Fahmi Tamami Ajak Makmurkan Masjid
Upaya ini dilakukan guna menghindari gerakan yang ingin memecah belah ummat. Karenanya Fahmi Tamami diminta berperan aktif men-yelamatkan masjid dan mushala dari gerakan-gerakan yang ingin memecah belah ummat. Tausiyah Rhoma ini disampaikan saat saat melantik pengurus Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Mushalla Indonesia (Fahmi Tamami) Kota Bogor di Masjid Agung Bogor, beberapa waktu lalu.
Rhoma mengatakan, Fahmi Tamami terbentuk atas dorongan timbulnya keresahan dari ummat Islam karena adanya upaya pengambilalihan masjid dan mushola oleh kelompok-kelompok tertentu yang bertujuan untuk memecah belah ummat muslim. Upaya pengambilalihan masjid dan mushola oleh kelompok-kelompok tertentu terus tumbuh dan berkembang.
Salah satu indikasinya dengan gampang membid’ah kebiasaan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada umumnya. “Kita tidak ingin yang sudah menjadi kebiasaan kita dalam menjalankan ritual keagamaan di masjid atau musholla dirubah oleh sekelompok ummat dengan alasan bid’ah,” kata Rhoma.
Rhoma berharap, Fahmi Tamami yang dibentuknya bisa menekan berbagai bentuk intervensi beribadah seseorang. Sebab, kelompok tersebut mulai mengembangkan pengaruhnya di bidang politik. Menurut Rhoma mesjid dan musholla merupakan wadah bagi kelompok tersebut untuk menguasai dunia keagamaan, bidang pendidikan melalui akademisi.
Apa yang terjadi saat ini, persis seperti yang digambarkan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa umat Islam nanti seperti buih di lautan yang terombang-ambing ombak kesana kemari tanpa adanya suatu persatuan umat meski jumlahnya banyak. Pasalnya, umat Islam takut berjuang bahkan takut bicara yang benar. Perpecahan umat Islam selama ini diakibatkan politik devide et impera dari pihak musuh Islam.
Karena itu, jika umat Islam ingin bangkit maka syaratnya ada tiga. Pertama, menjalin ukhuwah Islamiyah; Kedua, memiliki orientasi hidup pada akhirat bukan dunia dan ketiga, selalu menegakkan amar makruf nahi munkar. Rhoma yang juga dijuluki ‘Raja Dangdut’ ini dalam beberapa kesempatan menegaskan, Fahmi Tamami berupaya menyelamatkan masjid dan musholla dari gerakan Islam radikal.
Dalam satu acara Fahmi Tamami di Jawa Timur yang dihadiri sejumlah kiai dan pengurus NU beberapa waktu lalu Rhoma menyatakan, Fahmi Tamami muncul karena adanya keresahan atas upaya pengambilalihan masjid oleh kelompok Islam radikal.
Menurutnya, gerakan itu mulai tumbuh dan berkembang di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Indikasinya, muncul ritual-ritual baru di masjid, di luar yang biasa diajarkan Islam pada umumnya.
Modusnya, lanjut Rhoma, kalau ada masjid yang tidak memiliki unsur organisasi dengan jelas, perwakilan Islam radikal itu akan mengontrak rumah di sekitar masjid. Lantas, mereka menawarkan diri untuk menjadi pengurus masjid, guru mengaji, serta pendakwah. Dan sedikit demi sedikit mereka mulai mengafirkan, memfitnah, dan membid’ahkan ajaran dan tokoh-tokoh Islam.
Sejak saat itu, berbagai kajian dilakukan untuk meng-counter gerakan radikal tersebut. Akhirnya, Rhoma berinisiatif membentuk Fahmi Tamami. Organisasi ini memiliki tiga platform yang diusung. Yakni, keagamaan, kebangsaan, dan sosial masyarakat.
Dia berharap agar ormas yang dibentuknya itu bisa menekan berbagai bentuk intervensi beribadah seseorang. Sebab, gerakan radikal tersebut mulai merangsek di bidang politik melalui pembentukan partai, menguasai dunia keagamaan melalui masjid, dan bidang pendidikan melalui akademisi.
(diskusi Fahmi Tamami di masjid Khusnul Khatimah Oktober 2013)