Tampilkan postingan dengan label PAMMI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PAMMI. Tampilkan semua postingan

Rabu

Pamfata Siap Kawal Rhoma Irama Selama Kegiatan

"Pamfata" Siap Kawal Rhoma Irama Selama Kegiatan


Riforri- Pasukan khusus pengamanan Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla Indonesia atau Fahmitamami (Pamfata) siap mengawal dan mengamankan Rhoma Irama dan Soneta Grup selama berkegiatan seperti dakwah maupun konser, khususnya Jawa Timur.

"Pasukan ini dulu bernama Paspamrhoma atau Pasukan pengamanan Rhoma Irama. Namun sejak Januari 2013 menjadi 'Pamfata', menyesuaikan dengan pusat yang lahir sejak akhir 2012," ujar Ketua Dewan Pembina "Pamfata" Jatim Surya Aka Syahnagra di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan, "Pamfata" merupakan satu tim keamanan yang berlokasi di Surabaya dan dibentuk Soneta Fans Club Indonesia (SFCI). Tugas utamanya mengawal dan mengamankan pribadi Rhoma Irama.

Sampai saat ini, sudah 25 orang yang tercatat sebagai anggota "Pamfata" Jatim. Semua anggota bertugas untuk keamanan selama konser, namun 10 diantaranya memiliki tugas tambahan yakni pengamanan Rhoma Irama selama berdakwah atau melakukan kunjungan.

"Mereka merupakan sukarelawan dari anggota pilihan fans Soneta. Kriterianya tinggi minimal 160 centimeter, sehat jasmani dan rohani, terampil, dan berakhlaq mulia. Selain itu, loyalitas kepada Rhoma telah teruji," kata Ketua SFCI Jatim tersebut.

Surya Aka mengungkapkan, pengalaman selama 10 tahun menjadi wartawan yang pos di wilayah keamanan, ketertiban masyarakat Polda Jatim dinilai menjadi modal cukup sebagai tahapan awal membina "Pamfata".

"Pengalaman itu yang saya tularkan ke anggota. Kelak, kami ingin mengadakan pelatihan dengan mengundang perwira Polda Jatim untuk memberikan pembekalan teknis," kata Humas DPP Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) tersebut.

Apa tidak khawatir dicap terkesan protokoler karena melibatkan pasukan pengamanan? Surya Aka mengelaknya. Menurut dia, "Pamfata" tidak menghambat fans atau jamaah yang ingin bersalaman atau berfoto dg Rhoma Irama. Namun hanya mengatur agar tidak sampai berebut dan tidak tertib.

"Di lapangan, biasanya terjadi dorong-dorongan karena ingin mendekat dan bersalaman dengan Rhoma Irama. Belum lagi harus membelah ribuan massa. Seringkali mereka memegang surban, baju, tangan, atau sekedar melambaikan tangan. Kalau sudah begini, fungsi 'Pamfata' sangat diperlukan untuk melancarkan kegiatan," kata dia.

Pihaknya mengaku bekerja sama dengan keamanan panitia, termasuk TNI, Polri, dan petugas keamanan acara lainnya.

"Kami hanya mengeliminir hambatan menuju panggung dan membelah massa ketika Rhoma hendak naik ke panggung. Tidak ada niatan memberikan jarak antara Rhoma Irama dengan rakyat," katanya. (fiqih)

PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar

Rhoma Irama : PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar


Riforri - Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Rhoma Irama menyatakan siap melakukan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) melalui pentas musik dangdut.

"Bagi PAMMI, Empat Pilar bukan merupakan hal baru. Lagu mars PAMMI di dalamnya juga terkandung Empat Pilar," kata 'Raja' Dangdut itu ketika melakukan audiensi dengan pimpinan MPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. (8/1/2013)

Pada kesempatan tersebut, Rhoma Irama didampingi pengurus PAMMI antara lain, Waskoto (Sekretaris Jenderal) dan Mara Karma (Ketua Bidang Litbang), sedangkan pimpinan DPR adalah Ketua MPR RI Taufiq Kiemas didampingi tiga wakilnya Hajriyanto Y Thohari, Ahmad Farhan Hamid, dan Melani Leimena Suharli, serta Sekretaris Jenderal MPR RI Eddy Siregar.

Rhoma menjelaskan, pimpinan PAMMI berkunjung ke MPR RI karena memiliki komitmen untuk menguatkan nasionalisme dan mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami ingin membantu MPR RI melalukuakn sosialisasi Empat Pilar melalui pentas musik dangdut. Kalau MPR berkenan, PAMMI ingin menjalin kerja sama dengan MPR RI," kata pimpinan Soneta Grup itu.

Pada kesempatan tersebut, pimpinan MPR RI menyambut baik keinginan PAMMI untuk membantu sosialisasi Empat Pilar. "Musik dangdut merupakan salah satu sarana untuk mensosialisasikan Empat Pilar secara efektif, karena banyak masyarakat Indonesia menyukai musik dangdut," kata Taufiq Kiemas. (spr/ant)

Jumat

LCLD PAMMI 2013, Perjalanan 25 Tahun Berkarya

LCLD PAMMI 2013, Perjalanan 25 Tahun Berkarya 

Riforri - Tak terasa tahun 2013 ini adalah tahun ke-25 aku berkarir sebagai penyanyi Dangdut di Indonesia. Suka duka, jatuh bangun tentunya sudah menjadi bagian keseharian kehidupanku. Aku amat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk aku menapaki karir sebagai Penyanyi Dangdut hingga hari ini. Melalui music dangdut ini ada banyak berkah, manfaat dan keberuntungan yang aku rasakan.


Aku bisa lebih mengenal dunia, aku bisa berinteraksi dengan banyak khalayak dari berbagai kelas dan wilayah, aku dapat melihat keindahan alam dan ciptaan Tuhan di berbagai penjuru dunia. Aku dikenal banyak orang dan mendapatkan tempat yang lebih baik dari kebanyakan orang. Aku dapat membantu perekonomian keluarga, bahkan melalui music Dangdut ini pula aku menikah dengan seseorang.

25 tahun memang bukan waktu yang sebentar, meskipun untuk ukuran berkarya sepertinya kita tidak mengenal batasan waktu. Artinya dalam konteks yang lain, bisa saja 25 tahun berkarya dinilai belum terlalu lama. Dan masih banyak hal yang dapat digali melalui karir menyanyi. Termasuk mengabdi kepada music dangdut itu sendiri.

Dalam perjalanan 25 tahun karir menyanyi, aku telah berhasil mengoleksi 30-an Album dan beberapa Single Lagu Dangdut. Termasuk beberapa Penghargaan dari berbagai Ajang Apresiasi Musik di Tanah Air.
Memasuki usia 25 tahun berkarir ini yang masih mengganggu pikiranku adalah bagaimana aku tetap bisa berkarya dan memberikan pengabdianku kepada Musik Dangdut yang telah membesarkan namaku ini. Untuk itulah maka di tahun 2012 aku putuskan untuk terjun ke Organisasi PAMMI yang menaungi berbagai profesi seniman music dangdut di Indonesia. Semoga dengan begitu aku bisa lebih memahami kehidupan para Pencipta dan Musisi Dangdut umumnya. Salah satu program yang akan menjadi Perhelatan besar PAMMI ditahun 2013 ini adalah dengan menggelar Lomba Cipta Lagu Dangdut (LCLD) tingkat Nasional.

LAGU adalah sebuah MOMENTUM

Dalam kaitannya dengan Lomba Cipta Lagu Dangdut (LCLD) Nasional Pammi 2013 ini, aku ingin mengatakan bahwa Lama atau tidak nya karir seorang penyanyi amat ditentukan oleh sebuah Lagu. Termasuk karir ku. Jadi kalau hari ini --setelah 25 tahun berkarya—aku masih bisa diterima masyarakat, tentunya tak lepas dari keberhasilan Lagu yang aku bawakan dan tercipta dari hasil olah daya cipta para pencipta lagu itu sendiri.
Karir seorang penyanyi dimulai dari bagaimana ia menyanyikan sebuah Lagu yang telah diciptakan melalui proses cukup panjang. Melalui pengamatan, kontemplasi, dialog, diskusi hingga menjadi sebuah Lagu yang dianggap Pas oleh banyak pihak, termasuk oleh penikmat.

Setelah sebuah Lagu diputuskan untuk diproduksi, tugas seorang penyanyi adalah mempelajari benar arti, jiwa dan atmosfir dimana lagu itu akan dihadirkan di ruang fantasi para penikmat music. Sehingga tuntutan akan artikulasi, penjiwaan dan ekspresi penyanyi akan sangat menentukan apakah “pesan” yang terkandung dalam sebuah Lagu itu dapat diterima dan dinikmati para pendengarnya. Meskipun belum menjadi Jaminan bahwa lagu itu akan “meledak” dipasaran, namun dengan begitu bisa dipastikan bahwa Tugas penyanyi telah selesai dengan sempurna dan jarak dengan kesuksesan karir, tinggal soal hitungan waktu

Perlu disadari oleh para Penyanyi bahwa Lagu yang akan dinyanyikannya adalah sebuah “kendaraan” menuju kesuksesan karir profesionalnya. Melalui sebuah Lagu, seorang penyanyi tiba-tiba akan dikenal oleh masyarakat luas.
Ada beberapa pengamatan tak tertulis dari para Pekerja Industri Musik yang mengatakan bahwa:
1, Hubungan Kesuksesan antara Lagu dengan Penyanyi amat sangat dekat.
2. Kesuksesan Karir Penyanyi terbentuk adalah karena Lagu yang dinyanyikan dirasakan Pas oleh berbagai pihak.
3. Kesuksesan adalah miliki sebuah Lagu, bukan tentang Siapa yang menyanyikannya. Jadi Nama Besar bukan jaminan sebuah lagu itu akan diterima atau tidak oleh Masyarakat.
4. Lagu dalam Album atau Single pertama bukanlah penentu suksesnya Karir seorang Penyanyi, tetapi Lagu dalam Album atau Single setelah itu yang akan membawanya menjadi seorang Legenda.

Dari empat point di atas tampak jelas bahwa Lagu memiliki arti penting bagi karir seorang penyanyi Profesional. Bahkan Lagu memiliki kedudukan lebih penting ketimbang penyanyi itu sendiri.
Pertanyaannya kemudian, Lagu seperti apa yang akan mampu melambungkan Karir seorang Penyanyi?
Dalam konteks industry, lagu yang bagus adalah Lagu yang “meledak” secara komersial. Lagu yang mampu mendongkrak penjualan fisik maupun digital bisnis lainnya. Sehingga dengan begitu, secara otomatis mampu pula mengangkat popularitas Penyanyinya. Tak perlu dijelaskan disini bahwa setelah Populer, pastilah Job Show Off Air maupun On Air akan menghampiri para penyanyi tersebut.

Namun di ajang Festival Musik, sebuah lagu dapat dinilai sebagai Lagu Terbaik tentunya terkait dengan banyak factor. Selain soal Notasi, Tema dan Syair, tetapi juga tergantung bagaimana Lagu itu didendangkan oleh seorang Penyanyi. Artinya Penyanyi juga sangat menentukan penilaian atas sebuah lagu.
LCLD sebagai Bank Lagu

LCLD Pammi 2013 ini adalah LCLD ketiga yang digelar oleh Pammi. Event ini melibatkan para pencipta lagu Dangdut dari seantero Tanah Air. Baik yang memang berprofesi sebagai Pencipta, atau pun mereka yang tertarik untuk mencoba mengolah Daya Cipta nya.

Diharapkan lewat ajang ini akan terkumpul ratusan lagu dangdut baru berkualitas yang pada akhirnya akan menjadi Bank Lagu bagi para Penyanyi atau Producer Musik Dangdut di Indonesia. Sehingga bukan tidak mungkin LCLD ini juga akan menelurkan para Penyanyi Dangdut Profesional yang akan melegenda di kemudian hari. Dan menjadi perhelatan yang ikut menorehkan sejarah music Dangdut Indonesia. Semoga!. ( sumber : www.pammi.co.id )

Kamis

Capres Rhoma di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto

Riforri - Si Raja Dangdut Rhoma Irama, kini makin banyak disebut-sebut sebagai salah satu capres. Setidaknya, itu menyeruak saat Bang Haji menghadiri pelantikan pengurus DPC Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/11/2013) malam, di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo.

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Bahkan, Bang Haji, panggilan akrab Rhoma Irama, tampak semakin percaya diri disebut sebagai capres. Ini terlihat, saat salah satu pejabat dari Pemkab Mojokerto menyinggung bahwa artis dangdut yang sudah berusia 67 tahun itu sebagai capres. Rhoma Irama kian intens turun ke daerah berpromosi soal langkahnya masuk bursa calon presiden (capres) lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kalau Bang Haji nanti presiden, dangdutan sak Indonesia," seloroh pejabat tersebut disambut aplus penonton dan fans berat pria yang kini berusia 67 tahun tersebut. 

Pejabat Pemkab Mojokerto itu, memberi sambutan di acara pelantikan PAMMI. Mendengar pernyataan ini, Ketua PAMMI pusat yang mulai debutnya di tahun 1970-an itu pun hanya tersipu di kursinya. Sementara, ribuan penggemar dan pengagum Rhoma Irama makin antusias dan terus memadati lapangan bola yang didirikan tenda dan panggung utama. Panggung ini memang khusus untuk Rhoma.

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Bang Haji masih menjadi magnit bagi penyuka musik melayu. Pengagum pria bercambang ini pun membajiri lapangan bola Kutorejo tempat helatan PAMMI digelar. Ini terlihat, saat ia naik panggung, penggemarnya terus merangsek maju. Areal depan panggung yang semula steril kini dijubeli para penggemar.

"Tadi disebut-sebut, saya capres. Iya, memang saat inilah saya terpanggil dan termotivasi untuk maju mencalonkan diri sebagai capres dari PKB," tegas Rhoma dengan suara lantang yang khas.

Mendengar sikap Rhoma itu, ribuan warga yang hadir bertepuk tangan. Mereka sudah memadati areal lapangan Sampangreko sejak pukul 18.00. Mereka setia menunggu si Raja Dangdut yang baru tiba di Kutorejo pukul 22.00.

Selain menghadiri pelantikan pengurus DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto, Bang Haji datang untuk mendendangkan beberapa lagu ciptaannya, ia pun menyelipi dengan menyampaikan tausiyah (pengajian). Tapi inilah salah satu cara Rhoma menyosialisasikan dirinya sebagai capres. 
Foto: surya aka