Tampilkan postingan dengan label Survey. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Survey. Tampilkan semua postingan

Senin

Suara PKB Diprediksi Meningkat karena Hadirnya Rhoma Irama

Suara PKB Diprediksi Meningkat karena Hadirnya Rhoma Irama 


Riforri - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam sejumlah survei dinilai berpeluang jadi "kuda hitam" dengan masuk ke dalam tiga besar perolehan suara partai pada Pemilu 2014 mendatang. Menurut pengamat politik dari LIPI, Syamsuddin Haris, PKB akan bersaing dengan Partai Demokrat, Nasdem dan Gerindra dalam persaingan mencapai posisi ketiga dalam daftar perolehan suara Pemilu Legislatif 2014.

"Seperti dikonfirmasi sejumlah hasil survei, PDIP memiliki peluang paling besar dalam memenangi pemilu legislatif, kemudian diikuti oleh Golkar. Tempat ketiga akan diperebutkan oleh PKB, Demokrat, Nasdem dan Gerindra," kata Syamsuddin dalam diskusi di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis (19/12).

Riforri - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam sejumlah survei dinilai berpeluang jadi "kuda hitam" dengan masuk ke dalam tiga besar perolehan suara partai pada Pemilu 2014 mendatang. Menurut pengamat politik dari LIPI, Syamsuddin Haris, PKB akan bersaing dengan Partai Demokrat, Nasdem dan Gerindra dalam persaingan mencapai posisi ketiga dalam daftar perolehan suara Pemilu Legislatif 2014.  "Seperti dikonfirmasi sejumlah hasil survei, PDIP memiliki peluang paling besar dalam memenangi pemilu legislatif, kemudian diikuti oleh Golkar. Tempat ketiga akan diperebutkan oleh PKB, Demokrat, Nasdem dan Gerindra," kata Syamsuddin dalam diskusi di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis (19/12)  Syamsuddin menambahkan, bakal membaiknya posisi PKB dalam Pemilu 2014 bukan karena kinerja Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB. Sebab, naiknya perolehan suara PKB tak lepas dari peran Rhoma Irama sebagai salah satu bakal calon presiden yang akan diusung partai yang kelahirannya dibidani almarhum Gus Dur itu.  "Muhaimin Iskandar jangan besar kepala dulu dengan prediksi posisi tersebut. Membaiknya posisi PKB itu karena Rhoma Irama dijanjikan PKB untuk jadi calon presiden PKB dalam Pemilu 2014 mendatang. Jadi bukan karena Muhaimin hebat," tegasnya.
Syamsuddin menambahkan, bakal membaiknya posisi PKB dalam Pemilu 2014 bukan karena kinerja Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB. Sebab, naiknya perolehan suara PKB tak lepas dari peran Rhoma Irama sebagai salah satu bakal calon presiden yang akan diusung partai yang kelahirannya dibidani almarhum Gus Dur itu.

"Muhaimin Iskandar jangan besar kepala dulu dengan prediksi posisi tersebut. Membaiknya posisi PKB itu karena Rhoma Irama dijanjikan PKB untuk jadi calon presiden PKB dalam Pemilu 2014 mendatang. Jadi bukan karena Muhaimin hebat," tegasnya.

Selain itu, berbagai survei juga mengonfirmasi bahwa Golkar tidak akan mampu menyaingi PDIP. Sebab, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical terlalu memaksakan diri untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2014.

"Kalau saja Aburizal Bakrie tidak ngotot menjadi capres dan kasus Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tidak terungkap menjelang 2014, Golkar berpeluang bersaing dengan PDIP," ulas Syamsuddin.

Lebih lanjut, dia memperkirakan persekongkolan antara dunia usaha (bisnis) dan politik masih akan mewarnai Pemilu legislatif dan Pilpres 2014. "Itu terjadi karena dunia usaha di satu sisi memerlukan proyek melalui APBN dan APBD, sementara di sisi lain partai politik dan politisi memerlukan logistik Pemilu dari para pengusaha hitam," ungkapnya.(fas/jpnn)

Kamis

Rhoma Kembali Ungguli Wiranto dan Mahfud

Rhoma Kembali Ungguli Wiranto dan Mahfud


Riforri - Orang boleh memandang sebelah mata terkait elektabilitas Rhoma jika maju sebagai calon presiden. Namun hasil survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga survei Political Weather Station (PWS) menunjukan bahwa si Raja Dangdut ini menempati posisi lebih tinggi diatas tokoh-tokoh terkemuka seperti Wiranto, Mahfud MD dan Hatta Rajasa.

Rhoma Kembali Ungguli Wiranto dan Mahfud | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Menurut Peneliti PWS, Imam Sofyan, tingginya elektabilitas Rhoma Irama dibandingkan ketiga tokoh diatas, karena modal popularitasnya di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah. Rhoma selama ini dikenal sebagai artis dan ikon raja dangdut yang religius.

"Kalangan masyarakat bawah menilai Rhoma lebih religius. Ditambah lagi media lebih tertarik meliput dia dibanding yang lain," ujar Imam.di Hotel Century, Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Hasil survei menunjukkan, responden lebih banyak memilih Rhoma Irama dibandingkan Wiranto, Mahfud MD dan Hatta Rajasa. Sedangkan Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan elektabilitas 16,7 persen. Responden memilih Prabowo sebagai capres ideal dengan usia diatas 56 tahun.

Posisi berikutnya ditempati oleh Megawati Soekarno Putri. Mega yang juga Ketua Umum DPIP ini memperoleh suara sebesar 12,5 persen, Aburizal Bakrie Ketua Umum Golkar mendapatkan 10,9 persen, Jusuf Kalla 9,4 persen, Surya Paloh 7,6 persen, Rhoma Irama 6,4 persen, Wiranto 6,1 persen, Mahfud MD 5,7 persen, Hatta Rajasa 4,2 persen, Yusril Ihza Mahendra 2,1 persen dan yang terahir Surya Darma Ali 0,6 persen. Sedangkan rahasia 3,8 persen dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 12,9 persen.

Survei yang dilakukan oleh PWS ini berlangsung antara 21 September sampai 24 Oktober 2013 dan dilakukan di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.070 orang yang sudah memiliki hak pilih pada pemilu 2014. Untuk tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3 persen.

"Pengambilan data melalui teknik wawancara dengan bantuan kuisioner," kata Imam.
Sementara itu, Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden masih terus digodok di Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat. Pembahasan RUU yang memakan waktu 1,5 tahun ini mentok di pasal ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).

Partai-partai kecil di parlemen ingin PT itu diturunkan, bahkan dihilangkan. Namun partai-partai besar ingin Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden itu tak diubah satu pasal pun.

Menurut Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifudin Sudding, jika partai besar tetap tak ingin mengubah Undang-Undang itu, maka terjadi tirani bagi partai-partai kecil.

"Yah itu lah terjadi tirani minoritas," kata Suding di Gedung DPR, Jakarta.
Hanura memperjuangkan agar pasal tentang syarat minimal raihan kursi/suara untuk bisa mengajukan capres disamakan dengan bunyi UUD 1945. Yakni, partai politik dan gabungan partai politik berhak mengajukan calon presiden dan wakil presiden.

"Kami ingin semua parpol yang masuk parlemen bisa mengajukan capres, sehingga bagi kami tidak ada PT lagi," kata Suding.

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung membantah jika partai-partai besar, termasuk PDIP ingin menjegal calon-calon presiden dari partai kecil.

"Ini pemilu legislatif juga belum. Siapa yang menang pemilu juga tidak tahu. Kalau sudah memenuhi syarat untuk ikut pemilu legislatif tidak ada lagi partai menengah, partai kecil atau partai besar. Semua orang mempunyai kesempatan yang sama," kata Pramono.

Apalagi, terang Pramono , semua partai yang ikut pemilu 2014 adalah partai politik yang ikut 2004 dan 2009. Sehingga tidak ada lagi terminologi partai besar-partai kecil. Pasalnya semua partai memiliki kesempatan yang sama. (Osur)

Minggu

Laki-laki Lebih Takut Botak Dibanding Takut Impoten

Laki-laki Lebih Takut Botak Dibanding Takut Impoten

Riforri - Proses penuaan memang kerap dianggap menakutkan, tak terkecuali oleh para laki-laki. Berbagai gangguan kesehatan maupun penampilan, mulai dari impotensi hingga kebotakan menghantui setiap laki-laki sejak menginjak usia paruh baya.
Laki-laki Lebih Takut Botak Dibanding Takut Impoten | Riforri Informasi Inspirasi Edukasi Seni Budaya Konspirasi Kemakmuran Politik

Sebuah survei di Inggris mengungkap bahwa ketakutan paling besar yang dihadapi para laki-laki saat beranjak tua adalah jika kepalanya makin botak. Bahkan, jumlah laki-laki takut botak lebih banyak dibandingkan laki-laki yang takut mengalami impotensi.

Survei yang dilakukan terhadap 200 laki-laki dewasa tersebut mengungkap, 94 persen laki-laki takut botak sementara hanya 89 persen yang mengaku takut menjadi impoten. Di bawahnya, 75 persen laki-laki takut berubah dan 64 persen takut gemuk.

Selengkapnya, 8 hal yang paling ditakuti para laki-laki saat mengalami proses penuaan adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (22/9/2013).
1. 94 persen takut botak
2. 89 persen takut impoten
3. 75 persen takut beruban
4. 64 persen takut gemuk
5. 61 persen takut ompong
6. 45 persen takut rabun dan harus pakai kacamata tebal
7. 31 persen takut tuli
8. 24 persen takut punya bau mulut

Biasanya, penipisan rambut hanya dikeluhkan oleh para perempuan yang menganggap rambut sebagai mahkotanya. Laki-laki, meski jarang mengeluh secara terang-terangan, rupanya sama paniknya jika sudah mulai sering mendapati rontokan rambut di bajunya.

"Selain dengan memakai topi, tidak banyak cara untuk menyembunyikan kepala yang sudah botak total, kecuali Anda punya uang untuk perawatan seperti pigmentasi kulit kepala," kata seorang psikoterapis, Toni Mackenzie.Odtc