Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

Kamis

Pembuatan Iklan Partainya Ksatria Bergitar

Partainya Ksatria Bergitar Rhoma Irama 


Riforri - Dalam iklan kampanye yang baru selesai dibuat legenda musik dangdut Rhoma Irama dicitrakan sebagai musafir di lautan pasir . Sang legenda yang berusia 67 tahun itu mengenakan ikat kepala hitam, rompi cokelat, celana hitam, dan sepatu gurun serta menunggang kuda jantan berwarna putih. Serban berwarna hijau melilit lehernya, Rhoma juga membawa gitar di punggungnya.

Rhoma Irama

Pembuatan iklan dilakukan di studio alam Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa pagi, 25 Februari 2014, hingga menjelang dinihari. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) Surya Aka Syahnagra mengatakan, sepekan sebelum syuting, Rhoma berlatih naik kuda di sebuah pacuan kuda di Jakarta. "Saat dibawa ke lokasi syuting, kudanya mudah diarahkan," kata Surya saat dihubungi, Rabu, 26 Februari 2014.

)

Konsep iklan kampanye Rhoma dibuat kolosal dengan melibatkan 170 figuran. Dalam teknik pengolahan gambar, kata Surya, 170 figuran itu bisa diolah menjadi ribuan orang. Latar belakang Rhoma berkuda, yakni layar biru polos, nantinya akan dibuat bak gurun pasir. "Ceritanya, Bang Rhoma ini seolah-olah seorang musafir yang lagi berjalan di tengah gurun pasir," ujar Surya.

Dalam perjalanannya tersebut, Rhoma melihat sebuah bendera di kejauhan. Saat didekati ternyata bendera itu milik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rhoma lalu mengambil bendera itu diiringi takbir ribuan orang. Rhoma memang salah satu calon presiden yang disebut-sebut akan diusung PKB. "Meski syutingnya 12 jam, paling durasi iklan ini cuma 30 detik. Akan ditayangkan saat kampanye nanti," kata Surya.

Surya mengaku tidak tahu-menahu biaya pembuatan iklan tersebut. Sebab, semua kebutuhan syuting hingga editing-nya telah dicukupi PKB. Surya yakin biayanya tak terlalu mahal karena syutingnya hanya berlangsung di satu lokasi. "Yang mahal itu biaya penayangannya di televisi nanti," katanya.

Rabu

WaliKota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama

Wali Kota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama


Riforri - Mirasantika merupakan sebuah judul dari syair lagu yang populer dinyanyikan Raja Dangdut, Rhoma Irama pada 1997. Pesan moral yang ingin disampaikan dari lagu itu mengajak semua kalangan untuk menjauhi berbagai jenis minuman keras dan narkotika.

Pesan itu terniang dalam pikiran Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Dia mengajak agar semua kalangan, khususnya pelajar di Kota Yogyakarta supaya menjauhi minuman keras serta narkoba.

Ajakan itu bukan tanpa dasar, sebab efek dari menengak miras maupun mengonsumsi narkotika lebih banyak buruknya.

"Jauhi miras dan narkoba, Yogya harus bisa bebas Miransantika," pinta Haryadi saat memberi sambutan dalam pemusnahan barang bukti di halaman BMX Track Gembira loka Zoo, Yogyakarta, Rabu (13/10/2013).

Sedikitnya ada 883 botol miras berbagai merek, 10 gerigen miras oplosan. Untuk narkoba jenis ganja ada 11 kg, 94 ons, dan 708 gram yaang dimusnahkan dengan cara dibakar. Begitu juga dengan obat-obatan berupa Ekstasi 268.656 buti, sabu-sabu sekira 2,608 kilogram, putau sebanyak 1,75 kilogram, serta puluhan alat bantu seks serta obat-obatan vitalitas yang tidak mengantongi izin edar.

Haryadi juga meminta tegas Kapolresta Yogyakarta, AKBP Slamet Santoso, yang hadir dalam kesempatan itu untuk menindak siapapun yang bermain dengan narkoba. Pihaknya mengaku sudah terus memerintahkan jajaran Sat Pol PP, khususnya penindakan terhadap peredaran miras ilegal.

"Tidak boleh ada yang main main dengan mirasantika, kalau ada camat maupun pegawai pemkot terlibat, tindak tegas," pintanya kepada polisi.

Puluhan pelajar dari perwakilan di beberapa sekolah tinggat pertama dan atas turut hadir dalam kesempatan itu. Masyarakat serta tokoh agama juga terlihat dalam moment pemusnahan barang bukti hasil operasi selama awal tahun hingga November 2013 ini.

Penggalan syair Mirasanika sempat dinyaikan Haryadi saat akhir memberikan sambutan. "Mirasantika, No Way," pungkasnya.

Berikut ini merupakan penggalan lagu Mirasantika yang memiliki pesan moral agar menghindari narkoba karena bisa merusak semuanya.

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka (Ya-ya-ya).
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila. 

Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)

Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan

Mirasantika... (no way...) . (Prabowo/oke)


Senin

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila 


Riforri - Perjuangan ini mengingatkanku pada almarhum mama yg sejak thn 1977 mendampingi papa berjuang dipolitik (diantaranya). Dulu serangan pada kami nyata-nyata bersenjata, sekarang lebih ke pembunuhan karakter, penghinaan. Mama bilang... papa tidak akan bisa diam untuk memperkuat Islam dan Pancasila, itulah garis hidup papa... jiwanya, memang pejuang seperti kakek.

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Dulu kami masih kecil, tidak bisa berbuat banyak. Hanya melihat dan mendengar riuh gaduh orang-orang di rumah. Tapi saat itu aku sudah mampu menangis karena ramai orang bilang papa mau dibunuh, mau ditangkap, mau diculik dan sebagainya dan sebagainya dengan bahasa-bahasa yang menakutkan.

Sekarang aku dan adik-adikku sudah dewasa. Dimana papa berjuang disitulah kaki kami berdiri untuk mensupport, menjaga dan membela beliau. 

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Rasa sakit & sedih kami akan menjadi kekuatan kami untuk membela papa. 

Papa orang mukhlis, hatinya ikhlas, jiwanya tenang... tapi papa berhak mendapatkan pembelaan kami... papa berhak mendapatkan bakti kami. Airmata kami adalah do'a sebagaimana mengalirnya keringat papa, darah bahkan bertaruhkan nyawa papa berjuang untuk agamanya dan keluarganya. Kini saatnya kami mengabdi.

Inilah energi saya dan keluarga... subhanALLOH... do'a dan support teman-teman semua amat sangat berharga bagi kami... semoga ALLOH membalas dengan mencurahkan rahmat dan karunia kepada teman-teman semua. Alhamdulillah... terimakasih...(Debby)

Rabu

RHOMA MERETAS SEMANGAT IDUL QURBAN

Merentas Semangat Idul Qurban  


Riforri - Rhoma Irama menyampaikan khutbah Sholat Ied di Lapangan Terbuka, Bumi Serpong Damai (BSD). Materi khutbah 15 Oktober 2013 yang disampaikan sebagai berikut:

RHOMA MERETAS SEMANGAT IDUL QURBAN | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Kutbah Pertama,
Jamaah sholat iedul adha rohimakumulloh. Hari ini tanggal 15 Oktober 2013 bertepatan dengan 10 dzulhijah 1434 H, dimana umat Islam saat ini tengah melaksanakan finalisasi dari ibadah haji. Hari ini juga dikenal dengan Hari Raya Iedul Adha  atau Iedul Qurban dalam arti harfial artinya mendekatkan diri. Dalam syariat agama qurbani adalah mengurbankan yang kita cintai dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt sebagai simbol bahwa kita mencintai Allah dan Rasulnya dalam lebih dari apapun dari yang kita cinta. Inilah yang dicontohkan oleh dua manusia, yakni Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Nabi Ibrahim AS yang berusia tua renta dan mengharapkan seorang putra. Beliau setiap malam berdoa kepada Allah….Ya Allah anugerahi aku seorang putra yang sholeh. Akhirnya Allah Swt mengabulkan doa nabi Ibrahim dan memberikan seorang anak yang sholeh dari istri kedua Siti Hajar. Anak itu bernama Ismail. Namun begitu Ismail AS yang seorang putra yang didamba-dambakan dan didoakan setiap malam, tiba-tiba Allah Swt memerintahkan dalam mimpinya untuk menyembelih anak kesayangannya itu, kalau mencintai Allah.

Akhirnya Ibrahim menyampaikan kepada Ismail, “Ya anakku, aku diperintahkan Allah Swt melalui mimpiku untuk menyembelihmu. Bagaimana pendapatmu?”.  Ismail seorang remaja putra mengatakan dengan lantang. “Ya ayahanda, Laksanakan perintah Allah ini. Insya Allah saya ikhlas, saya sabar, saya ridho, saya siap disembelih leher saya dan diambil nyawa saya kalau memang itu perintah Allah Swt.
RHOMA MERETAS SEMANGAT IDUL QURBAN | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Begitu Ismail siap disembelih lehernya di atas batu. ketika Nabi Ibrahim hendak melayangkan parangnya yang telah diasah dari rumah. Begitu mau diayunkan ke leher Ismail, tiba-tiba Allah menyapanya,” cukup, Ibrahim, ternyata engkau telah mengikuti perintahku dalam mimpimu.”. Sesungguhnya kami telah memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang baik.  Sesungguhnya hal ini, perintah ini hanya ujian saja, cobaan saja. Ismail diganti dengan seekor sembelihan yang besar.  Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walilah Ilham.

Inilah substansi perayaan Iedul Adha. Bahwa sejak itu kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk menyembelih hewan qurban yang berarti sebagai simbol bahwa kita mencintai Allah dari siapapun dan dari segala  apapun. Sebagaimana sudah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail As. Barang siapa yang punya kemampuan, tetapi tidak mau berqurban, maka Rasulullah Saw mengancam jangan mendekati mushola-musholla dan mas-jid-masjid kami. Itu ancaman Rasululoh kepada orang kaya yang tidak mau berkurban.

Apabila kurban sudah rebah dipotong, maka makanlah sebagian dagingnya dan sebagian lagi bagikanlah kepada fakir miskin yang meminta dan fakir miskin yang tidak meminta. Tidak akan sampai daging dan darahnya kepada Allah, tetapi takwamu semata-mata. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walilah Ilham.

Dalam rangka Allah mengingatkan kita agar mencintai Allah dan Rasulnya dan berjuang di jalan Allah. Allah berfirman, “Katakanlah Ya Mu-hammad, seandainya bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, seandainya harta kekayaan, seandainya perniagaan yang takut kamu rugi, seandainya itu semua kamu cintai melebihi dari Allah Allah. Kata Allah Tunggu akan turunkan deritaku.  Tunggu, aku akan turunkan azabku.

Barangsiapa yang mencintai apapun, siapapun melebihi Allah Swt, maka dia akan dikecewakan oleh yang dicintainya itu, menderita dari yang dicintai itu. Kenapa? Karena siapapun yang kita cintai, apapun yang kita sayangi, pasti akan berpisah dengan kita. Maka Allah mengatakan jangan mencintai apapun lebih dari mencintai Allah dan Rasulnya.

Kenapa orang berbuat maksiat, berjudi, mencuri atau korupsi?. Ini terjadi karena disorientasi kehidupan. Allah Swt jauh-jauh hari sudah mengatakan, bahwa Aku telah jadikan jin dan manusia untuk mengabdi padaku. Oleh karena itu apapun profesi kita, kapasitas kita diniatkan dalam rangka mengabdi pada Allah Swt.

Kutbah Kedua,
Ya Allah, Jadikanlah pertemuan kami hari ini, adalah pertemuan yang engkau ridhoi. Ya Allah perlihatkan kepada kami bahwa yang hak itu hak dan yang benar itu benar. Lalu berikan kekuatan kepada kami untuk melaksanakan yang hak  dan benar itu. Dan tunju-kanlah kepada kami yang batil itu batil, yang salah itu salah. Lalu berikan kekuatan kepada kami untuk menghindari yang batil dan salah itu.

Selasa

Demam Gaya Bahasa Vicky Prasetyo

Gaya Bahasa Vicky Prasetyo Amburadul dan Menggelikan


Gaya Bahasa Vicky Prasetyo Amburadul dan Menggelikan | Riforri Informasi Inspirasi Edukasi Seni Budaya Konspirasi Kemakmuran PolitikRiforri - Demam bahasa Vicky Prasetyo, mantan tunangan penyanyi dangdut Zaskia Gotik, ini kini sudah merambah ke berbagai kalangan. Lelaki yang bernama asli Hendrianto ini dinilai menggunakan gaya bahasa yang amburadul namun menggelikan. Pakar Linguistik dan Tata Bahasa dari Universitas Indonesia (UI) Totok Suhardiyanto mengungkapkan gaya bahasa Vikcy telah melanggar empat pelanggaran tata bahasa.

Empat Pelanggaran Tata Bahasa Gaya Vicky

Pertama yakni Afiksasi. Toto mengungkapkan penggunaan afiksasi atau imbuhan yang menjadi gaya Vicky sangat kacau. “Sangat kacau. Seperti kata ‘Mempertakut’ itu tidak ada. Yang ada itu ‘Menakut-nakuti’ atau ‘Membuat takut’,” kata Dosen Linguistik UI ini.
Kata ini dilontarkan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaskia Gotik: “Dengan adanya hubungan ini. Bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident”.

Kedua yakni kesalahan kolokasi atau sanding kata. “Misalnya kata ‘Konspirasi Kemakmuran’, itu sandingan katanya tidak tepat,” beber Totok. 
Pernyataan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaskia Gotik: “Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi karena basically, aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.”

Ketiga, tata bahasa yang dilanggar yakni urutan kata. Urutan kata ini memegang hukum Diterangkan Menerangkan atau DM. “Contohnya, ‘Labil Ekonomi’, itu salah. Kata sifat itu seharusnya berada di belakang kata benda. Misal, Gadis Cantik bukan Cantik Gadis,” papar Totok.
Pernyataan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaskia Gotik: “Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga…”

Keempat, pelanggaran kata yang dilakukan Vicky yakni menyalahi struktur sintaksis dan semantis. “Terutama yang dalam video kampanye bahasa Inggris. Itu struktur bahasa Inggrisnya campur-campur dan bolak-balik,” ujar Totok sambil tertawa kecil. 
Kampanye Vicky saat akan kampanye Lurah: “My name is Hendrianto, I am froms the birthday in Karang Asih, Karang Asih City”. 

Vicky Prasetyo "Pembohong"

Menurut psikolog, bila dilihat dari bahasa yang digunakan, Vicky bisa dikategorikan pembohong. Menurut Psikolog Klinis Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, orang yang manipulatif sering menggunakan permainan (game) untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang manipulatif memiliki kecenderungan tidak adaptif. “Bahasa termasuk salah satu bagian. Menurut saya orang tipe ini akan berusaha tampil lebih baik,” ujar Heri.


Bermain Musik Mencerdaskan

Bermain Musik Dapat Mencerdaskan ?


Bermain Musik Dapat Mencerdaskan | Riforri Informasi Inspirasi Edukasi Seni Budaya Konspirasi Kemakmuran PolitikRiforri - Pernah dengar Mozart Effect? Jika seorang bayi diperdengarkan beberapa komposisi karya Mozart maka bayi tersebut akan tumbuh menjadi seorang bayi yang cerdas. Inilah yang disebut Mozart efek. Akibatnya, banyak orang tua yang memperdengarkan musik karya Mozart saat usia balita,  bahkan sejak dalam kandungan. Padahal penelitian tentang efek Mozart pada balita belum pernah dilakukan. 

Penelitan mengenai soal ini pertama kali dilakukan pada 1993 untuk mengukur efek dari mendengarkan musik Mozart terhadap penalaran spatial. Penelitian ini  bukan untuk mencari tahu apakah mendengarkan musik Mozart bisa membuat pintar. Objek penelitian yang dilakukan oleh Rauscher, Shaw, dan Ky ini bukan anak-anak,  apalagi bayi. Mereka melakukan penelitian pada sekelompok mahasiswa. 

Dari hasil penelitian menunjukkan, mendengarkan musik Mozart bisa meningkatkan kecerdasan spatial yang sifatnya hanya sementara. Namun, hasil penelitian tersebut kemudian disalahpahami. Yang benar adalah,  tempo musik yang teratur memberi pengaruh sama seperti meditasi. Tempo yang menenangkan, membuat anak merasa tenang dan bahagia. Sebaliknya tempo musik yang  terlalu cepat dan keras membuat anak tidak nyaman. 

Musik bisa menimbulkan rasa dicintai, senang dan terlindungi yang membantu bayi merasa nyaman. Karena itu  sering dikatakan bahwa musik klasik itu baik untuk bayi,  karena sebagian besar musik klasik memiliki tempo yang tenang. Tapi bukan hanya musik Mozart saja, senandung lembut atau nyanyian yang Anda ciptakan juga bisa membuat anak menikmati musik.

Musik memang punya kekuatan luar biasa, yang berdampak besar bagi kejiwaan, termasuk bagi balita. Lihatlah ketika seorang anak mulai bisa tertawa  atau saat sudah bisa berjalan, sedikit bergoyang, maka bisa mengikuti irama yang ia suka.

Musik dan Matematika 

Banyak penelitian membuktikan, janin menunjukkan reaksi tertentu jika diperdengarkan musik. Ibu hamil merasakan gerakan janin yang semakin cepat atau justru lebih santai. Banyak juga yang berpendapat musik klasik yang diperdengarkan pada ibu hamil, dan juga janinnya, dapat mencetak anak dengan kecerdasan tinggi.

Psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of California-Irvine, Amerika Serikat, pada tahun 1994 melakukan penelitian yang membuktikan bahwa erat kaitan antara kemahiran bermusik dan penguasaaan level matematika yang tinggi dan keterampilan-keterampilan sains. Setelah delapan bulan, penelitian kedua pakar Amerika ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan program pendidikan musik meningkat inteligensi spasialnya sebesar 46 persen dibandingkan anak-anak yang tidak diekspos oleh musik.

Musik dan Permainan

Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D. mengatakan bahwa dalam otak kita, jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik. Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan. Dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi. Namun, bukan berarti kita  harus buru-buru beli piano atau alat musik lainnya. Yang penting, biasakanlah musik menghiasi ruang di sekitar anak-anak.. 

Bernyanyilah Bersama. 

Melalui kegiatan bermain, anak memperoleh manfaat dari musik.Dr. Dee Joy Coulter (1995) pendidik neuroscience dan penulis buku Early Childhood Connections: The Journal of Music and Movement-Based Learning, mengklasifikasikan lagu-lagu, gerakan dan permainan anak sebagai latihan untuk otak yang brilian, yang mengenalkan anak pada pola bicara, keterampilan-keterampilan sensory motor, dan strategi gerakan yang penting. Tak hanya perkembangan bahasa dan kosa kata anak meningkat melalui permainan yang mengandung musik, namun juga logika dan keterampilan-keterampilan beriramanya. Logika membuat anak nantinya mampu mengorganisasi ide dan mampu memecahkan masalah. 

Senin

Debby Veramasari "Saya Ingin Memajukan Tanah Leluhur"

Debby Veramasari "Saya Ingin Memajukan Tanah Leluhur"

Riforri - Pemilu 2014 mendatang bakal  diramaikan oleh sejumlah artis dan selebritis yang ikut bertarung memperebutkan kursi di Senayan. Tercatat ada puluhan artis yang ingin menjadi anggota dewan. Kehadiran artis-artis ini akan memperbesar kemungkinan Senayan makin banyak diisi oleh artis.
DEBBY VERAMASARI "SAYA INGIN MEMAJUKAN TANAH LELUHUR" | Reforri Informasi Inspirasi Edukasi Seni Budaya Konspirasi Kemakmuran Politik
Salah satu artis yang ikut bertarung adalah Debby Veramasari atau yang lebih dikenal dengan Debby Rhoma Irama.  Mantan penyanyi cilik yang terkenal dengan lagu “Papa Genit” ini bertarung untuk Jabar XI yakni Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
Wanita yang ingin berjuang memperkokoh sendi-sendi moral, dan  memperbaiki citra Islam dimata dunia  ini mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Untuk mengetahui lebih jauh mengapa dia mencalonkan diri dan apa saja visi dan misinya untuk membangun negara ini, Agus Suryantoro dari Koran Kota mencoba mewawancarainya di sebuah tempat di bilangan Jakarta Timur. Hasil wawancara akan diturunkan dalam bentuk tanya jawab.

Apa perttimbangan anda maju sebagai calon legislatif?

Semenjak Papa menerima komitmen untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden, kami anak anaknya ingin memberikan dukungan. Karena itu, kami berdiskusi dengan keluarga terutama Papa. Apakah kami ini sebagai vote getter atau juru kampanye saja atau langsung menjadi calon legislatif. Diskusi soal itu panjang karena harus melihat sisi baik dan buruknya. Apalagi dua pilihan itu sama baiknya. Setelah melalui berbagai pertimbangan maka pilihan kami adalah sebagai calon legislatif. Kami berpendapat bahwa tugas dan tanggungjawab sebagai anggota DPR itu sangat mulia. Selain itu, keberadaan kami anak anaknya juga untuk memberikan dukungan kepada Papa yang ingin menegakan izzul Islam dalam negara kesatuan republik Indonesia.

Mengapa memilih daerah pemilihan Tasikmalaya dan Kabupaten Garut?

Karena  kedua kota tersebut adalah wilayah leluhur keluarga papa. Kakek buyut saya, Raden Natawirdja sekitar tahun 1920 an adalah seorang Demang  di wilayah tersebut sebelum menjadi Garut dan Tasik. Sedangkan kakek saya Burdah Anggawirdja salah seorang putra beliau yang turun ke masyarakat menjadi relawan perampas senjata Tentara Belanda sekitar tahun 1940.
Kakek Burdah memenangkan perampasan senjata melawan tentara Belanda yang kemudian membentuk Pasukan Komando Garuda Putih, dan salah satu prajurit beliau  adalah Edi Nalapraya. Bapak  Edi Nalapraya pula sebagai asisten kakek yang menggendong-gendong Bapak  Rhoma bayi berpindah dari satu daerah ke daerah selama masa perjuangan tersebut. Konon, beliau pula yang mengajak masyarakat setempat bersama-sama prajuritnya swadaya menebang pohon, membuka hutan, membelah wilayah yang kemudian menjadi Garut  dan Tasikmalaya.

Berarti anda sudah siap terjun ke politik?

Awalnya saya tidak tertarik dengan panggung politik. Politik adalah soal siasat-siasat. Saya tidak bisa seperti itu. Saya ingin berbuat dengan apa adanya. Tapi karena saya ingin menjadi perubahan dari bangsa ini agar lebih bermartbat  dan ingin membantu Papa maka saya terjun sebagai caleg.
Sejauh yang sudah saya pelajari, amati, menjadi legislator itu sebetulnya mulia. Menjadi wakil, mediator rakyat, mengakomodir apa yang dibutuhkan masyarakat. Namun, semua kembali pada diri sendiri. Apapun yang kita lakukan untuk bangsa, semulia apapun pekerjaan itu kalau kita melakukannya tanpa hati nurani apakah itu akan jadi mulia?
Saya sangat ingin bisa melakukan sesuatu untuk bangsa ini, saya ingin bisa memajukan tanah leluhur saya, Tasikmalaya.
Kita tidak pernah tahu seperti apa kedepan. Tapi setidaknya bila ada kesempatan kenapa tidak saya manfaatkan peluang yang ada.

Seandainya nanti terpilih apa yang akan menjadi konsentrasi anda?

Saya menyukai dunia anak anak dan wanita. Karena masa depan bangsa ini ditangan mereka. Saat ini kondisinya sangat memrihatinkan. Dunia anak anak kita sudah berubah menjadi ‘westernisasi’. Lihat saja games atau permainan mereka, sebagian besar adalah produk barat dan tokoh tokoh yang disenangi anak anak adalah tokoh barat seperti Batman, Superman dan sebagainya.  Kita sangat jarang, bahkan mungkin tidak ada games soal pewayangan atau soal budaya lokal. Ini berbahaya karena mereka tidak lagi mengenal seni budaya bangsanya sendiri.
Kemudian taman bermain untuk anak anak balita di seluruh daerah tidak ada. Padahal ini juga penting bagi mereka. Ada baiknya jika tiap daerah, atau minimal tingkat RW memiliki arena bermain untuk balita tersebut. Tidak perlu yang luas sekali, ukuran 10x10 meter di setiap rukun warga sudah cukup bagi anak anak balita itu untuk bermain. Dalam usia yang tergolong tumbuh kembang itu memang diperlukan perhatian khusus. Sehingga mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang baik.
 

Anda bilang bahwa anak anak sudah terkontaminasi budaya luar, lantas apa solusinya agar mereka tidak makin jauh?

Apa yang baik kita kembangkan dan apa yang tidak baik kita buang. Dan patokan atau landasan kita sudah ada dalam Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima. Jika itu tertanam dengan baik maka rasa nasionalisme dan kebangsaan kita akan tinggi. Dan, kita harus konsekwen untuk melaksanakan apa yang ada dalam Pancasila itu. Saya ambil contoh sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berlaku bagi semua agama yang ada di Indonesia. Jadi kalau bulan Ramadhan, kalau libur Ramadhan bukan hanya sekolah Islam yang libur, tapi yang lain yang non Islam juga libur dan liburnyapun sebulan. Tidak seperti sekarang, masih terkotak kotak. Demikian pula kalau hari Raya Nyepi. Bukan hanya orang Hindu yang melakukan acara Nyepi. Seharusnya jika kita paham dengan ajaran Pancasila maka semua warga yang ada harus menghormati kegiatan Nyepi itu dengan tidak melakukan aktivitas seperti umat Hindu. Ini juga  berlaku pada hari Raya Natal dan hari Waisak untuk umat Budha. Jika Indonesia bisa seperti ini negara ini akan harmonis dan kita bisa menjadi teladan bagi bangsa lain. 

Bagaimana anda memandang kepemimpinan seorang  ayah yang kebetulan  adalah orang yang sangat populer?

Papa sebagai pemimpin dalam keluarga mendirikan rumah tangganya dengan konsep Islam, sangat religius. Setiap sendi norma agama yang diajarkan oleh Islam diberlakukan dalam hidupnya tanpa terkecuali. Sejak kecil saya sudah terbiasa hidup berdampingan dengan paman-paman, tante-tante, sepupu  dan teman yang beda agama.
Kami bukanlah keluarga rasis, papa saya tidak pernah mengajarkan perbedaan dalam bermasyarkat, tetapi sebagai seorang muslim beliau menegakan dan  mengamalkan aqidah Islam.

Bagaimana dengan ibu?

Ibu saya adalah alm Hj, Veronika Agustina Tiboleng. Beliau adalah keturunan Menado, Portugis dan Belanda yang penganut Katholik taat, tetapi mama menjadi mu’alaf pada tahun 1970 ketika akan menikah dengan papa dan wafat sebagai muslim. Selama hidupnya, walaupun bercerai dengan papa alhamdulillah beliau tetap komit dengan Islam, agama yang diyakininya membawa penyejuk dan damai dengan saudaranya yang non muslim.

Temani Anak

Bagi seorang ibu, tidak ada yang membahagiakan selain bisa menemani putra putrinya tumbuh dewasa dengan baik. Ini juga yang dialami oleh Debby Veramasari. Katanya tidak ada yang paling membahagiakan selain bisa menemani putranya  Hakim belajar di rumah pada malam hari. Meski masih duduk di  kelas IV sebuah sekolah dasar di kawasan Jakarta Selatan, anak laki laki lakinya ini sudah cukup mandiri dalam soal belajar. “Saya merasa bersalah jika tidak bisa menemani dia belajar,” ujar perempuan berbintang Sagitarius ini.
Dia lantas bercerita bahwa Hakim, demikian panggilan putranya itu, akan bertanya jika dirinya sudah berjanji menemani belajar lantas keluar rumah karena ada kegiatan. Karena itu, sesibuk apapun dia akan menyempatkan diri untuk menemani putranya tersebut. Paling tidak, dia ikut memeriksa pekerjaan rumahnya itu, jika dia sedang berhalangan menemaninya belajar.  Apalagi, putranya itu adalah anak yang baik dan penurut. “Jadinya tidak tega kalau ninggalin lama-lama,” ujar putri pertama pasangan Rhoma Irama dan Veronica ini.
Meski begitu, karena sesuatu dan lain hal, dia pun terpaksa meninggalkan putra kesayangannya itu untuk belajar sendiri. Terlebih sejak dia memutuskan menjadi caleg aktifitas di luar rumahnya menjadi lebih banyak karena harus turun ke daerah pemilihannya di  Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
Sementara mengenai bagaimana cara mendidik sang anak, sama seperti keluarga besarnya, bahwa tidak perlu ada pembatasan. Yang penting harus disesuaikan dengan usianya. “Papa dan mama saya juga begitu,” tuturnya.
Misalnya, ketika dia kecil, keluarganya sudah memperkenalkan  lagu lagu barat, namun tidak semua lagu bisa didengarkan. “Waktu kecil kita diberi lagu lagu. Salah satunya nikka costa, memang lagu anak anak,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa dia justru jarang mendengarkan lagu lagu Papanya. Artinya, hanya lagu lagu yang sesuai dengan usia dirinya yang boleh didengarkan.
Soal genre, terang Debby tidak dibatasi. Boleh pop, funk, soul, rock, jazz atau apapun asalkan sesuai usia tidak masalah.
Demikian pula dengan tontonan atau film, semua dipilih sesuai dengan perkembangan dari usia sang anak, sehingga anak bisa berkembang sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Dan, ini yang sekarang jarang dilakukan oleh keluarga keluarga Indonesia. Akibatnya, anak anak melihat film atau mendengarkan lagu lagu  apapun yang jelas jelas bertentangan dengan tahapan perkembangan psikologisnya tersebut. Ojay

Biodata

Nama    : Debby Veramasari
Tempat, tgl lahir: Jakarta, 18 Desember 1972
Anak: 3 orang

Pendidikan:

-TK Aisyiah Tebet
-SD Muhammadiyah 06
-SD Al Azhar
-SMP Al Azhar
-SMA  Zaha
-Univ Hukum Zaha
-Hardhas Fashion Design

Karir

-Marketing Tricipta Grafitama
-Sekdir Produksi Jetcom
-Direktur PT Bustana Azza Anugrah
-Bisnis Administrasi Soneta Grup

Selasa

Legenda Dangdut Dunia Rhoma Irama

Rhoma Irama Sang Legenda Dangdut Dunia


Riforri - Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi “dang” dan “ndut“. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.

Rhoma Irama Sang Legenda Dangdut Dunia - Indonesia Tanah Airku Rindu Pemimpin Yang Amanah -RI for RI

Di lihat dari sejarahnya, kelahiran musik dangdut diawali dari genre musik melayu pada era 1940-an. Mulai dari situ musik dangdut berkembang, dan mengakar di Indonesia. Perkembangan musik dangdut semakin melejit, ketika ada sebuah transformasi aliran-aliran musik yang masuk menghiasi musik dangdut. Pergeseran tersebut memberikan suplemen yang lebih, suguhan yang berbeda, warna yang lain dan gaya yang nyentrik. Dalam era evolusi dangdut yang bertajuk kontemporer, dangdut semakin di hiasi oleh genre-genre musik, seperti; pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).

Sedangkan masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan dipakainya penggunaan gitar listrik Sejak tahun 1970-an, yaitu ditandai oleh Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an. Pada saat itu, dangdut boleh dikatakan telah matang dengan bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Dari situlah dangdut mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Sehingga dangdut sampai saat ini masih saja dinobatkan sebagai aliran musik yang “pro rakyat”.

Rhoma Irama Sang Legenda Dangdut Dunia - Indonesia Tanah Airku Rindu Pemimpin Yang Amanah -RI for RI
Kematangan musik dangdut di tahun 1970-an, bukan hanya karena dangdut sudah menjelma dalam irama kontemporer. Tetapi, dibarengi oleh kelahiran musisi-musisi dangdut, yang mampu “mempoles” musik dangdut menjadi lebih anggun dari sebelumnya. Ada beberapa musisi dangdut yang berperan penting dalam hal ini, seperti: Rhoma Irama, A. Rafiq, Elvy Sukaesih, Mansyur S., Mukhsin Alatas, Herlina Effendi, Reynold Panggabean, Camelia Malik, dan Ida Laila. Nama-nama musisi tersebut tentu saja tidak asing lagi, mereka adalah profesor-profesor dangdut pada zamannya bahkan sampai sekarang. Namun, dari sekian sosok yang terpampang itu–ada satu nama yang mempunyai jasa besar dalam mengembangkan musik dangdut; Rhoma irama adalah sang maestro dangdut sejati, gelar kehormatannya sebagai Raja Dangdut membuktikan bahwa ia-lah Pahlawan dangdut. Namanya terus berkibar sejak tahun 1970-an-sekarang. Bahkan eksistensinya sebagai  musisi dangdut tidak pernah luntur. Saat ini saja, ia masih menelurkan karya-karya fenomenalnya.

Sebelum beranjak jauh membicarakan sumbangsih Bang Haji terhadap musik dangdut, lebih awal penulis ingin menguak identitas murni Rhoma, mungkin dengan ini kita bisa mengenal sosok Rhoma lebih dekat, dari segi latar belakang dan sejarah hidupnya. Nama aslinya adalah Raden Haji Oma Irama atau disingkat Rhoma Irama, lahir pada tanggal 11 Desember 1946 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia bergelar raden karena pada kedua orang tuanya mengalir darah bangsawan/ningrat. Ia merupakan putra kedua dari dua belas bersaudara, yaitu delapan saudara laki-laki dan empat saudara perempuan (delapan saudara kandung, dua saudara seibu dan dua saudara bawaan ayah tirinya). Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya merupakan mantan komandan gerilyawan Garuda Putih pada zaman kemerdekaan. Ia memberi nama ‘Irama’ karena bersimpati terhadap grup sandiwara asal Jakarta yang bernama Irama Baru yang pernah diundang untuk menghibur pasukannya di Tasikmalaya. Ia sangat pandai dalam memainkan alat musik serta menyanyikan lagu-lagu cianjuran. Sedangkan Ibunya bernama Tuti Juariah, ia pun merupakan keturunan ningrat dan pandai pula dalam menyanyi, seperti lagu “No Other Love” yang sering didengarkan Rhoma sewaktu kecil.

Dengan penjelasan singkat tentang asal-usual Rhoma irama, sudah bisa kita tebak, bahwa darah seni Rhoma tidak lain diturunkan dari kedua orang tuanya, yang memang sangat suka dengan musik. Pendeknya, proses yang dilakukan oleh Rhoma tidak mulus, dan sangat berliku, bakat musiknya dia asah sendiri, dengan sistem belajar otodidaklah dia akhirnya mampu memainkan alat-alat musik. Karena keuletannya Rhoma akhirnya mampu membawa dirinya saat ini sebagai Sang Raja Dangdut. Walaupun sejarah pahit dan manis harus ia lewati terlebih dahulu. Tetapi semua itu tidak sia-sia, dengan adanya Rhoma dangdut mulai terlahir, istilah “tak ada Rhoma, maka tak ada dangdut” penulis sangat setuju dengan itu. Hemat penulis, Rhoma dan dangdut bagaikan semut dan gula.

Memang tidak bisa dipungkiri, melalui tangan dingin Bang Haji dangdut merubah betuknya–melakukan sebuah metamorfosis, dari identitas yang kaku menjadi identitas yang lentur. Sehingga bendera musik dangdut bisa berkibar ke seluruh pelosok penjuru negeri. Bukan hanya di Indonesia saja, di luar negeri pun dangdut telah terakui, dengan kata lain musik dangdut sudah mempunyai akreditas yang baik. Rhoma sebagai Pujangga dangdut banyak mendapat kehormatan yang tidak terhingga, khususnya dari dunia luar. Anehnya di negeranya sendiri penghargaan buat sang maestro dangdut bang haji tidak begitu banyak ia dapatkan. Tetapi ketika dunia telah mengakui kebesaran Rhoma, barulah Indonesia berduyun-duyun memberi penghargaan, tetapi itu hanya sebatas ucapan “terimakasih”, dan label sebagai “Raja Dangdut”. Sebagai seorang musisi dangdut, yang konon katanya aliran musik “kampungan” sosok Rhoma mampu menyaingi musisi-musisi papan atas waktu itu, penghormatan yang terus mengucur membuatnya sebagai musisi nomer satu di Indonesia, bukan hanya pasar nasional yang ia tembus melainkan internasional juga. Bahkan sampai sekarang eksistensi Rhoma sebagai musisi dangdut masih terjaga. Hebatnya nama Rhoma lebih melejit dibandingkan dengan musisi-musisi Indonesia yang ada, siapapun mereka, dari tempo dulu hingga saat ini. Sebagai bukti kehebatan Rhoma dalam memolos musik dangdut. 

Berikut ini adalah prestasi-prestasi Rhoma Irama sepanjang kariernya:


  1. - Tahun 1971, juara I lomba menyanyi tingkat ASEAN di Singapura,
  2. - Agustus 1985, majalah Asia Week edisi XVI menempatkan Rhoma Irama sebagai Raja Musik Asia Tenggara, setelah memuat liputan pertunjukan Soneta Group di Kuala Lumpur,
  3. - Tahun 1992, Rhoma mendapatkan pengakuan oleh dunia musik Amerika, saat majalah Entertainment edisi Februari tahun tersebut mencantumkannya sebagai The Indonesian Rocker,
  4. - Akhir April tahun 1994, Rhoma Irama menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Mr. Tanaka dari Life Record Jepang di Tokyo. Sebanyak 200 buah judul lagunya akan direkam ke dalam bahasa Inggris dan Jepang, untuk diedarkan di pasar Internasional. Rencananya lagu-lagu tersebut akan dibuat dalam bentuk laser disc (LD) dan compact disc (CD),
  5. - 16 November 2007 Rhoma menerima penghargaan sebagai “The South East Asia Superstar Legend” di Singapura,
  6. - Bersama Elvie Sukaesih mendapatkan penghargaan dari Museum Dunia Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Raja dan Ratu Dangdut Indonesia,
  7. - 23 Desember 2007 Rhoma menerima Lifetime Achievement Award pada penyelenggaran perdana Anugerah Musik Indonesia (AMI) Dangdut Awards,
  8. - Album Begadang masuk dalam 150 Album terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stones. Pada edisi lain, majalah Rolling Stones Indonesia kembali memasukkan nama Rhoma Irama ke dalam 25 artis Indonesia terbesar sepanjang masa bersama dengan Bing Slamet, Ismail Marzuki, Koes Plus, Bimbo, dan lain-lain. Rhoma Irama adalah satu-satunya artis Dangdut,
  9. - Rhoma telah menciptakan 500 lebih lagu Dangdut, sekaligus memperoleh predikat pencipta lagu Dangdut terlaris,
  10. - Mendapatkan gelar Professor Honoris Causa dalam bidang musik yang diterimanya dari dua universitas berbeda, yaitu dari Northern California Global University dan dari American University of Hawaii, keduanya dari Amerika,
  11. - Nama Rhoma Irama diabadikan sebagai nama piala untuk 6 kategori permainan instrumen musik Dangdut,
  12. - Berdasarkan hasil survey yang diadakan oleh Reform Institute 2008, menempatkan Rhoma di atas penyanyi maupun grup-grup band saat ini, seperti: Ungu, Peterpan, Iwan Fals, maupun Dewa 19,
  13. Dan Sebagainya. (Masih banyak lagi prestasi yang ia dapatkan)

Di lihat dari prestasi-prestasi yang diukir oleh Bang Haji itu telah cukup jelas, keterkaitan Rhoma dengan perkembangan musik dangdut, adalah sebuah bentuk satu kesetuan. Jasa dan pikirannya sudah banyak memengaruhi dan mengawal secara konsisten kemajuan musik dangdut, hal tersebut sudah tidak lagi bisa dielakan oleh siapapun. Perjuangannya dalam menaikan pamor musik dangdut memerlukan proses yang tidak pendek. Kalau kita tengok awal karir Rhoma yaitu pada tahun tujuh puluhan “Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya“. Mulai inilah nama Rhoma Irama melejit bak roket, tak ada yang bisa menahan laju “kemasyhurannya”. Seiring kemajuan namanya, musik dangdut pun tak luput menjadi perhatian atau sorotan sebuah perkembangan genre musik baru, masa transofmasi musik dangdut ditangan Rhoma sangat cepat. Oleh karena itulah, dengan berkat bang haji musik dangdut tidak lagi termajinalkan seperti sedia kala.

Bersama Soneta Group, Rhoma sukses merombak citra musik dangdut (orkes melayu), yang tadinya dianggap musik pinggiran menjadi musik yang layak bersaing dengan jenis-jenis musik lainnya. Keseluruhan aspek pertunjukan orkes melayu dirombaknya, mulai dari penggunaan instrumen akustik yang digantinya dengan alat musik elektronik modern, pengeras suara TOA 100 Watt yang diganti dengan sound system stereo berkapasitas 100.000 Watt, pencahayaan dengan petromaks atau lampu pompa digantinya dengan lighting system dengan puluhan ribu Watt, begitu juga dengan koreografi serta penampilan yang lebih enerjik dan dinamis di atas panggung. Kesuksesannya bersama Soneta untuk merevolusi orkes melayu menjadi dangdut itulah yang menyebabkan seorang sosiolog Jepang, Mr. Tanaka, menyatakan Rhoma sebagai “Founder of Dangdut“.

Nama dangdut sendiri yang tadinya merupakan cemoohan atas musik orkes melayu berdasarkan suara gendangnya, justru diorbitkan Rhoma Irama pada tahun 1974 dengan menjadikannya sebagai sebuah lagu: Dangdut (yang kini lebih populer dengan nama Terajana). Rhoma juga semakin mengukuhkan predikat dangdut sebagai musik yang bisa diterima semua kalangan lewat lagunya “Viva Dangdut” yang dia ciptakan tahun 1990.

Bergesernya waktu adalah bagian dari proses transformasi dangdut yang di usung oleh Bang Haji, dalam perkembangan insting musiknya Rhoma mulai mengubah gaya dangdut menjadi semakin lebih halus, santun, dan bijaksana. Dangdut bukan hanya dijadikan sebagai ladang bisnis atau hanya cuman sekedar mencari nama saja. Tetapi, di tangan Rhoma dangdut dioprasionalkan untuk alat dakwah juga. Dakwah dan Syiar Islam merupakan pijakan dasar Rhoma dalam berdakwah melalui musiknya. “Sound of Moselem” menjadi konsep dasar Rhoma. Sukses mengangkat derajat dangdut dengan gaya Rhoma yang lama. Bersama Soneta Grup waktu itu Rhoma gencar-gencaran meluncurkan album yang bernuansa dakwah. Tetapi, tetap saja walaupun lagu-lagunya banyak “diselipi” aroma agama, lagu-lagu Rhoma pada saat ini terus bertahan menduduki tangga lagu pertama, dan sosok Rhoma malah semakin fenomenal. Rhoma percaya bahwa musik bukanlah sekedar sarana untuk hura-hura belaka, namun merupakan sebuah pertanggungjawaban kepada Tuhan dan manusia, dengan kekuatan untuk mengubah karakter seseorang, bahkan karakter sebuah bangsa. Dalam misi dakwahnya itu, bukan saja melalui jalur musik ia mencoba memperkenalkan agama, namun ia juga terjun dalam dunia perfilman. Sebagai bukti pada tahun 1991 film yang Berjudul “Nada dan Dakwah”, adalah bentuk dari perjuangan Rhoma untuk terus konsisten dalam mengkolaborasikan musik, film, dan nilai-nilai moral yang tertanam pada religiusitas. Lewat “Nada dan Dakwah”, Rhoma juga mendapatkan nominasi aktor pemeran utama terbaik untuk FFI 1992.

Terkadang Rhoma berseberangan dengan pemerintah saat melakukan kritik sosial untuk menggugat kebijakan yang dianggapnya kurang sesuai dengan kaidah agama, seperti legalisasi Porkas dan SDSB. Lagu-lagu seperti “Pemilu” dan “Hak Asasi” (1977), “Sumbangan” dan “Judi” (1980), serta “Indonesia” (1982) sarat kritik dan sentilan, sehingga dia sempat diinterogasi pihak militer di era Orde Baru, dan dicekal tampil di TVRI selama 11 tahun lamanya. Rhoma juga pernah duduk sebagai wakil rakyat dalam DPR. Untuk membuat syiar dan dakwahnya lebih efektif, dia menggandeng partai-partai politik yang punya jalur, jangkauan, serta akses yang luas. Rhoma juga berpartisipasi aktif dalam menggunakan jalur politik untuk syiar dan dakwah, dengan turut mengusulkan beberapa butir Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUUPP) ke DPR.

Rhoma tidak hanya mencurahkan perhatiannya pada dakwah dan syiar, tapi dia juga peduli dengan nasib sesama musisi, terutama mereka yang berkecimpung dalam dunia Dangdut. Dia mendirikan PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia) dan menjabat sebagai Ketua Umumnya. Dia juga memimpin pendirian AHDCI (Asosiasi Hak Cipta Musik Dangdut Indonesia) untuk memperjuangkan hak atas pembagian royalti yang lebih baik untuk para pencipta musik Dangdut.

Dalam perkembangan musik dangdut Indonesia, Rhoma mulai berbenturan dengan musisi-musisi dangdut lainnya. Konflik Bang Haji dengan Inul Daratista sebagai gambaran kegelisahan Rhoma, karena Rhoma beranggapan bahwa apa yang dipertunjukan oleh inul itu Bukanlah dangdut, tetapi “porno“. Dengan permasalahan itu dan berbagai hiruk-pikuk dangdut yang ada Rhoma beranggapan musik dangdut telah tercemari oleh limbah-limbah, sehingga kemajuan atau aliran musik dangdut semakin terhambat. Sebagai bukti bisa kita liat sendiri, musik dandut pada sekarang ini kalah pamor dengan aliran-aliran musik lainnya. Apalagi saat ini para musisi dangdut, bukan kualitas lagu yang ia tonjolkan, melainkan ekspresi goyangan di atas panggung. Jadi bisa dikatakan, ketika seorang penyanyi dangdut tidak punya goyangan yang khas, maka kemungkinan untuk eksis dia kecil.

Sungguh kemunduran yang sangat jauh, yang awal mulanya dangdut adalah lahan bagi para insan kreatif, penuh makna, dan pesan-pesan moral. Tetapi sekarang ini dangdut telah menjadi lahan maksiat. Mungkin di situlah bedanya Rhoma dengan musisi dangdut yang ada sekarang. Kemampuan, kemahiran, dan keahlian Rhoma adalah tonggak utama yang ia pakai dalam merubah musik dangdut. Bukan karena adanya embel-embel terntentu, itu murni dari ketangkasan yang ia miliki. Akhirnya genre musik yang ia usung menjadi sebuah alunan musik yang nikmat dan “pro rakyat”. Dia benar-benar musisi sejati, tak ada yang bisa menyamai namanya. Sampai sekarang pun Rhoma tetap eksis dengan karya-karyanya. Tidak dapat disangkal sosok jenius ini telah menciptakan lebih dari 500 lagu, dan sampai sekarang dia memperoleh predikat sebagai pencipta lagu terlaris, di setiap even-even dangdut lagu Rhoma selalu berkumandang.

Sumber: RajaDangdut