Kamis

Pembuatan Iklan Partainya Ksatria Bergitar

Partainya Ksatria Bergitar Rhoma Irama 


Riforri - Dalam iklan kampanye yang baru selesai dibuat legenda musik dangdut Rhoma Irama dicitrakan sebagai musafir di lautan pasir . Sang legenda yang berusia 67 tahun itu mengenakan ikat kepala hitam, rompi cokelat, celana hitam, dan sepatu gurun serta menunggang kuda jantan berwarna putih. Serban berwarna hijau melilit lehernya, Rhoma juga membawa gitar di punggungnya.

Rhoma Irama

Pembuatan iklan dilakukan di studio alam Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa pagi, 25 Februari 2014, hingga menjelang dinihari. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) Surya Aka Syahnagra mengatakan, sepekan sebelum syuting, Rhoma berlatih naik kuda di sebuah pacuan kuda di Jakarta. "Saat dibawa ke lokasi syuting, kudanya mudah diarahkan," kata Surya saat dihubungi, Rabu, 26 Februari 2014.

)

Konsep iklan kampanye Rhoma dibuat kolosal dengan melibatkan 170 figuran. Dalam teknik pengolahan gambar, kata Surya, 170 figuran itu bisa diolah menjadi ribuan orang. Latar belakang Rhoma berkuda, yakni layar biru polos, nantinya akan dibuat bak gurun pasir. "Ceritanya, Bang Rhoma ini seolah-olah seorang musafir yang lagi berjalan di tengah gurun pasir," ujar Surya.

Dalam perjalanannya tersebut, Rhoma melihat sebuah bendera di kejauhan. Saat didekati ternyata bendera itu milik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rhoma lalu mengambil bendera itu diiringi takbir ribuan orang. Rhoma memang salah satu calon presiden yang disebut-sebut akan diusung PKB. "Meski syutingnya 12 jam, paling durasi iklan ini cuma 30 detik. Akan ditayangkan saat kampanye nanti," kata Surya.

Surya mengaku tidak tahu-menahu biaya pembuatan iklan tersebut. Sebab, semua kebutuhan syuting hingga editing-nya telah dicukupi PKB. Surya yakin biayanya tak terlalu mahal karena syutingnya hanya berlangsung di satu lokasi. "Yang mahal itu biaya penayangannya di televisi nanti," katanya.

Jumat

Negarawan Adalah Pahlawan

Negarawan Adalah Pahlawan 


Riforri - “Politik itu adalah cara mencapai kebahagiaan” kira-kira demikian bunyi pemikiran filsuf Yunani 400 sebelum masehi. Bagaimana bisa? Bukannya dokter yang pasti memberikan kebahagiaan dan kesenangan pasien dan keluarganya atas kesembuhan pasien? Betul, ada profesi yang memberikan kesenangan personal, tetapi  aapabila lebih banyak orang yang diselamatkan dan mendapat kebahagiaan itu adalah tugas politisi.

Riforri - Orang yang masih sibuk mengurusi kekayaan untuk dirinya atau keluarga tidak boleh memegang jabatan publik. Ia akan sibuk terus menerus mengurus diri dan keluarganya, tetapi tidak sibuk mengurusi rakyatnya. Jika pedoman Ibnu Farabi ini diikuti, maka koruptor di Indonesia akan berkurang sedikit demi sedikit. Politisi yang sudah bergeser menjadi Negarawan, tentunya akan dinobatkan menjadi pahlawan. Iya betul, pahlawan. Karena ia dapat mengalahkan dirinya, kepentingan keluarga dan golongan. Ia berperang melawan hawa nafsu berkuasa yang memang sudah menjadi insting manusia. Jika berhasil, maka rakyat akan sejahtera dan dirinya sudah menjadi insan kamil (sempurna).
Politisi dapat menjadi pembawa amanah seperti halnya nabi. Amanah rakyat untuk mencari jalan keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Politisi sekuler selalu mengarahkan tujuan suatu bangsa pada kesenangan fisik seperti tercapainya suatu kemakmuran.

Politisi religius mengungkapkan tujuan diri dan bangsanya agar tercapai kesenangan (tepatnya kebahagiaan) vertikal dan horisontal (dunia akhirat). Politisi religius maupun sekuler dihadapkan pada persoalan apakah hendak terus menjadi politisi atau bergerak maju menjadi negarawan? Seorang negarawan memiliki pangkat dan kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan politisi. Politisi berpihak kepada partai politi atau golongannya. Mereka hanya selalu betah pada zona nyaman, di kiri atau di kanan saja. Politisi abadi enggan berganti posisi dari penyerang, menjadi gelandang, pemain belakang bahkan menggantikan posisi penjaga gawang yang terkena kartu merah. Sementara negarawan ia dapat bergeser ke kiri, kanan, tengah, belakang atau-pun depan, tanpa kehilangan jati diri.

Seorang negarawan adalah seorang filsuf raja seperti pernyataan Plato. Raja yang bijak (karena seorang filsuf) dapat mengatur rakyatnya sehingga tujuan sekuler ataupun religius dapat dicapai. Seperti yang diungkap oleh Ibnu Farabi dalam bukunya Madinatul Fadilah, seorang yang terjun ke dunia politik sudah harus selesai dengan dirinya, keluarga dan baru boleh mengabdi pada masyarakat.

Orang yang masih sibuk mengurusi kekayaan untuk dirinya atau keluarga tidak boleh memegang jabatan publik. Ia akan sibuk terus menerus mengurus diri dan keluarganya, tetapi tidak sibuk mengurusi rakyatnya. Jika pedoman Ibnu Farabi ini diikuti, maka koruptor di Indonesia akan berkurang sedikit demi sedikit. Politisi yang sudah bergeser menjadi Negarawan, tentunya akan dinobatkan menjadi pahlawan. Iya betul, pahlawan. Karena ia dapat mengalahkan dirinya, kepentingan keluarga dan golongan. Ia berperang melawan hawa nafsu berkuasa yang memang sudah menjadi insting manusia. Jika berhasil, maka rakyat akan sejahtera dan dirinya sudah menjadi insan kamil (sempurna).

Senin

PKB Sadar Rhoma dapat Meningkatkan Suara

PKB Sadar Rhoma dapat Meningkatkan Suara  


Riforri - Pengamat politik menilai siapa pun bisa dan mempunyai peluang yang sama untuk diusung sebagai calon presiden di 2014. Termasuk Rhoma Irama.

"Jadi apakah tokoh itu berasal dari dunia politik atau penyanyi dangdut semua punya peluang sama. Justru kalau ada yang menilai tidak layak pernyataan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan," jelas pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro Selasa (17/12/2013).

Riforri | Siti justru menilai langkah PKB yang saat ini mengusung Rhoma Irama sebagai salah satu Capresnya tepat. Sebab kehadiran Raja Dangdut itu bisa menjadi suara pemilih yang berasal dari masyarakat bawah.  "PKB sangat sadar dengan perolehan suara mereka di Pemilu lalu, dan bagaimana meningkatkan suara pada Pemilu tahun 2014. Kehadiran Rhoma Irama bisa menjadi solusi untuk menjaring suara di pemilihan legislatif nanti, sebab bagaimanapun juga Rhoma cukup populer di masyarakat kelas menengah kebawah," jelasnya.
Siti justru menilai langkah PKB yang saat ini mengusung Rhoma Irama sebagai salah satu Capresnya tepat. Sebab kehadiran Raja Dangdut itu bisa menjadi suara pemilih yang berasal dari masyarakat bawah.

"PKB sangat sadar dengan perolehan suara mereka di Pemilu lalu, dan bagaimana meningkatkan suara pada Pemilu tahun 2014. Kehadiran Rhoma Irama bisa menjadi solusi untuk menjaring suara di pemilihan legislatif nanti, sebab bagaimanapun juga Rhoma cukup populer di masyarakat kelas menengah kebawah," jelasnya.

"Dan justru di Pemilu nanti mereka lah yang biasanya menggunakan hak pilih, sebab kecenderungannya masyarakat kelas menengah atas cenderung masa bodoh dengan Pemilu. Jadi membaca seperti itu tidak salah, dan cukup meyakinkan," jelasnya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Capres sekaligus Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyindir langkah PKB mengusung Rhoma Irama sebagai Capres.

"Sekarang ini penyanyi dangdut dijadiin calon, ada lagi pelawak, nanti lama-lama pemain akrobat juga dicalonkan. Makanya yang korupsi jalan terus," ujarnya dalam suatu acara diskusi. (ini/bayu)

Teroris itu Bukan Masalah Agama, Melainkan Masalah Politik

Teroris itu Bukan Masalah Agama, Melainkan Masalah Politik


Riforri - Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama melantunkan lagu Kita Adalah Satu saat ditanya soal konflik agama yang kerap terjadi di Tanah Air. "Walau kita beda dalam bahasa, walau kita beda dalam budaya, walau kita, beda dalam agama, kita adalah satu," Rhoma bernyanyi dengan suara khasnya saat menggambarkan semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

Riforri | Jika, dalam konflik terdapat kekerasan, maka pemerintah harus tegas menindak para pelakunya. "Tidak memandang apa pun agamanya," kata Rhoma sambil tersenyum. Ia mengatakan bahwa perdebatan soal agama kerap terjadi di Indonesia. Namun, ia menekankan agama yang diakui negara hanya enam. Selebihnya harus diserahkan kepada ulama untuk dinilai apakah sesat atau tidak, barulah pemerintah yang bertugas menindak. "Ini konsekuensi bernegara, harus patuh pada Pancasila," kata dia menambahkan.  'Raja Dangdut' ini mengatakan terorisme bukanlah masalah agama, permasalahan politik. "Pernah saya katakan bahwa teroris itu bukan masalah agama, melainkan masalah politik," ujar Bang Haji sapaan akrab Rhoma Irama.
Rhoma melantunkan lagu saat menjadi pembicara seminar bertajuk "Indonesia Menjawab Tantangan : Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang". Ia dijadwalkan menyampaikan visi dan misinya dalam membangun masa depan Indonesia di Aula Fakultas Kedokteran Kampus UI Salemba, Jumat, 20 Desember 2013.

Menurut dia, semua agama memiliki aliran sesat. Untuk itu, jika ia menjadi presiden, ia akan memberikan kewenangan pada ulama untuk menentukan apakah aliran tersebut menyimpang atau tidak, kemudian pemerintah yang akan menjadi eksekutornya. "Kalau dinyatakan menyimpang, harus dilarang, jangan sampai mencederai agama induknya," kata dia.

Jika, dalam konflik terdapat kekerasan, maka pemerintah harus tegas menindak para pelakunya. "Tidak memandang apa pun agamanya," kata Rhoma sambil tersenyum. Ia mengatakan bahwa perdebatan soal agama kerap terjadi di Indonesia. Namun, ia menekankan agama yang diakui negara hanya enam. Selebihnya harus diserahkan kepada ulama untuk dinilai apakah sesat atau tidak, barulah pemerintah yang bertugas menindak. "Ini konsekuensi bernegara, harus patuh pada Pancasila," kata dia menambahkan.

'Raja Dangdut' ini mengatakan terorisme bukanlah masalah agama, permasalahan politik. "Pernah saya katakan bahwa teroris itu bukan masalah agama, melainkan masalah politik," ujar Bang Haji sapaan akrab Rhoma Irama.

Rhoma berujar bahwa semua agama tidak membenarkan tindakan membunuh. "Dalam firman Allah, disebutkan, barang siapa membunuh orang yang tidak berdosa sama saja dengan membunuh satu manusia, begitupun dalam Islam" ucapnya.

"Begitu juga dengan konflik ulama di Indonesia. Setiap agama, tidak hanya islam, ada aliran-aliran yang menyimpang," kata pria berusia 67 tahun itu.

Saat ditanya peran pemerintah terkait hal tersebut, Rhoma menjawab, "Tentunya mesti ada penegakan hukum yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah."

Tampil di kampus sesungguhnya bukan barang baru bagi Rhoma. Sebelum ke UI, misalnya, dia pernah mengisi acara di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya, UIN Makassar, UIN Palembang, dan Universitas Negeri Jakarta. Di kampus-kampus itu, Rhoma menjadi narasumber dialog kebangsaan.

Dunia politik sebenarnya juga bukan panggung yang asing bagi lelaki kelahiran Tasikmalaya itu. Pada 1977, Rhoma mendukung Partai Persatuan Pembangunan. Gara-gara emoh bergabung ke Golkar, selama 11 tahun dia dicekal tampil di layar kaca TVRI oleh penguasa Orde Baru. "Sejak 1970-an identitas saya 3 in 1, yakni musik, dakwah, dan politik," kata Rhoma di suatu kesempatan. (Temp/Metr)

Wiranto merasa tak menghina, Rhoma Irama : Jangan Suka Jatuhkan Orang!

Wiranto merasa tak menghina, Rhoma Irama : Jangan Suka Jatuhkan Orang!  


Riforri - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menegaskan dirinya tidak pernah melecehkan calon presiden ataupun tokoh lainnya sehingga tidak benar jika diberitakan sampai menyinggung nama Rhoma Irama.

"Saya sama sekali tidak menyebut nama orang. Hanya saja partai boleh saja merekrut kader di luar partai apakah sebagai birokrat, pengusaha, seniman, akrobatik, penyanyi, dan sebagainya. Yang penting memenuhi syarat kompetensi dan kualifikasi sebagai capres. Selain tak sebut nama, saya juga tak bermaksud menghina Rhoma," kata Ketum DPP Partai Hanura Wiranto kepada wartawan di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Selasa.

Riforri | Wiranto merasa tak menghina, Rhoma Irama : Jangan Suka Jatuhkan Orang!  |Dikesempatan terpisah Hanura mewakili Wiranto meminta maaf atas sindiran soal pedangdut jadi capres. Namun raja dangdut Rhoma Irama punya pesan khusus buat capres Partai Hanura itu.  "Sebelum Hanura meminta maaf, saya tidak pernah marah. Hanya saja saya mengingatkan sesama manusia untuk tidak saling menjatuhkan," kata Bang Haji Rhoma.  Hal ini disampaikan Rhoma usai peresmian posko Rhoma Irama for President RI di Jl Dewi Sartika, No 44, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2013).
Sebelumnya, beredar pemberitaan sebuah media online yang menyatakan Wiranto seolah-olah telah menghina Rhoma Irama sebagai bakal calon presiden atau bacawapres Partai Kebangkitan Bangsa itu sebagai bacawapres akrobat atau pedangdut yang tidak kompeten, itu sama sekali tidak benar.

Wiranto menjelaskan bahwa dirinya memang mendapat undangan diskusi yang dilakukan oleh LIPI bersama Yusril Ihza Mahendra di LIPI Jakarta, Jumat (13/12/2013).

Dalam diskusi tersebut dirinya menjelaskan bahwa rekrutmen calon pemimpin dilakukan oleh parpol. Dan, parpol bisa saja merekrut calon-calon pemimpin atau capres itu, bisa berasal dari mana saja seperti birokrat maupun seniman sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

Hanya saja kata Wiranto, saat ini partai tak mempunyai waktu untuk merekrut dan medidik artis dan seniman lainnya untuk dijadikan sebagai birokrat atau calon pemimpin.

"Hanura sendiri merekrut artis seperti Meriam Bellina dan Krisdayanti. Akan tetapi, mereka tidak menjadi caleg Hanura karena belum memenuhi kompetensi. Itu yang saya maksud. Jadi, saya tak sebut orang," katanya.

Jadi, tambah Wiranto, dirinya tidak pernah sama sekali bermaksud melecehkan Rhoma Irama maupun yang lainnya. Wiranto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah ada persoalan atau permusuhan secara pribadi dengan Rhoma Irama.

Menyinggung soal tantangan berdebat dengan Rhoma Irama sebagai bacawapres, Wiranto menyatakan siap-siap saja. Hanya saja kata Wiranto, debat capres itu sudah diagendakan resmi oleh KPU. Sebagaimana sebelumnya, Wiranto sudah dua kali berdebat sebagai capres dalam pilpres pada tahun 2004 dan 2009.

"Nanti pasti ada debat capres untuk Pilpres 2014 setelah ditetapkan oleh KPU. Akan tetapi, bukan debat karena emosi atau desakan masyarakat," katanya.

Wiranto menjelaskan yang namanya debat capres itu tidak berdasarkan emosionalitas, tetapi tetap kritis konstruktif sebagai calon pejabat negara untuk memberikan konstribusi terhadap persoalan bangsa dan negara ke depan.

"Jadi, debat itu bukan berdasarkan emosionalitas, tetapi tetap kritis, sehat, dan objektif untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan," katanya.

Dikesempatan terpisah Hanura mewakili Wiranto meminta maaf atas sindiran soal pedangdut jadi capres. Namun raja dangdut Rhoma Irama punya pesan khusus buat capres Partai Hanura itu.

"Sebelum Hanura meminta maaf, saya tidak pernah marah. Hanya saja saya mengingatkan sesama manusia untuk tidak saling menjatuhkan," kata Bang Haji Rhoma.

Hal ini disampaikan Rhoma usai peresmian posko Rhoma Irama for President RI di Jl Dewi Sartika, No 44, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2013).

Rhoma menuturkan dirinya tak dendam kepada Wiranto. Meskipun sempat sakit hati karena merasa dihina.

"Sebelum Hanura meminta maaf saya sudah memaafkan dia (Wiranto)," kata Rhoma.

Sindiran Wiranto memang membuat Rhoma Irama murka. Rhoma mengingatkan Wiranto agar tak sembarangan menghina orang.

"Tanpa bermaksud membuat ketersinggungan apa pun, saya atas nama Partai Hanura mohon maaf dan kami tidak bermaksud menyinggung siapa pun," kata Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi, kepada detikcom, Sabtu (14/12/2013).

Menurut Yuddy, Wiranto hanya menganalogikan bahwa calon pemimpin harus konsisten. Tidak ada maksud untuk menjatuhkan Rhoma Irama.

"Tidak bermaksud menyerang Rhoma Irama, Pak Wiranto hanya bicara sebagai konteks yang umum. Kalau sudah menjadi capres ya jangan manggung dan sebagainya," kata Yuddy. (Ant/dtk)