Sabtu

Rhoma : Koruptor Pantas Dihukum Mati

Rhoma : Koruptor Pantas Dihukum Mati

Rhoma : Koruptor Pantas Dihukum Mati | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Riforri--Garut
Usulan hukuman mati terhadap Akil Mochtar yang dilontarkan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqiy memperoleh dukungan dari raja dangdut H Rhoma Irama. Lelaki yang digadang gadang menjadi pemimpin di Indonesia ini malah setuju seratus persen jika hukuman mati itu berlaku terhadap seluruh koruptor. 

Karena kejahatan korupsi itu tergolong kejahatan kemanusiaan yang tak berbeda jauh dengan kajahatan narkoba dan tindakan terorisme. "Terorisme dihukum mati, narkoba juga dihukum mati, Saya sangat sangat setuju para koruptor itu dihukum mati," ujar H Rhoma Irama sesaat sebelum Tabligh Akbar  di lapangan Garut, Jumat, (4/10/2013) malam.

Rhoma lebih lanjut mengatakan, dia cukup menyayangkan kasus korupsi kembali terjadi dan menimpa sebuah lembaga negara semacam Mahkamah Konstitusi. Padahal, MK   itu adalah garda terdepan dalam soal konstitusi. Jika undang-undangnya sudah dipermainkan dan bisa dibeli  akan menjadi apa negara ini. "Ini benar-benar memprihatinkan, sebagai bangsa kita harus sedih melihat peritiwa seperti ini," jelas Rhoma.

Rhoma menegaskan bahwa sejak lama dia sudah konsen dengan perkara korupsi ini. Itu bisa dlihat dari lirik liirik lagu yang dinyanyikan bersama Grup Soneta. Artinya, jauh sebelum perkara korupsi itu menjadi perhatian orang, Rhoma bersama Soneta sudah jauh jauh hari berbicara soal kejahatan yang merugikan bangsa ini.


Karena itu, imbuhnya, salah satu cara untuk menangkal perbuatan tercela dan nista ini maka tidak ada lain, kecuali meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Dengan iman dan taqwa, Insya Allah kita akan selamat," terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengakui  bahwa peran H Rhoma dalam soal menyuarakan pemberantasan korupsi dan masalah hak azazi manusia sudah tak bisa diragukan. Pasalnya, sejumlah lirik lagunya sudah menggambarkan bagaimana bahaya korupsi. Selain itu, persoalan hak azazi manusia juga tak luput dari sorotannya. "Kalau anda mendengarkan lirik lagu Pak Haji disana anda tahu bahwa beliau sudah lama menyuarakan persoalan korupsi tersebut," jelas Muhaimin. 

Tabligh Akbar yang juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Muspida Garut, Para Kiai dan Habaib memperoleh sambutan meriah dari warga Garut. Sejak sore hari mereka berdatangan ke lapangan Garut. Bahkan, sejumlah warga ada yang datang dari Tasikmalaya, Bandung dan lain lain. "Kalau Pak Haji datang, sesibuk apapun saya di rumah saya usahakan hadir," kata Yayan, seorang warga yang jauh jauh datang dari Bandunng.Lelaki yang punya seluruh koleksi lagu Rhoma ini , bahkan, tidak sendirian. Dia datang dengan puluhan teman temannya yang memang sangat mengidolkan Haji Rhoma Irama. (Osur)

Kamis

Ketua MK Tertangkap Tangan KPK

Ketua MK Tertangkap Tangan Oleh KPK


Riforri  - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi berinisial AM yang diduga menerima uang terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. 
Ketua MK Tertangkap Tangan KPK  | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

"Penyidik menangkap tangan beberapa orang di kompleks Widya Chandra, dengan inisial AM, CHN, dan CN," kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi, dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis dini hari.

Johan mengatakan, AM merupakan Ketua Mahkamah Konstitusi, sementara CHN seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan CN seorang pengusaha.

Di Widya Chandra, penyidik menyita uang dolar Singapura, perkiraan sementara, senilai Rp2 miliar hingga Rp3 miliar, yang diduga merupakan pemberian CHN dan CN kepada AM terkait yang diduga terkait sengketa pilkada di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Setelah itu, lanjut Budi, KPK juga melakukan operasi tangkap tangan di sebuah hotel di wilayah Jakarta Pusat, dan menahan dua orang yang dengan inisial HB yang merupakan kepala dinas dan DH yang merupakan pihak swasta.

"HB seorang kepala daerah. DH itu swasta, diamankan di sebuah hotel di wilayah Jakarta Pusat," kata Johan.

Hingga saat ini, lanjut Johan, status kelima orang tersebut masih sebagai terperiksa, dan akan dilakukan pemeriksaan 1X24 jam terlebih dahulu.

"Posisinya masih terperiksa, masih dilakukan pemeriksaan 1x24 jam," kata Johan. 

KPK juga telah menangkap tangan Tubagus Chairi Wardhana (adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah) yang juga merupakan suami Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

Juru bicara KPK Johan Budi baru saja memberikan keterangan pers perihal operasi tangkap tangan KPK tersebut di Kantor KPK, Rabu (3/10) sore.

"Benar telah ditangkap tangan semalam sekitar pukul 23.00 atas nama TCW di Jln. Denpasar Jakarta, dan S ditangkak di Lebak, Banten," ujar Johan Budi.

Diduga, operasi penangkapan ini terkait dengan sengketa pilkada di Kabupaten Lebak, yang baru saja diputus oleh MK. Seperti diberitakan sayangi.com sebelumnya, Pilkada Kabupaten Lebak yang dimenangkan Iti Octavia Jayabaya dengan perolehan suara 60% lebih, oleh MK diputuskan untuk dilakukan pemilihan ulang. (Ant/S2)

Rabu

Budaya Lokal Dalam Dinamika Perubahan

Budaya Lokal Dalam Dinamika Perubahan


Budaya Lokal Dalam Dinamika Perubahan | Riforri Menuju Indonesia BermartabatRiforri - Apakah budaya lokal terancam dengan hadirnya budaya lain? Sejarah telah memberikan pelajaran bahwa budaya berubah. Beberapa budaya besar seperti budaya Sumerian, budaya Mesopotamia, budaya Mesir Kuno, budaya Babilonia, dan budaya Romawi telah tergusur. Dulu eksis, tapi sekarang kita hanya bisa melihat peninggalannya di museum. 

Piramid-piramid dari budaya Mesir Kuno masih eksis, tetapi piramid yang mirip tidakmungkin dibuat dibuat lagi. Hanya budaya Yunani, budaya Cina, budaya Hindu, budaya Buddha, budaya Islam, dan budaya Barat yang masih eksis. Budaya ini pun masih akan diuji oleh waktu; sampai kapan budaya-budaya ini bertahan.



Maju mundurnya atau timbul tenggelamnya satu budaya termasuk budaya lokal tergantung pada perubahan yang terjadi dalam masyarakatnya.

Ini tergantung pada nilai-nilai, pandangan hidup atau sistem kehidupan yang tumbuh subur dalam masyarakatnya. Perubahan dalam masyarakat merupakan hasil dari 'pertemuan' nilai-nilai. Perubahan merupakan salah satu side effect dari 'interaksi' antara nilai yang satu dan nilai yang lain'; perubahan merupakan hasil 'dialog' antara pandangan hidup yang satu dan pandangan hidup yang lain. 


Masyarakat berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai dan pandangan hidup yang diterima.

Tindakannya merupakan pancaran dari sistem kehidupan yang yakini. Bagaimana masyarakat berpikir, bertindak, bekerja, menggunakan waktu, berkeluarga, berkehidupan sosial, bertetangga, dan melakukan aktifitas lainnya- ini semua merupakan gambaran dari nilai-nilai yang diterima masyarakat.

Perubahan dalam masyarakat tidak dapat lepas dari perubahan yang terjadi dalam unit masyarakat yang terkecil, yaitu keluarga. Bila dirinci, ini tidak lepas dari perubahan dalam tiap individu. Perubahan dalam individu merupakan induk dari perubahan masyarakat. 


Bila individu berubah ini bisa memicu perubahan dalam masyarakat dan perubahan budaya termasuk budaya lokal.

Individu yang terus berubah ke arah yang lebih baik akan menjadi manusia yang utuh. Ia menjadi sosok manusia yang bekerja dengan rasa tanggungjawab, mengerjakan pekerjaan sesuai bakat, bekerja secara rasional, bekerja secara sistematis, bekerja efisien, bekerja keras, bekerja dengan rajin, bekerja dengan tekun, bekerja dengan pengharapan, dan bekerja dengan rasa cinta kepada Tuhan dan sesama. Lambat laun ia mempengaruhi orang-orang di sekelilingnya bahkan berpotensi untuk mempengaruhi masyarakat. Jadi, perubahan individulah sebagai dasar perubahan masyarakat.

Perubahan yang terjadi pada masyarakat akan mempengaruhi budaya. Ini akan mempengaruhi aspek-aspek kehidupan yang lain. Tidak heran bila budaya lokal akan mengalami perubahan. Ini terjadi dalam masyarakat Batak. 

Salah satu contoh yang terjadi di kota adalah bahwa mayoritas putra-putri Batak yang lahir dan besar di kota tidak bisa berbahasa daerah. Tulisan-tulisan dalam bahasa Batak sangat minim dan kalah bersaing dengan tulisan-tulisan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Apakah budaya Batak akan bertahan di masa-masa mendatang? Apakah budaya Jawa, budaya Sunda, dan budaya lainnya akan bertahan?

Tidak perlu kuatir kalau terjadi perubahan dalam budaya nasional. Bahkan kalaupun budaya daerah tergusur, tidak perlu risau selama nilai-nilai yang unggul diterima dan berkembang dalam masyarakat lokal.

Dengan kata lain, budaya yang berdasarkan pada nilai-nilai 'kebenaran yang parsial' tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Perubahan budaya- apakah itu budaya besar ataupun budaya lokal- merupakan konsekuensi dari benturan nilai-nilai antara budaya yang 'lebih tinggi' dengan 'budaya yang lebih rendah.' Sejauh mana kita mau menerima nilai-nilai dari budaya yang lebih tinggi dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selasa

Rhoma Tausiyah di Hongkong

Riforri - H Rhoma Irama melakukan Tausiyah di depan ribuan jamaah yang sebagian besar teman teman TKI di Shek Kip Mei Park, Sport Centre, Hongkong, Minggu 29 September 2013

Rhoma Tausiyah di Hongkong | Roforri Menuju Indonesia Bermartabat


Rhoma Tausiyah di Hongkong | Roforri Menuju Indonesia Bermartabat


Rhoma Tausiyah di Hongkong | Roforri Menuju Indonesia Bermartabat


Rhoma Tausiyah di Hongkong | Roforri Menuju Indonesia Bermartabat


Rhoma Tausiyah di Hongkong | Roforri Menuju Indonesia Bermartabat







FORSA Dukung Rhoma dan Soneta Berdakwah

FORSA Dukung Rhoma dan Soneta Dalam Berdakwah


Riforri - Kediaman Debby Veranasari, anak tertua Rhoma Irama pada April lalu tampak sedikit berbeda.  Rumah yang terletak di Jl. Kebon Baru H1, Tebet, Jakarta Selatan tersebut dipenuhi sejumlah penggemar dan pecinta Rhoma Irama yang tergabung dalam berbagai komunitas.

Diantara komunitas fans Rhoma Irama yang hadir adalah Soneta Fans Club Indonesia (SFCI), Soneta Fans Club (SFC), Rhomania, Sonetamania, dan Anak Buah Rhoma Irama (ABRI). Hadir juga sejumlah tokoh fans Rhoma Irama dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jateng, Jabar, DKI, Sulsel, Sumsel, dan Lampung.

Diantara tokoh fans Rhoma Irama yang hadir adalah Ketua SFCI Endang Zulfikar, Ketua SFC Darmin Irama, pembina fans Debby Rhoma, H Dedy Irama (adik Rhoma) dan Waskito, Sekjen PAMMI.

Kehadiran sejumlah pecinta dan penggemar Rhoma Irama dikediaman Debby Veranasari adalah untuk menyaksikan deklarasi komunitas pecinta dan penggemar Rhoma Irama yang bernama FORSA (Fans Of Rhoma Irama and Soneta). Deklarasi tersebut dilakukan langsung oleh Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama.

Sebelum deklarasi para tamu yang hadir menunaikan sholat Isya berjamaah. Tampil sebagai iman sholat Isya adalah Rhoma Irama. Pelaksanaan sholat berlangsung khidmat dan khusyu'.

Usai sholat Isya, Rhoma Irama mengatakan, saat ini semua organisasi pecinta dan penggemar Rhoma Irama akan melebur menjadi FORSA. Contohnya, organisasi SFCI yang saat ini tersebar di daerah, seperti SFCI Jatim maka langsung berubah menjadi FORSA Jatim, SFC Bandung menjadi FORSA Bandung dan seterusnya.

Apabila di suatu wilayah terdapat dua organisasi yaitu SFC dan SFCI, maka harus diadakan musyawarah untuk menentukan kepengurusan FORSA setempat. Seperti yang terdapat di wilayah Jakarta, Boyolali, Bandung dan lainnya.

"Saya nyatakan fans Soneta melebur menjadi satu bernama FORSA," tegasnya dihadapan para tamu undangan.

Menurut Rhoma, penyatuan nama fans club dilatarbelakangi sering terjadinya pertikaian dan disharmoni antar-organisasi fans. Dengan satu nama, diharapkan para fans dapat makin kokoh, dalam rangka memberikan dukungan yang bulat mendukung Rhoma Irama dan Soneta dalam ber-amar ma'ruf nahi mungkar.

"Dengan bersatunya organisasi fans ini diharapkan tak ada lagi perselisihan, semua saling menguatkan karena memiliki idola dan misi yang sama," papar Rhoma.

Rhoma menuturkan, agar organisasi berjalan demokrasi maka dalam waktu dekat atau tepatnya bulan Juni 2013 djadwalkan akan melaksanakan Munas FORSA yang pertama untuk memilih pengurus, mengesahkan AD-ART, lambang dan lagu organisasi, serta menyusun program kerja.

Saat ini juga telah terbentuk Panitia OC (Organizing Committee) Munas FORSA gabungan dari SFC, SFCI, Rhomania, ABRI, serta Sonia. Adapun Ketua Munas Endang Zulfikar, yang dibantu oleh Wakil Ketua Zainal Bintang, dan anggota Mulyani Azza.

Secara garis besar, FORSA bertujuan 3 hal, yaitu:
1. Mendukung Rhoma Irama dan Soneta dalam pentas maupun dakwah.
2. Melestarikan karya Rhoma Irama dan Soneta serta mengembangkannya pada pendidikan anak-anak muda.
3. Membantu Rhoma Irama dan Soneta memerangi pembajakan.
Sementara itu Surya Aka Syahnagra, Ketua FORSA Jawa Timur mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan penyatuan fans agar seluruh organ fans total memberikan dukungan kepada Rhoma Irama dan Soneta.
"Tak ada lagi friksi. Ini juga demi suksesnya Rhoma ke Istana," ujar Surya.
Menurut Surya, saat ini Rhoma adalah tokoh besar yang ada di Indonesia. Terlebih, Rhoma Irama juga dikenal sebagai 'Raja Dangdut' Indonesia, oleh karena itu karya-karyanya akan abadi hingga ratusan tahun mendatang. "FORSA akan berikan fasilitas dan jalan untuk melestarikan karya-karya Rhoma, sehingga akan terjaga dan terhindar dari pembajakan," pungkasnya.