Merentas Semangat Idul Qurban
Riforri - Rhoma Irama menyampaikan khutbah Sholat Ied di Lapangan Terbuka, Bumi Serpong Damai (BSD). Materi khutbah 15 Oktober 2013 yang disampaikan sebagai berikut:
Kutbah Pertama,
Jamaah sholat iedul adha rohimakumulloh. Hari ini tanggal 15 Oktober 2013 bertepatan dengan 10 dzulhijah 1434 H, dimana umat Islam saat ini tengah melaksanakan finalisasi dari ibadah haji. Hari ini juga dikenal dengan Hari Raya Iedul Adha atau Iedul Qurban dalam arti harfial artinya mendekatkan diri. Dalam syariat agama qurbani adalah mengurbankan yang kita cintai dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt sebagai simbol bahwa kita mencintai Allah dan Rasulnya dalam lebih dari apapun dari yang kita cinta. Inilah yang dicontohkan oleh dua manusia, yakni Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Nabi Ibrahim AS yang berusia tua renta dan mengharapkan seorang putra. Beliau setiap malam berdoa kepada Allah….Ya Allah anugerahi aku seorang putra yang sholeh. Akhirnya Allah Swt mengabulkan doa nabi Ibrahim dan memberikan seorang anak yang sholeh dari istri kedua Siti Hajar. Anak itu bernama Ismail. Namun begitu Ismail AS yang seorang putra yang didamba-dambakan dan didoakan setiap malam, tiba-tiba Allah Swt memerintahkan dalam mimpinya untuk menyembelih anak kesayangannya itu, kalau mencintai Allah.
Akhirnya Ibrahim menyampaikan kepada Ismail, “Ya anakku, aku diperintahkan Allah Swt melalui mimpiku untuk menyembelihmu. Bagaimana pendapatmu?”. Ismail seorang remaja putra mengatakan dengan lantang. “Ya ayahanda, Laksanakan perintah Allah ini. Insya Allah saya ikhlas, saya sabar, saya ridho, saya siap disembelih leher saya dan diambil nyawa saya kalau memang itu perintah Allah Swt.
Begitu Ismail siap disembelih lehernya di atas batu. ketika Nabi Ibrahim hendak melayangkan parangnya yang telah diasah dari rumah. Begitu mau diayunkan ke leher Ismail, tiba-tiba Allah menyapanya,” cukup, Ibrahim, ternyata engkau telah mengikuti perintahku dalam mimpimu.”. Sesungguhnya kami telah memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang baik. Sesungguhnya hal ini, perintah ini hanya ujian saja, cobaan saja. Ismail diganti dengan seekor sembelihan yang besar. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walilah Ilham.
Inilah substansi perayaan Iedul Adha. Bahwa sejak itu kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk menyembelih hewan qurban yang berarti sebagai simbol bahwa kita mencintai Allah dari siapapun dan dari segala apapun. Sebagaimana sudah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail As. Barang siapa yang punya kemampuan, tetapi tidak mau berqurban, maka Rasulullah Saw mengancam jangan mendekati mushola-musholla dan mas-jid-masjid kami. Itu ancaman Rasululoh kepada orang kaya yang tidak mau berkurban.
Apabila kurban sudah rebah dipotong, maka makanlah sebagian dagingnya dan sebagian lagi bagikanlah kepada fakir miskin yang meminta dan fakir miskin yang tidak meminta. Tidak akan sampai daging dan darahnya kepada Allah, tetapi takwamu semata-mata. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walilah Ilham.
Dalam rangka Allah mengingatkan kita agar mencintai Allah dan Rasulnya dan berjuang di jalan Allah. Allah berfirman, “Katakanlah Ya Mu-hammad, seandainya bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, seandainya harta kekayaan, seandainya perniagaan yang takut kamu rugi, seandainya itu semua kamu cintai melebihi dari Allah Allah. Kata Allah Tunggu akan turunkan deritaku. Tunggu, aku akan turunkan azabku.
Barangsiapa yang mencintai apapun, siapapun melebihi Allah Swt, maka dia akan dikecewakan oleh yang dicintainya itu, menderita dari yang dicintai itu. Kenapa? Karena siapapun yang kita cintai, apapun yang kita sayangi, pasti akan berpisah dengan kita. Maka Allah mengatakan jangan mencintai apapun lebih dari mencintai Allah dan Rasulnya.
Kenapa orang berbuat maksiat, berjudi, mencuri atau korupsi?. Ini terjadi karena disorientasi kehidupan. Allah Swt jauh-jauh hari sudah mengatakan, bahwa Aku telah jadikan jin dan manusia untuk mengabdi padaku. Oleh karena itu apapun profesi kita, kapasitas kita diniatkan dalam rangka mengabdi pada Allah Swt.
Kutbah Kedua,
Ya Allah, Jadikanlah pertemuan kami hari ini, adalah pertemuan yang engkau ridhoi. Ya Allah perlihatkan kepada kami bahwa yang hak itu hak dan yang benar itu benar. Lalu berikan kekuatan kepada kami untuk melaksanakan yang hak dan benar itu. Dan tunju-kanlah kepada kami yang batil itu batil, yang salah itu salah. Lalu berikan kekuatan kepada kami untuk menghindari yang batil dan salah itu.
0 komentar:
Posting Komentar