruh. Kesimpulannya, pemilih Jokowi belum tentu pilih PDI Perjuangan dan pemilih PDI Perjuangan belum tentu pilih Jokowi," terangnya.

Sementara itu, Rhoma Irama bisa memberikan efek signifikan pada suara PKB sejak dia menjadi salah satu bakal capres partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu. PKB berhasil memperoleh suara hampir menyentuh angka 10 persen.

"Efek Rhoma Irama belum bisa diterima kalangan elite, tetapi diterima di kalangan grassroot," kata Toto.

Efek personal kedua, menurut Toto, adalah sosok Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat. Kasus korupsi meruntuhkan elektabilitas partai yang didirikan SBY tersebut. "Kasus Nazaruddin itu mengakibatkan Demokrat tidak mencapai 10 persen suara," tuturnya.

Hasil hitung cepat pileg 2014, PKB meraih 9,4 persen suara nasional. Padahal pada pileg tahun 2009 partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut hanya mendapatkan 4,9 persen suara nasional. Kenaikan perolehan suara PKB sekitar 91 persen.

"Yang dahsyat kali ini ya Gerindra Effect dan Rhoma Irama Effect," ujar Igor. (/jpnn/viva/tempo)

Rilis Peresmian Pusat Posko Pemenangan Rhoma Irama

Rilis Media Peresmian Pusat Posko Pemenangan Rhoma Irama 


Riforri - Posko-posko pemenangan Rhoma Irama telah berdiri di sejumlah daerah dan pelosok. Sejumlah daerah tersebut antara lain posko-posko di: Bogor, Tasik, Garut, Tegal, Pemalang, Lombok, Ujung Pandang, Lampung, Palembang dan banyak posko yang tengah didirikan hingga skarang ini. Keberadaan posko ini didukung sejumlah relawan yang terdiri dari fans dan masyarakat umum.  Bahkan ada posko yang didirikan oleh pengurus partai politik; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) seperti di Lombok Tengah.

Riforri - Setelah posko-posko di daerah berdiri Rhoma Irama akan meresmikan Pusat Posko Pemenangan. Posko ini dinamakan Riforri yang memiliki kepanjangan Rhoma Irama for Republik Indonesia. Posko yang terletak di Jl. Dewi Sartika No. 44, Cawang Jakarta Pusat ini akan menjadi jangkar kegiatan posko-posko Riforri di sejumlah daerah. Sinergitas antar posko-posko yang ada di Indonesia akan diorganisir dari lokasi ini. Untuk memperkuat keberadaan posko dan silaturahmi tim sukses Rhoma Irama membuat Tabloid Riforri. Tabloid ini berisikan kegiatan sosial politik sang calon presiden, perkembangan hasil survei pilpres 2014,  kegiatan lembaga-lembaga pendukung dan Soneta. Bulan Desember 2013 tabloid ini memasuki edisi yang ke 3.
 Sejumlah relawan yang berada dibelakang pencalonan Rhoma Irama berasal dari unsur-unsur PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), FORSA (Fans of Rhoma dan Soneta), FAHMI TAMAMI (Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla Indonesia), PAMFATTA (Pengamanan Fahmi Tamami) dan GERAM (Gerakan Anti Madat).

 Setelah posko-posko di daerah berdiri Rhoma Irama akan meresmikan Pusat Posko Pemenangan. Posko ini dinamakan Riforri yang memiliki kepanjangan Rhoma Irama for Republik Indonesia. Posko yang terletak di Jl. Dewi Sartika No. 44, Cawang Jakarta Pusat ini akan menjadi jangkar kegiatan posko-posko Riforri di sejumlah daerah. Sinergitas antar posko-posko yang ada di Indonesia akan diorganisir dari lokasi ini. Untuk memperkuat keberadaan posko dan silaturahmi tim sukses Rhoma Irama membuat Tabloid Riforri. Tabloid ini berisikan kegiatan sosial politik sang calon presiden, perkembangan hasil survei pilpres 2014,  kegiatan lembaga-lembaga pendukung dan Soneta. Bulan Desember 2013 tabloid ini memasuki edisi yang ke 3.

 Seperti halnya posko-posko pemenangan Riforri di daerah yang diresmikan oleh pimpinan PKB seperti Helmi Faisal di Lombok Tengah (25/09/2013) atau posko pemenangan di Bogor oleh Muhaimin Iskandar (13/10/2013) peresmian Pusat Posko Pemenangan Riforri Sabtu, 14 Desember 2013 ini akan dilakukan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Ini menunjukan keseriusan PKB mengusung Rhoma Irama sebagai calon presiden dari PKB. Keberadaan Pusat Posko Pemenangan Riforri ini diharapkan memperkuat sinergitas antara tim Riforri dan PKB. Sementara dari sisi Rhoma Irama ini memperkuat komitmen untuk membesarkan PKB untuk dapat melewati ambang batas presidential threshold untuk Pilpres 2014 mendatang.

 Selanjutnya gedung ini akan menjadi Media Centre bagi media sehingga dapat berkomunikasi tentang jadwal kegiatan Rhoma Irama ataupun diskusi-diskusi kebangsaan yang akan disampaikan langsung oleh capres ataupun tim kampanye Riforri. Sejumlah foto kegiatan Rhoma juga akan dipajang di Pusat Posko Pemenangan Riforri ini.

Jakarta, 14 Desember 2013

 Ketua,                                                                                                             Sekretaris,

WASKITO                                                                                                      RAMDANSYAH

Jokowi Kagum Rhoma Jadi Inspirasi Positif

Jokowi Kagum Rhoma Jadi Inspirasi Positif


Riforri - Joko Widodo Gubernur DKI Jakarta  tidak mau berkomentar soal pernyataan penyanyi dangdut Rhoma Irama yang menyebutkan keduanya sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ideal untuk dipilih dalam Pemilu 2014. Namun demikian Jokowi sempat memberikan komentarnya mengenai sosok raja dangdut tersebut.

Riforri - "Siapa yang tidak kenal sama Bang Haji Rhoma Irama," kata Jokowi saat ditanyakan soal sosok Rhoma Irama seusai Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2013 di Ruangan Raflesia, Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Rabu (4/12/2013).  Kendati demikian, Jokowi mengaku kagum atas sosok pria yang melantunkan lagu "Judi" tersebut. Menurutnya, lirik-lirik lagu yang diciptakan oleh Rhoma menjadi inspirasi positif bagi pendengar.| http://www.ri-for-ri.com"Siapa yang tidak kenal sama Bang Haji Rhoma Irama," kata Jokowi saat ditanyakan soal sosok Rhoma Irama seusai Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2013 di Ruangan Raflesia, Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Rabu (4/12/2013).

Kendati demikian, Jokowi mengaku kagum atas sosok pria yang melantunkan lagu "Judi" tersebut. Menurutnya, lirik-lirik lagu yang diciptakan oleh Rhoma menjadi inspirasi positif bagi pendengar.

"Ada yang imbauan tidak berjudi, jangan minum minuman keras, soal korupsi juga ada, saya kira memang baguslah," ujar Jokowi.

Jokowi pun setuju atas pernyataan Rhoma yang mengatakan bahwa dia dan Jokowi sama-sama merakyat. Menurut Jokowi, lirik lagu yang diciptakan Rhoma memang dekat dengan rakyat.

"Lagunya memang merakyat. Semua orang pasti setuju,"ujarnya.

Ketika ditanyakan lagi soal pernyataan Rhoma tentang pasangan capres dan cawapres yang ideal, Jokowi menegaskan bahwa dirinya masih ingin mengurus Jakarta.

"Kalau copras-capres, ndaklah. Saya urus Jakarta saja," ujarnya.
(Kom/CarDam)

PKB - RHOMA Saling Menguntungkan

Jangan Anggap Enteng Rhoma Irama...


Riforri - Effendi Ghazali seorang pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, tak sependapat jika kehadiran Rhoma Irama dalam barisan bakal calon presiden PKB tak membawa keuntungan untuk partai yang mengusungnya. Menurut Effendi, sosok Rhoma Irama sangat populer dan dapat memengaruhi mendongkrak suara masyarakat pemilih.

Riforri - Effendi Ghazali seorang pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, tak sependapat jika kehadiran Rhoma Irama dalam barisan bakal calon presiden PKB tak membawa keuntungan untuk partai yang mengusungnya. Menurut Effendi, sosok Rhoma Irama sangat populer dan dapat memengaruhi mendongkrak suara masyarakat pemilih | http://www.ri-for-ri.com

Effendi menjelaskan, sebagai seorang seniman dangdut Rhoma memiliki banyak penggemar setia yang tersebar hampir diseluruh penjuru Indonesia. Hal ini menurutnya yang membuat PKB mempertimbangkan menjajakan Rhoma dalam barisan bakal calon presiden bersama tokoh lainnya.

"Jangan anggap enteng Rhoma, pendukungnya banyak, akan ada dampak psikologis positif yang masuk ke PKB," kata Effendi di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Selanjutnya, ia juga melihat, keuntungan tersebut tak hanya didapat oleh PKB, tetapi juga Rhoma secara pribadi. Suara pemilih PKB akan meningkat dengan kehadiran Rhoma, dan secara pribadi, popularitas Rhoma juga akan kembali terangkat seiring sepak terjangnya di dunia politik.

Seperti diketahui, PKB terus mempromosikan tiga bakal calon presidennya kepada publik. Selain Rhoma, tokoh lain yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden dari PKB adalah Jusuf Kalla dan Mahfud MD.

Khusus untuk Rhoma, dirinya menyatakan sebagai calon presiden PKB yang sah. Sementara itu, keputusan Jusuf Kalla dan Mahfud MD baru akan diketahui setelah pileg dilakukan.(Kom/Hindra L)


Selasa

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat


Riforri - Tiga tokoh yang kerap disebut sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) duduk satu meja dalam sebuah seminar politik yang digelar di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (2/12/2013). Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla akan menyampaikan gagasannya dalam seminar yang bertemakan "Menciptakan Lembaga Kepresidenan yang Efektif dan Efisien untuk Kepentingan Rakyat". "Kita punya tiga capres yang kompeten, kita dengarkan dengan pendekatan-masing-masing," kata Ketua Fraksi PKB di MPR, Lukman Edi, saat membuka seminar tersebut. 
Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat | JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan. | http://www.ri-for-ri.com

Rhoma tiba terlebih dulu di lokasi seminar, menyusul kemudian Mahfud MD dan Jusuf Kalla. Setelah beramah tamah sejenak, ketiganya langsung memasuki ruang seminar yang digelar oleh Fraksi PKB di MPR. 

Rhoma Irama saat tiba di Gedung DPR tidak banyak berkomentar soal kemungkinan pencapresannya. Raja dangdut itu hanya menegaskan bahwa dirinya siap maju sebagai capres 2014. "Ya pasti siap," tegas Rhoma kepada wartawan di Gedung MPR, Jakarta, Senin (2/12).

Ketika ditanya lebih memilih atau duet dengan siapa, Rhoma hanya melempar senyum. "Dulu dengan Elvi Sukaesih," katanya seraya bercanda. "Pak Mahfud sahabat saya, kalau JK senior saya," tambahnya.

Rhoma menambahkan jika dirinya belum ada komunikasi dengan partai lain, namun, dirinya terus sosialisasi ke akar rumput ke daerah-daerah. "Kerjaan saya kan keliling-keliling," tutupnya.

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat | JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan. | http://www.ri-for-ri.com
Seperti diberitakan, Rhoma adalah penyanyi dangdut yang telah sejak awal tahun ini menyatakan diri sebagai calon presiden dari PKB. Rhoma sering kali mengatakan bahwa pendeklarasiannya sebagai calon presiden telah sah meski masih ada bantahan dari internal PKB. 

Sementara itu, Mahfud MD adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang menyatakan hanya akan maju sebagai calon presiden dari PKB. Mahfud menganggap PKB sebagai rumah besarnya, dan salah satu alasan menolak ikut menjadi kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. 

Terakhir adalah Jusuf Kalla, tokoh senior Partai Golkar ini mendapat dukungan dari mayoritas pengurus DPW PKB. Meski demikian, Jusuf Kalla belum memberi keputusan partai mana yang akan dijadikannya sebagai kendaraan pada tahun depan. 

Setelah duduk, nama ketiganya kemudian disebut satu persatu oleh pembawa acara. Nama JK disebut lebih dulu, tepuk tangan dari peserta membahana. Lalu pembawa acara menyebut nama Mahfud, tepuk tangan kembali membahana. Terakhir nama Rhoma yang disebut, tepuk tangan membahana lebih keras dibanding untuk kedua nama lainnya.

Tepuk tangan itu diiringi lantuanan shalawat dari peserta seminar. Kehadiran ketiga capres itu membuat seminar menjadi meriah.

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat | JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan. | http://www.ri-for-ri.com
Dalam seminar ini, hadir sejumlah politisi dan calon anggota legislatif PKB dari berbagai daerah pemilihan. Lainnya, ratusan mahasiswa dari beberapa kampus di Jakarta juga tampak hadir dan mengikuti jalannya diskusi. 

JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan.

Rhoma Irama mengusulkan pembentukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Perpajakan (PPATP) untuk mencegah korupsi. "Untuk memperkecil korupsi melalui pajak, saya usulkan pembentukan PPATP. PPATP itu adalah untuk mengoptimalkan pajak dan mencegah korupsi," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/12). 

Rhoma mengemukakan hal itu dalam diskusi "Menciptakan Lembaga Kepresidenan yang Efektif dan Efisien untuk Kesejahteraan Rakyat" yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR. 

"Kebocoran banyak di pajak seperti yang dilakukan oleh Gayus Tambunan. Saya yakin, pasti ada ribuan Gayus-Gayus lainnya yang belum terungkap," kata penyanyi dangdut yang jadi capres PKB tersebut. "Pilkada juga sangat rawan korupsi, menimbulkan konflik horizontal. Serahkan pemilihan wali kota dan bupati ke DPRD. Pemilihan langsung itu menyebabkan banyaknya korupsi," kata Rhoma. (berbagai sumber)

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat | JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan. | http://www.ri-for-ri.com

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat | JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan. | http://www.ri-for-ri.com

Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat | JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan. | http://www.ri-for-ri.com

Rabu

Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Nyapres

Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Tetap Nyapres


Riforri - Ketua Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, langkah Rhoma Irama, yang tetap mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) 2014 tidak menjadi masalah, karena "raja dangdut" itu merupakan kandidat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKB).

"Ya kalau Roma Irama boleh boleh saja dan sah sah saja, karena memang dia sudah disebut-sebut sebagi calon presiden atau salah seorang bakal calon presiden dari PKB," kata Akbar, di Jakarta, Kamis (7/11).

Menurutnya, lolos tidaknya musisi dangdut yang kini aktif menjadi pedakwah itu menjadi calon presiden dari PKB, itu tinggal menunggu hasil proses, baik penetapan oleh PKB sendiri dan bisa tidaknya PKB mengusung Capres pada Pemilu mendatang.

"Kita lihat saja, tentu ada proses berikutnya yang akan menentukan kepastiannya, terutama tentu mengenai hasil Pemilu. Kalau PKB bisa mendapatkan kursi 20%, maka PKB tentu dapat mencalonkan presiden secara langsung," ucapnya.

Tetapi, imbuh Akbar, PKB tentu harus menentukan satu dari 3 kandidat Capres yang disebut-sebut ada tiga kandidat. "Paling tidak, kan ada 3 nama di situ. Pertama Mahfud MD, Rhoma Irama, dan yang terkahir ini muncul nama JK (Jusuf Kalla, Red.)."

Jadi, kata Akbar, PKB harus menetapkan satu mekanisme yang demokratis dan fair. Dengan catatan, PKB mendapat kursi sekurangnya 20%. "Ya seperti dulu kami melakukan konvensi," pungkas Akbar. (IS)

Rhoma Minta Masalah Carut Marut DPT Tuntas

Rhoma Irama Minta Masalah Carut Marut DPT Tuntas


Riforri - Calon Presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mendesak agar permasalahan kekisruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dituntaskan. Sebab saat ini masih ada 10,4 juta pemilih yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Raja dangdut itu khawatir kekisruhan DPT masih terjadi pada saat pencoblosan nanti. Jika tidak, kata dia, partai politik akan menjadi pihak yang dirugikan.

"Masih ada 10,4 juta pemilih yang bermasalah dalam DPT, itu tentu harus dituntaskan, berbagai macam kemungkinan kecurangan bisa terjadi," tukasnya di Pondok Pesantren Al Manar Azhari, Limo, Depok, Minggu (10/11/2013).

Rhoma menambahkan jika DPT bermasalah, tentunya hasil pemilu tidak akan valid. Ia meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk duduk bersama.

"Ini bisa membuat pemilu tak valid hasilnya, saya rasa KPU dan Kemendagri harus betul-betul bekerjasama, barangkali dibantu parpol, secara sinergi bagaimana menuntaskan validitas," katanya.

Rhoma menilai, kesalahan bisa saja terjadi saat verifikasi data pemilh. Misalnya terhadap DPT ganda, atau pemilih yang sudah meninggal tetapi masih tercantum dalam DPT.

"Tentu ada perubahan signifikan, misalnya tahun lalu memilih, sekarang meninggal, tahun lalu belum memilih, tahun sekarang bisa jadi sudah memilih tetapi tak masuk DPT. Itu kan bisa signifikan, harus terus dirapikan," tandasnya. (hol/oke/marieska)

Rhoma Berkisah Bersedia Maju Capres

Rhoma Kembali Berkisah Bersedia Maju Capres 


Riforri - Raja dangdut Rhoma Irama mengklaim keinginannya maju menjadi calon presiden bukan berasal dari keinginan pribadi, namun keinginan para habaib dan ulama.

"Isu Rhoma capres sudah terjadi dari 2004, saat itu pertama kali Indonesia memilih presiden secara langsung, One Man One Vote, lalu kemudian saat itu ulama dan politisi datangi saya membawa proposal partai, agar saya menjadi ketua umum. Lalu kenapa saya, kan banyak cerdik pandai dan kyai. Lalu mereka bilang, kita berharap Anda jadi presiden?," ujarnya di Pondok Pesantren Al Manar Azhari, Limo, Depok, Minggu (10/11/2013).

Rhoma menjelaskan, saat itu banyak orang lain yang lebih kompeten dan memiliki kapabilitas. "Namun kata mereka, di samping kapabilitas, harus punya popularitas. Saya katanya punya elektabilitas dan popularitas, bahkan punya kapabilitas pernah menjabat sebagai anggota DPR," tuturnya.

Rhoma menambahkan bahwa banyak ulama dan habaib menilai dia memiliki
visi misi yang jelas. Hal itu terlihat dari seluruh lirik lagu yang ditulis Rhoma.

"Dari lirik-lirik lagu saya. Sebelum dunia internasional ajarkan soal HAM, tetapi saya sudah menulis lagu di tahun 1980 soal kebebasan berbicara. Di samping itu, sebelum dunia internasional dan KPK dibentuk belum ada keinginan berantas korupsi, saya sudah menciptakan lagu yang liriknya 'Hapuskan Korupsi di Segala Birokrasi, Agar Terlaksana Kemakmuran yang Merata' pada tahun 1982," ungkapnya.

Rhoma menambahkan dia juga memiliki lagu-lagu yang bercerita soal moral bangsa serta kemakmuran rakyat. Salah satunya lagu Miras Santika dan Narkoba.

"Dulu saya bilang, saya tak berminat jadi presiden, enakan jadi raja dangdut lagi, tanggung jawab presiden berat, lalu pada 2009 saya diminta kembali sebagai vote gathers agar jadi cawapres, lalu saya katakan terimakasih pak, saya tak obsesi," tegasnya.

Akhirnya, pada tahun 2012, terjadi fenomena politik yang inskontitusional. Rhoma mengaku didesak oleh para habaib Betawi dan politikus Senayan untuk tampil pada 2014.

"Kata mereka saya yang harus tampil, bukan yang lain, karena ada ikon Islam. Lalu saya jawab, saya mau istikharah dulu. Tetapi beliau-beliau bilang enggak ada istikharah, ini jihad, kalau enggak berdosa Anda, jadi ini sejarah," katanya.

Rhoma menjelaskan kondisi saat ini berbeda dengan 2004 dan 2009 yang semakin jauh dari nilai-nilai. Kasus korupsi, anarkisme, tawuran warga, tawuran pelajar, konflik antar etnis di Kalimantan, konflik antarumat beragama di Bali, kriminalitas semakin marak.

"Lalu ada perintah dari Allah, mencegah kemungkaran. Suatu hari, 18 November 2012, saya mulai bicara di depan media, seandainya desakan ulama dan habaib semakin meluas, seandainya ada parpol yang meminang saya sesuai persyaratan dan kosntitusional, maka hari ini, saya nyatakan saya siap dicalonkan sebagai capres," paparnya.

Rhoma menjelaskan bahwa kronologis perjalanannya sebagai capres dimantapkan saat ia dipinang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada April 2013. "Sejak saat itu banyak dukungan ormas, PKB pun siap dukung Rhoma, sejak saat itu kita sudah punya beberapa capres. Ada pak ARB dari Golkar, Prabowo dari Gerindra, ibu Megawati dari PDIP, dan Rhoma Irama," tutupnya.
(sus/oke).

Senin

Wawancara, Rhoma Dipinang PKB

Wawancara Eklusif Surya Aka dari Riforri dengan Rhoma Irama 


Riforri - Keseriusan Raja Dangdut Rhoma Irama menerima ‘tantangan’ dari para kiai untuk maju sebagai Capres, pada mulanya, diremehkan. Media online seakan banjir cemooh, hinaan bahkan dianggap ‘mimpi di sing bolong’’. Di luar dugaan, berbagai survey politik menunjukkan Rhoma Irama masuk dalam Capres No 1 untuk popularitas. PKB-pun serius meminangnya. “ Seperti para nabi dan wali , dalam berdakwah jangan takut cercaan manusia “ (Rhoma)

Wawancara Eklusif Surya Aka dari Riforri dengan Rhoma Irama | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

PKB sudah serius mempersiapkan Bang Haji sebagai Capres?

Alhamdulillah, seperti yang anda lihat. Kami sudah berjalan bersama, juga kami telah menandatangani MoU antara saya dengan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar, sejak April 2013 lalu.

Tapi dalam beberapa media, ada pengurus PKB merasa belum final?

Kami  tidak merisaukan dua faksi di tubuh PKB dalam mengusung Capes ini. Kami yakin DPP PKB pada akhirnya akan memilih saya sebagai capres.  Yang pasti DPP sudah komitmen sama saya. Bahwa ada dua faksionalisme di partai, itu biasa. Saya optimis didukung 100 persen oleh PKB, kalau tidak optimis, ngapain capek-capek.

Bang Haji tampaknya  sudah berapa kali diperkenalkan dengan PKB di berbagai propinsi?

Alhamdulillah, seperti anda tahu, saya bersama Pak Muhaiman Iskandar dan Pak Helmy Faisal telah berkeliling ke berbagai daerah. Untuk silaturahim dengan jajaran pengurus PKB dan umat. Beberapa kali ke Jatim, kemudian Jateng dan Ramadhan kemarin roadshow ke Jabar dan Banten. Dua pekan lalu ke Lombok dan Hongkong. Dan di setiap event, massa yang hadir, masyaallah.  

Sejak Bang Haji berbagung dengan PKB tampaknya jarang bersama Soneta Group?

Terkadang dengan Soneta juga. Waktu deklarasi Chofifah Cagub Jatim dari PKB di Jombang, Soneta ikut memeriahkan. Begitu juga saat kampanye Cagub Chofifah, Soneta Group ikut memeriahkan kampanye di tiga kota. Sumenep, Malang dan Ponorogo. Soneta juga pernah show di Cirebon di kediaman Menteri Helmi Faisal.

Meski usianya sudah 43 tahun, konser Soneta Grup terus dipadati pengunjung. Mengapa?

Subhanallah, konser Soneta selalu full penonton, masih seperti dulu tahun 70an- 80an, Baik di Sumsel, Kalsel, NTB, Jatim, Jateng dan berbagai belahan nusantara.  Bagitu juga kalau saya tabligh, selalu dipenuhi jamaah.

Sepertinya tidak salah kalau ada yang mendesak Bang Haji maju ke RI-1.

Ya itulah, awal mulanya yang terus datang kepada kami. Terutama dari kiai-kiai dan politikus di Senayan.

Bagaimana sikap Bang Haji terhadap desakan desakan itu?

Ya seperti yang sudah dlihat, sejak saya menyatakan bersedia, setelah didesak ulama dan habaib akhir 2012 lalu, akhirnya menyeruak wacapres, wacana calon presiden. Kemudian PKB bersama kami mengadakan bebera kali pertemuan, akhirnya menandatangani MoU April lalu.

Kalau tidak salah, dulu Bang Haji pernah dicalonkan Capres?

Sudah sejak 2004 desakan itu muncul. Saat itu, ada partai yang siap mendanai, tetapi anda tahu, saya menolak. Karena pada saat itu, ada KH Zainudin Mz, Din Syamsudin. Saya Tanya, Apa alasannya? Dia bilang anda pantas jadi presiden, karena saya tahu dari lirik lirik lagu anda, yang mangajak kebaikan  dan mencegah kemungkaran. Anda tetap konsisten berpegang teguh dalam izzul Islam wal muslimin. Jawaban saya mohon maaf, saya sedikitpun tidak terobsesi jadi presiden. Sedebu pun tidak ada. Di era liberal sekarang ini, jadi presiden itu, powerless. Yang hight power adalah DPR, Negara ini malah cocoknya parlementer.  

Kalau yang tahun 2007 itu siapa yang mendesak bang haji maju?

Tahun 2007 itu Menteri Agama Surya Darma Ali (SDA).  Waktu itu saya diajak berkampanye untuk SBY, keliling Jateng naik helicopter. Bukannya massa meng elu-elukan SBY yang calon presiden, malah mengelu elukan Rhoma Irama. Rakyat histeris sama Rhoma Irama. Itu puluhan ribu rakyat, bukan  cuma melambai lambai tapi menjerit jerit, itu di semua kota. Terus pulangnya Surya Darma Ali berkomentar ,’ Ji gile lu, kharisme elu lebih hebat dari SBY. Makanya lu maju jadi presiden’ kata SDA ditirukan Rhoma.

Jawaban bang haji tetap gak mau ya. Kemudian saat dilamar Capres itu?

ya itu, 2009 juga didesak lagi, dilamar seorang capres untuk jadi cawapres. saya juga sama, tidak tertarik. Setelah pemilukada DKI  ini, muncul desakan itu. Dari situ saya mulai berfikir.  Kemudian, ditambah dorongan yang kuat dari ulama dan habaib. Itu yang menggerakkan hati saya untuk bersedia.
Karena capres yang ada sekarang, tak ada yang berasal dari ulama, saya didesak maju oleh para ulama itu. Saya tidak bisa mencegah karena itu hak warga negara, dan saya akan fikirkan untuk melihat situasi dan kondisi.

Banyak fans yang tidak rela Bang Haji dijatuhkan, dicela dihina dan itu diprediksi akan muncul bila maju ke jalur politik.

Begitulah risiko berjuang. Tergantung apa yang akan kita perjuangkan. Rasulullah juga dihina dicela, bukan saja saat masih hidup bahkan sudah wafat bahkan sampai sekarang ini.

Sebenarnya apa yang menjadi keprihatinan bang haji pada bangsa ini?

Ya banyak, kita ini diserang konspirasi global dalam rangka merusak moral bangsa. Kita diserang kaum Sepilis.  Yaitu, secularisme, pluralisme dan libarelisme. Gerakan ini masuk melalui tokoh tokoh, baik di pemerintahan, LSM, Parpol, bahkan ormas Islam. Mereka ikut terlibat dalam merusak aqidah dan moral bangsa. Indikasinya, Menteri Agama dan ulama mencegah Lady Gaga pentas di Indonesia, malah ada tokoh agama yang membolehkan. ‘’Sejuta Lady Gaga tak akan ganggu umat kami’. Dia lupa bahwa, kita diperintahkan Allah untuk mencegah kemungkaran.  Ini menandakan, mereka sudah terkena wabah  Sepilis itu. Hal itu harus dihentikan. Kita harus jihad itu.  

Sampai seberapa jauh dampak konspirasi ini?

Parah, perlu dibenahi bersama. Karena itu, Saya diajukan, didesak oleh ulama, habaib, dan perwakilan umat karena melihat situasi dan kondisi bangsa sudah semakin jauh dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, musyawarah, dan keadilan sosial di mana itu seharusnya menjadi landasan filosofi bangsa (Pancasila). Ini menimbulkan keresahan di kalangan ulama, umat, dan anak bangsa. Maka mereka mendorong saya untuk tampil karena saya dianggap sebagai aikon Islam, bisa membawa aspirasi umat Islam. Awalnya oleh Forum Ulama dan Habaib Betawi kemudian didukung oleh Persatuan Ulama dan Habaib Indonesia diketuai oleh Habib Syehan Syihab. 

Mengapa Anda terpanggil untuk mengurangi dan menghentikan itu?

 Kebetulan memang ada keterpanggilan dan keresahan sama. Itulah yang kita lihat. Semakin hari kian mengerikan hidup berbangsa ini. Indikasinya tidak ada satu hari tanpa caci maki antar komponen bangsa, tidak ada satu hari tanpa konflik horisontal, antar suku, agama. Sebelum reformasi ini tidak pernah terjadi. Rakyat, intelektual, dan bahkan penegak hukum bisa melakukan anarkisme. Kita selama ini dicekam oleh ketidakpastian, kecemasan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Ada candaan kalau Bang Haji jadi presiden, rakyat dilarang begadang?

 Hehehe.. itu candaan, joking saja, tidak perlu ditanggapi. Tetapi, jangan sekali-kali menghina musik dangdut, jangan sekali-kali menghina musik Rhoma Irama. Karena musik Rhoma itu diteliti di ratusan universitas di seluruh dunia. Coba konfirmasi ke Andrew Weintroup, profesor musik di University of Pittsbrugh, Amerika Serikat.

Ada pihak yang meragukan sosok selebriti menjadi pejabat. 

 Selebriti masuk wilayah politik, contohnya kan sudah banyak, Boleh-boleh saja mencalonkan diri. Rano Karno sukses Wagub Banten, Dedy Miswar sukses Wagub Jawa Barat. Jadi status keartisan saya sama sekali tidak ada kaitannya dengan kemampuan saya memimpin.

Di media sosial banyak sekali cibiran dan kritikan terhadap pencalonan Anda?

 Itu sunatullah, adanya cacian hujatan. Adanya like and dislike. Seorang pemimpinm tidak bisa dukungan 100 persen, Barack Obama saja tidak didukung 100 persen, jadi cukup 50 persen plus 1. Adanya hujatan bukan sesuatu yang aneh dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Hujatan itu vitamin. *****

Popularitas Rhoma Kalahkan Ical dan JK

Popularitas Rhoma Kalahkan Ical dan JK


Riforri - Tabloid Riforri edisi September 2013 mengangkat hasil survei elektabilitas Rhoma head to head dengan Jokowi. Pada edisi lalu RIFORRI mengangkat hasil survei yang dilakukan Pusat Penelitian Politik LIPI seperti yang disampaikan oleh Kordinator Survei Wawan Ichwanuddin. 

Pada edisi ini RIFORRI mencoba mengangkat hasil survei Tim Pusat Data Bersatu (PDB) pada Februari 2013 lalu. Hasil survei ini merilis \capres potensial untuk Pilpres 2014 mendatang. Secara mengejutkan, Rhoma Irama bersaing kuat, bahkan mengungguli tokoh seperti Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Wiranto. 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan pertama dengan 21,2 persen. Selanjutnya ada Prabowo 18,4 persen, Megawati 13,0 persen, Rhoma Irama 10,4 persen, Aburizal Bakrie 9,3 persen, Jusuf Kalla 7,8 persen dan Wiranto 3,5 persen. 

Prof. Dr. Didik Junaidi Rachbini : Popularitas Rhoma Kalahkan Ical dan JK | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat
Menurut salah satu pendiri Tim Pusat Data Bersatu (PDB) data tersebut diambil dengan menggunakan tatap muka terhadap 1.200 responden. “Pengambilan data dalam survei ini dilaksanakan pada 3-18 Januari lalu, dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Responden adalah warga negara yang mempunyai hak pilih,” kata Didik J Rachbini, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu.(7/2/2013) 

Yang menarik adalah munculnya nama Rhoma Irama sebagai Capres potensial keempat dibawah Prabowo dan Megawati. Nama Rhoma sebenarnya mulai muncul sebagai salah satu capres ketika Wadah Silaturahim Asatidz, Tokoh dan Ulama (Wasiat Ulama) menyatakan dukungannya akhir tahun lalu. Rhoma sendiri kemudian mulai bersafari ke beberapa daerah untuk memperkenalkan diri siap maju sebagai capres. 

Dalam kurun waktu hanya beberapa bulan saja bagi si raja dangdut ini untuk masuk ke dalam lima besar capres yang paling populer versi PDB. Capres yang dia kalahkan pun tak tanggung-tanggung, Aburizal Bakrie, ketua umum partai terbesar, Partai Golkar, dan juga mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla. “Ya karena Rhoma itu sudah sangat terkenal. Orang yang yang tahu dangdut pasti tahu Rhoma, wajar kalau dia sangat populer,” ujar bos PDB Didik J Rachbini saat dihubungi, Rabu. 

Menurut Didik, di masyarakat pedesaan Rhoma Irama masih sangat beken. Hal inilah yang membuat Rhoma masuk kandidat capres saat ini. Prediksi ini sama dengan lontaran yang disampaikan oleh Helmy Faisal fungsionaris PKB yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV dalam Program Indonesia Satu tanggal 4 Oktober 2013 lalu. “Apalagi survei kita sebagian besar memang di pedesaan, sehingga wajar kalau Rhoma Irama terpopuler,” terang Didik J. Rachbini.

Survei terakhir yang dimuat Koran Sindo, Selasa 22/10/2013 Rhoma Irama tetap masuk dalam 10 besar kandidat calon presiden (lihat grafik sebelumnya). Sang Raja Dangdut menduduki peringkat kedelapan setelah Joko Widodo, Wiranto-Hari Tanoe, Prabowo, Aburizal Bakirie, Jusuf Kalla, Megawati, Surya Paloh. 

Prof. Dr. Didik Junaidi Rachbini : Popularitas Rhoma Kalahkan Ical dan JK | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat
Bagaimana mensikapi hasil penelitian ini. Tim Riforri tentunya akan mempersiapkan riset elektabilitas internal untuk mengukur kekuatan calon dari PKB ini. Tentunya riset-riset yang ada seperti hasil riset dari Koran Sindo atau juga LSI yang mengundang kontraversi dapat menjadi umpan balik bagi tim Riforri dalam melihat kekuatan para calon. Jangan lupa kita perlu berhati-hati mensikapi hasil riset juga ditentukan siapa yang pesan. Karena sejumlah penelitian Wani Piro sulit dibedakan dengan kampanye terselubung.

SURVEI ELEKTABILITAS CAPRES ATAU KAMPANYE TERSELUBUNG?

SURVEI ELEKTABILITAS CAPRES ATAU KAMPANYE TERSELUBUNG?


Riforri - Koran Sindo mengeluarkan hasil survei elektabilitas calon presiden Selasa 22 Oktober 20013. Tentu saja hasil survei berusaha menampilkan keunggulan pasangan pemilik saham Koran Sindo calon yang diusung Partai Hanura, Wiranto-Hary Tanoesoedibdjo (Win-HT ). Dua hari sebelumnya Ahad, 20 Oktober 2013 Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyampaikan hasil surveinya. Kontraversi muncul ketika LSI menyebutkan bahwa tidak ada korelasi antara elektabilitas Jokowi dengan partai PDIP. Alhasil, survei ini menuai kritik. Survei elektabilitas tampaknya menjadi ajang kampanye terselubung.

Koran Sindo (22/10/2013) mengungkapkan Elektabilitas Capresnya Win-HT kini telah melampaui capres yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Survei terbaru Indonesia Research Centre (IRC) menunjukkan, peta elektabilitas capres berubah signifikan, khususnya di posisi kedua. Dalam survei-survei sebelumnya, posisi kedua selalu tidak lepas dari genggaman mantan Danjen Kopassus Letnan Jenderal (Purn) PrabowoSubianto. 

Namun, saat ini posisinya digeser oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto yang sejak Mei 2013blalu resmi berpasangan dengan HT. “Sebuah fenomena politik yang unik, sejarah seperti tergambar kembali, yaitu terjadinya persaingan politik yang seru antara mantan atasan dan bawahan di TNI,” ujar peneliti IRC Yunita Mandolang dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 21 Oktober 2013. 

Elektabilitas pasangan Win-HT mencapai 10,6%, sedangkan Prabowo Subianto 8,7%. Posisi teratas masih ditempati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan elektabilitas sekitar 34,5%. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 8,1%, disusul mantan Wapres Jusuf Kalla 6,2% dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri 6%. 

Survei IRC dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak sistematis bertingkat (multistage random). Data yang terkumpul berasal dari survei tatap muka menggunakan kuesioner yang dijalankan pada 25 September2013lalu. Pada surveiini, ambang kesalahan diperkirakan kurang lebih 0,77% pada tingkat kepercayaan 95%. Elektabilitas di atas merupakan temuan tahap pertamadari 4.900 responden atau sekitar 30% dari total responden.
[sumber.http://nasional.sindonews.com/read/2013/10/22/12/796750/win-htgeser-prabowo]

Kamis

Capres Pilihan Publik versi Litbang Kompas Bicara Korupsi

Capres Pilihan Publik versi Litbang Kompas Bicara Korupsi


Riforri - Korupsi yang marak, masih rendahnya kualitas pendidikan, dan buruknya pelayanan kesehatan masih menjadi tantangan bagi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, para tokoh yang akan maju dalam Pemilihan Umum Presiden, 9 Juli 2014, menawarkan berbagai solusi terbaik.

Hal itu mengemuka dalam acara Forum Diskusi Indonesia Baru yang diadakan Kompas TV, Rabu (30/10) malam. Acara ini juga sekaligus merupakan peluncuran program acara Indonesia Satu.

Capres Pilihan Publik versi Litbang Kompas Bicara Korupsi | Riforri Menuju Indonesia bermartabat

CAPRES HARUS BERI SOLUSI

Dari 15 capres pilihan publik versi Litbang Kompas yang diundang dalam acara, 9 capres pilihan hadir. Mereka adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR Hidayat Nur Wahid, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, musisi senior Rhoma Irama, dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto.

Sementara itu, 6 calon yang tidak hadir adalah Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Gubernur DKI Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh.

Hadir pula anggota Komisi Pemilihan Umum, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dan anggota Badan Pengawas Pemilu, Nasrullah.

Menurut Jusuf Kalla, solusi mengatasi korupsi memang harus dilihat penyebabnya. Pada era Reformasi, kekuasaan terbagi-bagi. Akibatnya, korupsi pun merebak dari pusat hingga daerah-daerah. Selain pembenahan sistem, keteladanan pemimpin juga sangat penting.

Mahfud berpandangan, sumber korupsi di negeri ini adalah birokrasi dan parlemen. Karena itu, pembenahan korupsi juga harus dimulai dari sana.

Menurut Wiranto, korupsi terjadi karena ada orang-orang yang memiliki kebutuhan dan nafsu yang tidak seimbang dengan pendapatannya. Indonesia butuh pemimpin yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Hidayat juga menyebutkan, mekanisme penentuan anggaran di DPR hingga level satuan tiga, sesungguhnya, tujuan awalnya justru untuk mencegah korupsi, bukan malah untuk bagi-bagi proyek. Karena itu, dia mengingatkan, hendaknya dalam memandang persoalan korupsi yang terjadi tidak serta-merta melakukan generalisasi.

Capres Pilihan Publik versi Litbang Kompas Bicara Korupsi | Riforri Menuju Indonesia bermartabat

Rhoma Irama pun menyebut korupsi terjadi karena hukum pun sudah dijadikan peluang bisnis. Supremasi hukum sudah diperdagangkan.

Dahlan juga mengusulkan solusi praktis. Jabatan struktural perlu dikurangi, sedangkan jabatan fungsional diperbanyak sehingga seluruh program tepat sasaran.
Elektabilitas

Terkait elektabilitas para capres, menurut Gita, elektabilitas dan popularitas capres pun hanya dapat dihadapi dengan optimisme. Yang terpenting, semua strategi dilakukan demi Indonesia yang lebih baik.

Anies Baswedan memiliki semangat sama. Menurut Anies, niat itu pula yang mendasari dirinya untuk mencalonkan diri. Proses menuju kursi presiden, baginya, bukan dilihat sebagai upaya menang atau kalah semata. ”Kompetisi dalam konvensi capres Partai Demokrat saya artikan sebagai iuran untuk mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik. Lihatlah persoalan korupsi yang makin merajalela,” katanya.

Hal senada diungkapkan Pramono Edhie Wibowo. Menurut Pramono, sikap tak mau menyerah menjadi kekuatan untuk memimpin negara ini mengatasi berbagai persoalan bangsa.



Rhoma Irama, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD pun masih menunggu putusan Musyawarah Pimpinan Nasional PKB. ”Saya tidak pakai strategi-strategi, mengalir saja,” ucap Mahfu

CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo menuturkan, kehadiran para capres pilihan publik ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi bangsa. Menurut Agung, Kompas pun akan berupaya untuk menjaga netralitas menghadapi Pemilu 2014. (OSA)