Rabu

PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar

Rhoma Irama : PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar


Riforri - Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Rhoma Irama menyatakan siap melakukan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) melalui pentas musik dangdut.

"Bagi PAMMI, Empat Pilar bukan merupakan hal baru. Lagu mars PAMMI di dalamnya juga terkandung Empat Pilar," kata 'Raja' Dangdut itu ketika melakukan audiensi dengan pimpinan MPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. (8/1/2013)

Pada kesempatan tersebut, Rhoma Irama didampingi pengurus PAMMI antara lain, Waskoto (Sekretaris Jenderal) dan Mara Karma (Ketua Bidang Litbang), sedangkan pimpinan DPR adalah Ketua MPR RI Taufiq Kiemas didampingi tiga wakilnya Hajriyanto Y Thohari, Ahmad Farhan Hamid, dan Melani Leimena Suharli, serta Sekretaris Jenderal MPR RI Eddy Siregar.

Rhoma menjelaskan, pimpinan PAMMI berkunjung ke MPR RI karena memiliki komitmen untuk menguatkan nasionalisme dan mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami ingin membantu MPR RI melalukuakn sosialisasi Empat Pilar melalui pentas musik dangdut. Kalau MPR berkenan, PAMMI ingin menjalin kerja sama dengan MPR RI," kata pimpinan Soneta Grup itu.

Pada kesempatan tersebut, pimpinan MPR RI menyambut baik keinginan PAMMI untuk membantu sosialisasi Empat Pilar. "Musik dangdut merupakan salah satu sarana untuk mensosialisasikan Empat Pilar secara efektif, karena banyak masyarakat Indonesia menyukai musik dangdut," kata Taufiq Kiemas. (spr/ant)

WaliKota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama

Wali Kota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama


Riforri - Mirasantika merupakan sebuah judul dari syair lagu yang populer dinyanyikan Raja Dangdut, Rhoma Irama pada 1997. Pesan moral yang ingin disampaikan dari lagu itu mengajak semua kalangan untuk menjauhi berbagai jenis minuman keras dan narkotika.

Pesan itu terniang dalam pikiran Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Dia mengajak agar semua kalangan, khususnya pelajar di Kota Yogyakarta supaya menjauhi minuman keras serta narkoba.

Ajakan itu bukan tanpa dasar, sebab efek dari menengak miras maupun mengonsumsi narkotika lebih banyak buruknya.

"Jauhi miras dan narkoba, Yogya harus bisa bebas Miransantika," pinta Haryadi saat memberi sambutan dalam pemusnahan barang bukti di halaman BMX Track Gembira loka Zoo, Yogyakarta, Rabu (13/10/2013).

Sedikitnya ada 883 botol miras berbagai merek, 10 gerigen miras oplosan. Untuk narkoba jenis ganja ada 11 kg, 94 ons, dan 708 gram yaang dimusnahkan dengan cara dibakar. Begitu juga dengan obat-obatan berupa Ekstasi 268.656 buti, sabu-sabu sekira 2,608 kilogram, putau sebanyak 1,75 kilogram, serta puluhan alat bantu seks serta obat-obatan vitalitas yang tidak mengantongi izin edar.

Haryadi juga meminta tegas Kapolresta Yogyakarta, AKBP Slamet Santoso, yang hadir dalam kesempatan itu untuk menindak siapapun yang bermain dengan narkoba. Pihaknya mengaku sudah terus memerintahkan jajaran Sat Pol PP, khususnya penindakan terhadap peredaran miras ilegal.

"Tidak boleh ada yang main main dengan mirasantika, kalau ada camat maupun pegawai pemkot terlibat, tindak tegas," pintanya kepada polisi.

Puluhan pelajar dari perwakilan di beberapa sekolah tinggat pertama dan atas turut hadir dalam kesempatan itu. Masyarakat serta tokoh agama juga terlihat dalam moment pemusnahan barang bukti hasil operasi selama awal tahun hingga November 2013 ini.

Penggalan syair Mirasanika sempat dinyaikan Haryadi saat akhir memberikan sambutan. "Mirasantika, No Way," pungkasnya.

Berikut ini merupakan penggalan lagu Mirasantika yang memiliki pesan moral agar menghindari narkoba karena bisa merusak semuanya.

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka (Ya-ya-ya).
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila. 

Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)

Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan

Mirasantika... (no way...) . (Prabowo/oke)


Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Nyapres

Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Tetap Nyapres


Riforri - Ketua Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, langkah Rhoma Irama, yang tetap mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) 2014 tidak menjadi masalah, karena "raja dangdut" itu merupakan kandidat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKB).

"Ya kalau Roma Irama boleh boleh saja dan sah sah saja, karena memang dia sudah disebut-sebut sebagi calon presiden atau salah seorang bakal calon presiden dari PKB," kata Akbar, di Jakarta, Kamis (7/11).

Menurutnya, lolos tidaknya musisi dangdut yang kini aktif menjadi pedakwah itu menjadi calon presiden dari PKB, itu tinggal menunggu hasil proses, baik penetapan oleh PKB sendiri dan bisa tidaknya PKB mengusung Capres pada Pemilu mendatang.

"Kita lihat saja, tentu ada proses berikutnya yang akan menentukan kepastiannya, terutama tentu mengenai hasil Pemilu. Kalau PKB bisa mendapatkan kursi 20%, maka PKB tentu dapat mencalonkan presiden secara langsung," ucapnya.

Tetapi, imbuh Akbar, PKB tentu harus menentukan satu dari 3 kandidat Capres yang disebut-sebut ada tiga kandidat. "Paling tidak, kan ada 3 nama di situ. Pertama Mahfud MD, Rhoma Irama, dan yang terkahir ini muncul nama JK (Jusuf Kalla, Red.)."

Jadi, kata Akbar, PKB harus menetapkan satu mekanisme yang demokratis dan fair. Dengan catatan, PKB mendapat kursi sekurangnya 20%. "Ya seperti dulu kami melakukan konvensi," pungkas Akbar. (IS)

Rhoma Minta Masalah Carut Marut DPT Tuntas

Rhoma Irama Minta Masalah Carut Marut DPT Tuntas


Riforri - Calon Presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mendesak agar permasalahan kekisruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dituntaskan. Sebab saat ini masih ada 10,4 juta pemilih yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Raja dangdut itu khawatir kekisruhan DPT masih terjadi pada saat pencoblosan nanti. Jika tidak, kata dia, partai politik akan menjadi pihak yang dirugikan.

"Masih ada 10,4 juta pemilih yang bermasalah dalam DPT, itu tentu harus dituntaskan, berbagai macam kemungkinan kecurangan bisa terjadi," tukasnya di Pondok Pesantren Al Manar Azhari, Limo, Depok, Minggu (10/11/2013).

Rhoma menambahkan jika DPT bermasalah, tentunya hasil pemilu tidak akan valid. Ia meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk duduk bersama.

"Ini bisa membuat pemilu tak valid hasilnya, saya rasa KPU dan Kemendagri harus betul-betul bekerjasama, barangkali dibantu parpol, secara sinergi bagaimana menuntaskan validitas," katanya.

Rhoma menilai, kesalahan bisa saja terjadi saat verifikasi data pemilh. Misalnya terhadap DPT ganda, atau pemilih yang sudah meninggal tetapi masih tercantum dalam DPT.

"Tentu ada perubahan signifikan, misalnya tahun lalu memilih, sekarang meninggal, tahun lalu belum memilih, tahun sekarang bisa jadi sudah memilih tetapi tak masuk DPT. Itu kan bisa signifikan, harus terus dirapikan," tandasnya. (hol/oke/marieska)

Rhoma Berkisah Bersedia Maju Capres

Rhoma Kembali Berkisah Bersedia Maju Capres 


Riforri - Raja dangdut Rhoma Irama mengklaim keinginannya maju menjadi calon presiden bukan berasal dari keinginan pribadi, namun keinginan para habaib dan ulama.

"Isu Rhoma capres sudah terjadi dari 2004, saat itu pertama kali Indonesia memilih presiden secara langsung, One Man One Vote, lalu kemudian saat itu ulama dan politisi datangi saya membawa proposal partai, agar saya menjadi ketua umum. Lalu kenapa saya, kan banyak cerdik pandai dan kyai. Lalu mereka bilang, kita berharap Anda jadi presiden?," ujarnya di Pondok Pesantren Al Manar Azhari, Limo, Depok, Minggu (10/11/2013).

Rhoma menjelaskan, saat itu banyak orang lain yang lebih kompeten dan memiliki kapabilitas. "Namun kata mereka, di samping kapabilitas, harus punya popularitas. Saya katanya punya elektabilitas dan popularitas, bahkan punya kapabilitas pernah menjabat sebagai anggota DPR," tuturnya.

Rhoma menambahkan bahwa banyak ulama dan habaib menilai dia memiliki
visi misi yang jelas. Hal itu terlihat dari seluruh lirik lagu yang ditulis Rhoma.

"Dari lirik-lirik lagu saya. Sebelum dunia internasional ajarkan soal HAM, tetapi saya sudah menulis lagu di tahun 1980 soal kebebasan berbicara. Di samping itu, sebelum dunia internasional dan KPK dibentuk belum ada keinginan berantas korupsi, saya sudah menciptakan lagu yang liriknya 'Hapuskan Korupsi di Segala Birokrasi, Agar Terlaksana Kemakmuran yang Merata' pada tahun 1982," ungkapnya.

Rhoma menambahkan dia juga memiliki lagu-lagu yang bercerita soal moral bangsa serta kemakmuran rakyat. Salah satunya lagu Miras Santika dan Narkoba.

"Dulu saya bilang, saya tak berminat jadi presiden, enakan jadi raja dangdut lagi, tanggung jawab presiden berat, lalu pada 2009 saya diminta kembali sebagai vote gathers agar jadi cawapres, lalu saya katakan terimakasih pak, saya tak obsesi," tegasnya.

Akhirnya, pada tahun 2012, terjadi fenomena politik yang inskontitusional. Rhoma mengaku didesak oleh para habaib Betawi dan politikus Senayan untuk tampil pada 2014.

"Kata mereka saya yang harus tampil, bukan yang lain, karena ada ikon Islam. Lalu saya jawab, saya mau istikharah dulu. Tetapi beliau-beliau bilang enggak ada istikharah, ini jihad, kalau enggak berdosa Anda, jadi ini sejarah," katanya.

Rhoma menjelaskan kondisi saat ini berbeda dengan 2004 dan 2009 yang semakin jauh dari nilai-nilai. Kasus korupsi, anarkisme, tawuran warga, tawuran pelajar, konflik antar etnis di Kalimantan, konflik antarumat beragama di Bali, kriminalitas semakin marak.

"Lalu ada perintah dari Allah, mencegah kemungkaran. Suatu hari, 18 November 2012, saya mulai bicara di depan media, seandainya desakan ulama dan habaib semakin meluas, seandainya ada parpol yang meminang saya sesuai persyaratan dan kosntitusional, maka hari ini, saya nyatakan saya siap dicalonkan sebagai capres," paparnya.

Rhoma menjelaskan bahwa kronologis perjalanannya sebagai capres dimantapkan saat ia dipinang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada April 2013. "Sejak saat itu banyak dukungan ormas, PKB pun siap dukung Rhoma, sejak saat itu kita sudah punya beberapa capres. Ada pak ARB dari Golkar, Prabowo dari Gerindra, ibu Megawati dari PDIP, dan Rhoma Irama," tutupnya.
(sus/oke).