Tampilkan postingan dengan label Kampanye. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kampanye. Tampilkan semua postingan

Kamis

Rhoma Muhaimin Resmikan Pusat Posko Pemenangan Capres

Rhoma Irama dan Muhaimin Iskandar Resmikan Pusat Posko Pemenangan Capres  


Riforri - Airmata Rhoma Irama menetes saat peresmian Posko Pemenangan Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riforri) di jalan Dewi Sartika Cawang Jakarta Timur, sabtu (14/12/2014). Sang Raja Dangdut menangis lantaran terharu karena begitu besar dukungan dan kepercayaan para alim ulama agar dirinya menjadi calon Presiden 2014.


Riforri - Airmata Rhoma Irama menetes saat peresmian Posko Pemenangan Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riforri) di jalan Dewi Sartika Cawang Jakarta Timur, sabtu (14/12/2014). Sang Raja Dangdut menangis lantaran terharu karena begitu besar dukungan dan kepercayaan para alim ulama agar dirinya menjadi calon Presiden 2014.

Rhoma yang mengenakan batik berwarna hijau tampak terhenti sejenak saat menyampaikan sambutan, sebelum menyapa satu persatu alim ulama, habib dan hadirin. Terlihat matanya berkaca-kaca. Rhoma tampak meminta tisu unruk menyeka matanya yang berair. Tak lama berselang capres yang mengusung slogan "Menuju Indonesia Yang Berakhlak dan Bermartabat" ini pun melanjutkan sambutannya.

Ditengah sambutan Rhoma juga sempat mendendangkan sepenggal lagu yang berjudul HAM (Hak Azasi Manusia). 

Kebebasan beragama
(itu hak asasi)

Kebebasan berbicara
(itu hak asasi)

Kita bebas untuk melalukan segala-galanya
Asal saja tidak bertentangan dengan Pancasila

Kebebasan berusaha
(itu hak asasi)
Kebebasan ‘tuk berkarya
(itu hak asasi)

Kita bebas untuk melalukan segala-galanya
Asal saja tidak bertentangan dengan Pancasila


Demikian penggalan syair lagu HAM yang dilantunkan Rhoma dan disambut antusias oleh para hadirin.

Dalam Peresmian Pusat Posko Pemenangan Riforri (Rhoma Irama For Republik Indonesia) oleh Muhaimin Iskandar hadir pula Ketua DPP PKB Helmi Faisal yang kini menjabat sebagai Menteri Desa Tertinggal.



Cak Imin Membantah Memanfaatkan Rhoma

Pada kesempatan tersebut Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar membantah bahwa pihaknya hanya memnafaatkan popularitas Raja Dangdut Rhoma Irama dengan mengusungnya sebagai calon Presiden 2014 untuk mendongkrak suara partai. Menurutnya Rhoma memang layak menjadi pemimpin selanjutnya.
"Tak ada istilah pemanfaatan, yang ada berjuang bersama" katanya.

Muhaimin atau yang akrab dipanggil Cak Imin mengatakan, pihaknya ingin mengusung Rhoma sebagai Capres lantaran yang bersangkutan tidak ambisius menjadi Presiden. Lagu-lagu yang diciptakan selama ini mencerdaskan masyarakat.

"Yang dicari PKB yang begitu, yang tidak punya ambisi, tidak mempunyai keinginan menjadi Presiden. Insya Allah kalo ditangan orang-orang kalo ditangan orang yang tidak mempunyai ambisiakan ada kebaikan dan kemaslahatan " katanya

Ketika disinggung adanya tokoh lain yang didukung kader PKB didaerah, yakni Mahfud MD dan Yusuf Kalla, Menurut cak Imim pihaknya tetap memberi ruang kepada tokoh lain. Hanya , lanjutnya. Rhoma lebih dulu masuk. (wrt/mal/suf)


Minggu

Muhaimin Menduga Rhoma Sekelas Wali

Muhaimin Menduga Rhoma Irama Sekelas Wali 


Riforri - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta publik tidak meremehkan Rhoma Irama. Pria berjuluk Raja Dangdut itu merupakan salah satu calon yang diusung sebagai presiden pada Pemilu 2014.

Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, menegaskan kekuatan Rhoma ada di akar rumput atau grasroot. Ia belajar dari pengalamannya mendampingi Raja Dangdut itu berkeliling Indonesia untuk berkampanye sebagai calon Presiden RI.

"Di Aceh kondisi hujan (massa) tetap di tempatnya, saya sempat menduga Rhoma jangan-jangan wali, dari pukul 17.00-10.00 WIB, 10 ribu massa enggak bergerak, engga ada konsumsi," tutur pria yang akrab dipanggil Cak Imin dalam Diskusi "PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin" di kantor media online, Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Ia pun mempertanyakan pihak-pihak yang memandang negatif Rhoma Irama sebagai capres. "Ini yang salah cara pandang Jakarta atau siapa. Tinggal persoalan fanatisme berapa persen jadi elektabilitas masih kita kaji," tuturnya.

Ia menceritakan perjumpaan dengan Rhoma saat makan siang di suatu tempat. Rhoma sempat bercerita ingin menjadi calon presiden. Cak Imin kemudian menanyakan apakah Rhoma telah memiliki partai. "Katanya belum, ya sudah ayo," imbuh Cak Imin.

Kemudia Cak Imin melihat kepopuleran Rhoma saat berada di Jawa Barat. Ia membawa Rhoma untuk berkampanye di Garut.
"Saya tes, tidak menyediakan transportasi, konsumsi atau tenda. Tidak mungkin Partai mengumpulkan 1.000 orang. Tapi di Garut ada tiga titik, kita lakukan selebaran undangan, baliho, yang datang satu titik 10 ribu orang," ujarnya.
Kemudian hal serupa juga terjadi di Nusa Tenggara Barat. "Di sana Mobil Rhoma dielus-elus sampai engga bisa jalan," kata Cak Imin.
(Trib/Henry)