Minggu

Muhaimin Menduga Rhoma Sekelas Wali

Muhaimin Menduga Rhoma Irama Sekelas Wali 


Riforri - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta publik tidak meremehkan Rhoma Irama. Pria berjuluk Raja Dangdut itu merupakan salah satu calon yang diusung sebagai presiden pada Pemilu 2014.

Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, menegaskan kekuatan Rhoma ada di akar rumput atau grasroot. Ia belajar dari pengalamannya mendampingi Raja Dangdut itu berkeliling Indonesia untuk berkampanye sebagai calon Presiden RI.

"Di Aceh kondisi hujan (massa) tetap di tempatnya, saya sempat menduga Rhoma jangan-jangan wali, dari pukul 17.00-10.00 WIB, 10 ribu massa enggak bergerak, engga ada konsumsi," tutur pria yang akrab dipanggil Cak Imin dalam Diskusi "PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin" di kantor media online, Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Ia pun mempertanyakan pihak-pihak yang memandang negatif Rhoma Irama sebagai capres. "Ini yang salah cara pandang Jakarta atau siapa. Tinggal persoalan fanatisme berapa persen jadi elektabilitas masih kita kaji," tuturnya.

Ia menceritakan perjumpaan dengan Rhoma saat makan siang di suatu tempat. Rhoma sempat bercerita ingin menjadi calon presiden. Cak Imin kemudian menanyakan apakah Rhoma telah memiliki partai. "Katanya belum, ya sudah ayo," imbuh Cak Imin.

Kemudia Cak Imin melihat kepopuleran Rhoma saat berada di Jawa Barat. Ia membawa Rhoma untuk berkampanye di Garut.
"Saya tes, tidak menyediakan transportasi, konsumsi atau tenda. Tidak mungkin Partai mengumpulkan 1.000 orang. Tapi di Garut ada tiga titik, kita lakukan selebaran undangan, baliho, yang datang satu titik 10 ribu orang," ujarnya.
Kemudian hal serupa juga terjadi di Nusa Tenggara Barat. "Di sana Mobil Rhoma dielus-elus sampai engga bisa jalan," kata Cak Imin.
(Trib/Henry)

Golkar Mengakui Rhoma Banyak Kelebihannya

Golkar Mengakui Rhoma Memang Banyak Kelebihannya


Riforri - Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa, menjawab pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain yang menyebut pedangdut Rhoma Irama lebih populer ketimbang Capres Golkar Aburizal Bakrie (ARB). Menurut Lalu Mara, Rhoma seorang pemusik yang juga artis film sejak dulu jadi wajar mungkin banyak dikenal. "Sementara Pak Aburizal Bakrie selama ini dikenal sebagai pebisnis," kata Lalu Mara ketika dikonfirmasi, Sabtu (7/12/2013).

Menurut Lalu Mara, Aburizal Bakrie baru tahun 2009 terjun sebagai politisi sesungguhnya setelah menjabat Ketua Umum Partai Golkar. "Kalau soal popularitas, saya ingat saat masih SD berusaha masuk stadion agar bisa menonton Rhoma Irama saat berduet dengan Rita S," ujar Lalu Mara.

Masalahnya sekarang, menurut Lalu Mara, Indonesia membutuhkan pemimpin yang sudah makan asam garam dalam organisasi yang lingkupnya nasional. "Pak ARB pernah menjabat ketua umum HIPMI, PII, Ketua Umum Kadin Indonesia, Ketum Kadin ASEAN," ujar Lalu Mara.

Selain itu, ARB pernah menjabat menteri baik Menko Perekonomian serta Menko Kesra. "Jadi beliau lengkap dan tahu apa yang dibutuhkan negara ini untuk maju dan mampu bersaing dengan negara lain. Lihat saja bagaimana lengkapnya Visi Golkar 2045. Semua aspek di bahas," kata Lalu Mara.

Apakah Rhoma memiliki kiprah dan prestasi seperti ARB tersebut?
"Saya yakin tidak selengkap Pak ARB," kata Lalu Mara. Meski demikian, Lalu Mara mengaku hafal lagu-lagu Rhoma Irama. Dari lagu berjudul Begadang, 125 Juta Penduduk Indonesia, Anni, dan lain-lainnya.
"Terus film-filmnya dulu bagus. Dulu di kamar saya poster Oma dan Elvie Sukaesih saya pasang. Rambut bang haji masih gondrong. Pakai baju merah. Dan kalau di film Rhoma selalu menang dalam duel. Tapi itu di film," kata Lalu Mara.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain mengatakan Rhoma juga berpeluang diusung partai tersebut menjadi capres. "Rhoma tak bisa diremehkan. Dia juga pernah di legislatif dan sangat populer. Bahkan mungkin Rhoma lebih populer ketimbang Aburizal Bakrie (Ketua Umum Golkar).

Penggemarnya Rhoma Irama sangat banyak," kata Malik di Probolinggo

Menurut Malik, baik Jusuf Kalla, Mahfud MD maupun Rhoma sama-sama berpeluang menjadi capres PKB. PKB sendiri belum bisa memprediksi siapa di antara mereka yang nantinya diputuskan menjadi capres PKB.
PKB akan memutuskan soal capres setelah Pemilihan Legislatif 2014. Saat ini PKB tengah melakukan penjajakan, yakni memfasilitasi ketiga orang itu untuk turun ke konstituen PKB dan warga NU serta melakukan uji publik terhadap ketiga tokoh tersebut.
(Trib/Indra)

Rhoma Itu Magnet yang Tak Bisa Diabaikan

PKB Sudah Buktikan, Rhoma Itu Magnet yang Tak Bisa Diabaikan 


Riforri - Muhaimin Iskandar Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak menampik popularitas sang legenda raja dangdut Rhoma Irama menjadi magnet di sejumlah daerah. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Rhoma menjadi salah satu kandidat calon presiden dari PKB.

"Di tiga titik saya tes. Hanya kasih selebaran Rhoma akan datang. Satu titik 10.000 orang, Rhoma jadi magnet," kata Muhaimin dalam diskusi PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin di Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Contoh lainnya, lanjut Muhaimin, ketika dia menemani Rhoma di Jawa Barat. Rhoma kembali menjadi magnet di wilayah tersebut. Bahkan, PKB tak perlu mengeluarkan banyak biaya kampanye saat itu.

"Di Jawa Barat, hampir semua titik ketika Rhoma datang tidak usah sediakan transpor, konsumsi, dan tenda. Biasanya kalau partai bikin acara paling sengsara. Tidak mungkin partai bisa kumplin masa 1.000, saat ini enggak mungkin," katanya.

Tak hanya di Pulau Jawa, di Nusa Tenggara Barat pun Rhoma seolah menjadi primadona. Saat itu Muhaimin melihat bahwa penggemar Rhoma tak hanya usia di atas 35 tahun, tetapi juga anak muda.

"Di NTB, mobilnya Rhoma saja dielus-elus sampai enggak bisa jalan. Saya mengira yang cinta Rhoma sekitar 40 tahun atau 35 ke atas. Ternyata tidak, usia 20 juga," ujarnya.

Rhoma Tidak ambisius jadi presiden 

Sebelumnya, Rhoma mengatakan, jabatan presiden adalah musibah. "Kalau seandainya saya ditakdirkan jadi presiden, saya bukan alhamdulillah, tapi Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. Jabatan presiden itu musibah," ujar Rhoma.

Dia mengatakan, jabatan presiden adalah tanggung jawab besar yang harus ditanggung dan bukan untuk bermegah-megah. Tanggung jawab sebagai presiden adalah tugas yang mulia. Karena itu, ia mengaku, ia harus menerima tugas yang diberikan kepadanya itu.

"Presiden itu bukan sebuah jabatan untuk bertolak pinggang, aksi bermegah-megah. Saya tidak berambisi," kata Rhoma.
(Kom/Dian)

Dinilai Tak Paham Konstitusi, ini penjelasan Rhoma

Dinilai Tak Paham Konstitusi, ini penjelasan Rhoma 


Riforri - Sang Legenda Raja Dangdut Rhoma Irama dikritik tidak mengerti Undang-Undang Dasar 1945 oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva atas wacananya membubarkan MK.

Di sisi lain, Rhoma justru menilai Hamdan tidak paham maksudnya karena tidak turut hadir dalam seminar saat ia menyampaikan wacana itu. "Pak Hamdan tidak hadir kemarin, Senin (2/12/2013) dalam seminar. Substansi seminar itu ada keinginan untuk amandemen UUD 1945," ujar Rhoma, Selasa (3/12/2013) di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur.

Rhoma mengatakan, wacana pembubaran MK merupakan usulan pemikirannya terkait amandemen UUD 1945. Menurut Rhoma, keberadaan MK saat ini sudah mubazir karena kewenangannya tumpang tindih dengan wewenang Mahkamah Agung (MA). Terlebih lagi, kata dia, saat ini tidak ada lagi kepercayaan publik terhadap MK. Menurut Rhoma, peleburan MK dengan MA dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan.

Sebelumnya, Ketua MK Hamdan Zoelva membalas masukan pedangdut kondang Rhoma Irama yang mengusulkan agar MK sebaiknya dibubarkan saja.

"Itu beda sekali. Pasal 24 itu beda. Tidak ada tumpang tindih. Mungkin beliau belum membaca sepenuhnya tentang Undang-Undang Dasar tersebut," kata Hamdan. Namun, mantan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu menyatakan, pembubaran MK tetap bisa terlaksana. "Bisa-bisa saja (dibubarkan), tapi diubah dulu Undang-Undang Dasar-nya," tutupnya.
(Kom/Deytri)

Rabu

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam 


Riforri - Raja dangdut sekaligus kandidat calon presiden (capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, tidak berambisi menegakkan hukum Islam.

"Tidak perlu itu (menegakkan hukum Islam). Hukum Islam tidak perlu formal. Yang penting substansial, bukan formal," ujar Rhoma di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam  Riforri - Raja dangdut sekaligus kandidat calon presiden (capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, tidak berambisi menegakkan hukum Islam.   "Tidak perlu itu (menegakkan hukum Islam). Hukum Islam tidak perlu formal. Yang penting substansial, bukan formal," ujar Rhoma di Jakarta, Kamis (5/12/2013). | www.ri-for-ri.com

Rhoma, yang sempat diterpa isu SARA saat pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta, mengatakan, ingin menegakkan Pancasila jika menjadi presiden nanti.

"Saya bumikanlah, jaga Pancasila. Mari jadikan bangsa Indonesia yang berketuhanan, bukan slogan, betul-betul berkemanusiaan yang adil dan beradab, wujudkan persatuan, pola musyawarah dan keadilan sosial," kata dia.

Tidak ambisius jadi presiden

Sebelumnya, Rhoma mengatakan, jabatan presiden adalah musibah. "Kalau seandainya saya ditakdirkan jadi presiden, saya bukan alhamdulillah, tapi Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. Jabatan presiden itu musibah," ujar Rhoma

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam  Riforri - Raja dangdut sekaligus kandidat calon presiden (capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, tidak berambisi menegakkan hukum Islam.   "Tidak perlu itu (menegakkan hukum Islam). Hukum Islam tidak perlu formal. Yang penting substansial, bukan formal," ujar Rhoma di Jakarta, Kamis (5/12/2013). | www.ri-for-ri.com
Dia mengatakan, jabatan presiden adalah tanggung jawab besar yang harus ditanggung dan bukan untuk bermegah-megah. Tanggung jawab sebagai presiden adalah tugas yang mulia. Karena itu, ia mengaku, ia harus menerima tugas yang diberikan kepadanya itu.

"Presiden itu bukan sebuah jabatan untuk bertolak pinggang, aksi bermegah-megah. Saya tidak berambisi," kata dia.

Dikatakan Rhoma, lantaran tak memiliki ambisi, dia tidak akan terbebani jika PKB batal mengusungnya sebagai capres. "Misalnya PKB menelikung saya, saya tidak akan punya beban. Saya ikhlas," kata dia.

Di mengatakan, harapannya berpolitik di PKB hanya untuk membesarkan PKB. "Harapan saya, mudah-mudahan dengan keterlibatan saya, PKB menjadi besar. Kalau PKB besar, dia bisa mengisi DPR dengan orang-orang yang baik. Itu sudah suatu amal saleh," ujarnya.

Pada Juli 2013 lalu, Rhoma mengklaim bahwa ia adalah calon presiden yang akan diusung PKB. Dia mengatakan telah membuat kontrak politik dengan partai itu. "Rhoma Irama adalah capres dari PKB. Saya sudah positif diusung dari PKB sejak 2 April 2013," kata Rhoma.

Klaim tersebut sempat dibantah PKB. Namun, PKB kemudian menyatakan ketertarikannya kepada Rhoma. Namun, partai itu saat ini belum memastikan capres yang akan diusung. Rhoma adalah salah satu dari tiga bakal capres diwacanakan akan diusung PKB. Kedua lainnya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
(Kom/Deytri)