Rabu

Pimpin Forsa, Surya Aka Ucap 'Innalillah'

Pimpin Fans Rhoma, Surya Aka Ucap 'Innalillah'


Riforri - Dalam proses pemilihan ketua umum yang dihadiri sejumlah anggota dari seluruh Indonesia ini  berhasil terpilih H Surya Aka Syahnagra, SH, MH untuk menjadi Ketua Umum DPP Forsa 2013-2018. Aka berhasil menang telak mendapatkan 12 suara dari 15 anggota formatur yang hadir.

Anggota formatur tersebut terdiri dari para tokoh fans di berbagai daerah, antara lain: Indra Imran (Kepulauan Riau), Yayan Budiana (Jawa Barat), Darmin Irama (DKI Jakarta), Jiwwo Soewondo (Jawa Tengah), Gie Singke (Sulawesi Barat), Ahmad Khubby Ali R (Jawa Timur), Mustaman Mus (Papua), Surya-Aka Syahnagra (Jawa Timur), Julia Nur (Kaltim), Zainal Pengembara (DKI Jaya) dan Saefudin Latief (Sumsel).

Dalam pemilihan ketua umum DPP Forsa 2013-2018 ini hadir juga Rhoma Irama. Di kesempatan itu, sang raja dangdut juga memberikan berbagai wejangan agar kiprah Forsa bisa mendunia dan dikenal banyak masyarakat.

Forsa menjadi wadah pecinta Rhoma dan Soneta untuk berkreasi dan berkaryaForsa menjadi wadah pecinta Rhoma dan Soneta untuk berkreasi dan berkaryaKetua Umum Forsa Surya Aka merupakan tokoh fans Soneta dari Jawa Timur, yang berhasil mengembangkan organisasi Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) di Jatim. Bahkan, telah menggagas berdirinya museum Soneta.

''Dengan mengucapkan Innalillahi wainn ilahi rojiun, kami terima tugas sebagai Ketua Umum DPP Forsa 2013-2018.'' begitu ucapan saya saat laporan di depan Rhoma Irama, The Legent Of Dangdut, saat hadir di forum Rapat Formatur DPP Forsa di Anjungan Jambi TMII Jakarta Minggu 17 November 2013. Ucapan 'innalillah..' kami ikuti Khalifah Umar Bin Khatab, (ada juga yg menyebut Khalifah Umar bin Abdul Azis), saat dilantik sebagai khalifah. Sungguh amanah ini, sangat berat memikul tanggungjawabnya. Untuk itu dengan memohon ridlo dari Allah Swt, kami minta doa dan restu seluruh fans Soneta di mana pun. Mari bersatu padu, bergandeng tangan untuk bersama-sama memajukan fans Soneta agar kiprahnya bermanfaat untuk agama negara dan bangsa. Dengan menggemari, melestarikan dan mengamalkan lirik dan lagu Rhoma Irama dan Soneta. Kami tak ada artinya apa-apa tanpa bantuan dan kerjasama dengan seluruh fans Soneta. Terima kasih kami sampakan kepada seluruh sahabat yang telah memberikan ucapan, doa dana harapan kepada kami, maaf bila tidak dapat membalas satu persatu," kata Aka dalam sambutan singkatnya.

Sementara itu, Rhoma Irama dalam sambutannya mengatakan, dirinya menyambut baik dengan terpilihnya Surya Aka, fans senior Forsa dari Jatim. Diharapkan Forsa bisa menjadi fans bintang-bintang dunia seperti Mick Jagger yang selalu memberikan support kepada idolanya.

"Apalagi Forsa bisa mengamalkan lirik lagu Soneta sehingga menjadi sumbangan positif bagi anak bangsa. Saat ini lirik Soneta telah dipelajari oleh ratusan universitas di dunia. Maka, tak berlebihan jika Forsa menjadi jembatan bagi generasi mendatang," tandas Rhoma.(Sbh/safari)

Dokumentasi forsa saat sidang 









Pamfata Siap Kawal Rhoma Irama Selama Kegiatan

"Pamfata" Siap Kawal Rhoma Irama Selama Kegiatan


Riforri- Pasukan khusus pengamanan Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla Indonesia atau Fahmitamami (Pamfata) siap mengawal dan mengamankan Rhoma Irama dan Soneta Grup selama berkegiatan seperti dakwah maupun konser, khususnya Jawa Timur.

"Pasukan ini dulu bernama Paspamrhoma atau Pasukan pengamanan Rhoma Irama. Namun sejak Januari 2013 menjadi 'Pamfata', menyesuaikan dengan pusat yang lahir sejak akhir 2012," ujar Ketua Dewan Pembina "Pamfata" Jatim Surya Aka Syahnagra di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan, "Pamfata" merupakan satu tim keamanan yang berlokasi di Surabaya dan dibentuk Soneta Fans Club Indonesia (SFCI). Tugas utamanya mengawal dan mengamankan pribadi Rhoma Irama.

Sampai saat ini, sudah 25 orang yang tercatat sebagai anggota "Pamfata" Jatim. Semua anggota bertugas untuk keamanan selama konser, namun 10 diantaranya memiliki tugas tambahan yakni pengamanan Rhoma Irama selama berdakwah atau melakukan kunjungan.

"Mereka merupakan sukarelawan dari anggota pilihan fans Soneta. Kriterianya tinggi minimal 160 centimeter, sehat jasmani dan rohani, terampil, dan berakhlaq mulia. Selain itu, loyalitas kepada Rhoma telah teruji," kata Ketua SFCI Jatim tersebut.

Surya Aka mengungkapkan, pengalaman selama 10 tahun menjadi wartawan yang pos di wilayah keamanan, ketertiban masyarakat Polda Jatim dinilai menjadi modal cukup sebagai tahapan awal membina "Pamfata".

"Pengalaman itu yang saya tularkan ke anggota. Kelak, kami ingin mengadakan pelatihan dengan mengundang perwira Polda Jatim untuk memberikan pembekalan teknis," kata Humas DPP Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) tersebut.

Apa tidak khawatir dicap terkesan protokoler karena melibatkan pasukan pengamanan? Surya Aka mengelaknya. Menurut dia, "Pamfata" tidak menghambat fans atau jamaah yang ingin bersalaman atau berfoto dg Rhoma Irama. Namun hanya mengatur agar tidak sampai berebut dan tidak tertib.

"Di lapangan, biasanya terjadi dorong-dorongan karena ingin mendekat dan bersalaman dengan Rhoma Irama. Belum lagi harus membelah ribuan massa. Seringkali mereka memegang surban, baju, tangan, atau sekedar melambaikan tangan. Kalau sudah begini, fungsi 'Pamfata' sangat diperlukan untuk melancarkan kegiatan," kata dia.

Pihaknya mengaku bekerja sama dengan keamanan panitia, termasuk TNI, Polri, dan petugas keamanan acara lainnya.

"Kami hanya mengeliminir hambatan menuju panggung dan membelah massa ketika Rhoma hendak naik ke panggung. Tidak ada niatan memberikan jarak antara Rhoma Irama dengan rakyat," katanya. (fiqih)

PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar

Rhoma Irama : PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar


Riforri - Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Rhoma Irama menyatakan siap melakukan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) melalui pentas musik dangdut.

"Bagi PAMMI, Empat Pilar bukan merupakan hal baru. Lagu mars PAMMI di dalamnya juga terkandung Empat Pilar," kata 'Raja' Dangdut itu ketika melakukan audiensi dengan pimpinan MPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. (8/1/2013)

Pada kesempatan tersebut, Rhoma Irama didampingi pengurus PAMMI antara lain, Waskoto (Sekretaris Jenderal) dan Mara Karma (Ketua Bidang Litbang), sedangkan pimpinan DPR adalah Ketua MPR RI Taufiq Kiemas didampingi tiga wakilnya Hajriyanto Y Thohari, Ahmad Farhan Hamid, dan Melani Leimena Suharli, serta Sekretaris Jenderal MPR RI Eddy Siregar.

Rhoma menjelaskan, pimpinan PAMMI berkunjung ke MPR RI karena memiliki komitmen untuk menguatkan nasionalisme dan mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami ingin membantu MPR RI melalukuakn sosialisasi Empat Pilar melalui pentas musik dangdut. Kalau MPR berkenan, PAMMI ingin menjalin kerja sama dengan MPR RI," kata pimpinan Soneta Grup itu.

Pada kesempatan tersebut, pimpinan MPR RI menyambut baik keinginan PAMMI untuk membantu sosialisasi Empat Pilar. "Musik dangdut merupakan salah satu sarana untuk mensosialisasikan Empat Pilar secara efektif, karena banyak masyarakat Indonesia menyukai musik dangdut," kata Taufiq Kiemas. (spr/ant)

WaliKota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama

Wali Kota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama


Riforri - Mirasantika merupakan sebuah judul dari syair lagu yang populer dinyanyikan Raja Dangdut, Rhoma Irama pada 1997. Pesan moral yang ingin disampaikan dari lagu itu mengajak semua kalangan untuk menjauhi berbagai jenis minuman keras dan narkotika.

Pesan itu terniang dalam pikiran Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Dia mengajak agar semua kalangan, khususnya pelajar di Kota Yogyakarta supaya menjauhi minuman keras serta narkoba.

Ajakan itu bukan tanpa dasar, sebab efek dari menengak miras maupun mengonsumsi narkotika lebih banyak buruknya.

"Jauhi miras dan narkoba, Yogya harus bisa bebas Miransantika," pinta Haryadi saat memberi sambutan dalam pemusnahan barang bukti di halaman BMX Track Gembira loka Zoo, Yogyakarta, Rabu (13/10/2013).

Sedikitnya ada 883 botol miras berbagai merek, 10 gerigen miras oplosan. Untuk narkoba jenis ganja ada 11 kg, 94 ons, dan 708 gram yaang dimusnahkan dengan cara dibakar. Begitu juga dengan obat-obatan berupa Ekstasi 268.656 buti, sabu-sabu sekira 2,608 kilogram, putau sebanyak 1,75 kilogram, serta puluhan alat bantu seks serta obat-obatan vitalitas yang tidak mengantongi izin edar.

Haryadi juga meminta tegas Kapolresta Yogyakarta, AKBP Slamet Santoso, yang hadir dalam kesempatan itu untuk menindak siapapun yang bermain dengan narkoba. Pihaknya mengaku sudah terus memerintahkan jajaran Sat Pol PP, khususnya penindakan terhadap peredaran miras ilegal.

"Tidak boleh ada yang main main dengan mirasantika, kalau ada camat maupun pegawai pemkot terlibat, tindak tegas," pintanya kepada polisi.

Puluhan pelajar dari perwakilan di beberapa sekolah tinggat pertama dan atas turut hadir dalam kesempatan itu. Masyarakat serta tokoh agama juga terlihat dalam moment pemusnahan barang bukti hasil operasi selama awal tahun hingga November 2013 ini.

Penggalan syair Mirasanika sempat dinyaikan Haryadi saat akhir memberikan sambutan. "Mirasantika, No Way," pungkasnya.

Berikut ini merupakan penggalan lagu Mirasantika yang memiliki pesan moral agar menghindari narkoba karena bisa merusak semuanya.

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka (Ya-ya-ya).
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila. 

Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)

Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan

Mirasantika... (no way...) . (Prabowo/oke)


Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Nyapres

Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Tetap Nyapres


Riforri - Ketua Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, langkah Rhoma Irama, yang tetap mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) 2014 tidak menjadi masalah, karena "raja dangdut" itu merupakan kandidat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKB).

"Ya kalau Roma Irama boleh boleh saja dan sah sah saja, karena memang dia sudah disebut-sebut sebagi calon presiden atau salah seorang bakal calon presiden dari PKB," kata Akbar, di Jakarta, Kamis (7/11).

Menurutnya, lolos tidaknya musisi dangdut yang kini aktif menjadi pedakwah itu menjadi calon presiden dari PKB, itu tinggal menunggu hasil proses, baik penetapan oleh PKB sendiri dan bisa tidaknya PKB mengusung Capres pada Pemilu mendatang.

"Kita lihat saja, tentu ada proses berikutnya yang akan menentukan kepastiannya, terutama tentu mengenai hasil Pemilu. Kalau PKB bisa mendapatkan kursi 20%, maka PKB tentu dapat mencalonkan presiden secara langsung," ucapnya.

Tetapi, imbuh Akbar, PKB tentu harus menentukan satu dari 3 kandidat Capres yang disebut-sebut ada tiga kandidat. "Paling tidak, kan ada 3 nama di situ. Pertama Mahfud MD, Rhoma Irama, dan yang terkahir ini muncul nama JK (Jusuf Kalla, Red.)."

Jadi, kata Akbar, PKB harus menetapkan satu mekanisme yang demokratis dan fair. Dengan catatan, PKB mendapat kursi sekurangnya 20%. "Ya seperti dulu kami melakukan konvensi," pungkas Akbar. (IS)