Rabu

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam 


Riforri - Raja dangdut sekaligus kandidat calon presiden (capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, tidak berambisi menegakkan hukum Islam.

"Tidak perlu itu (menegakkan hukum Islam). Hukum Islam tidak perlu formal. Yang penting substansial, bukan formal," ujar Rhoma di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam  Riforri - Raja dangdut sekaligus kandidat calon presiden (capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, tidak berambisi menegakkan hukum Islam.   "Tidak perlu itu (menegakkan hukum Islam). Hukum Islam tidak perlu formal. Yang penting substansial, bukan formal," ujar Rhoma di Jakarta, Kamis (5/12/2013). | www.ri-for-ri.com

Rhoma, yang sempat diterpa isu SARA saat pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta, mengatakan, ingin menegakkan Pancasila jika menjadi presiden nanti.

"Saya bumikanlah, jaga Pancasila. Mari jadikan bangsa Indonesia yang berketuhanan, bukan slogan, betul-betul berkemanusiaan yang adil dan beradab, wujudkan persatuan, pola musyawarah dan keadilan sosial," kata dia.

Tidak ambisius jadi presiden

Sebelumnya, Rhoma mengatakan, jabatan presiden adalah musibah. "Kalau seandainya saya ditakdirkan jadi presiden, saya bukan alhamdulillah, tapi Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. Jabatan presiden itu musibah," ujar Rhoma

Jadi Capres, Rhoma Tidak Ambisius Tegakkan Hukum Islam  Riforri - Raja dangdut sekaligus kandidat calon presiden (capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, tidak berambisi menegakkan hukum Islam.   "Tidak perlu itu (menegakkan hukum Islam). Hukum Islam tidak perlu formal. Yang penting substansial, bukan formal," ujar Rhoma di Jakarta, Kamis (5/12/2013). | www.ri-for-ri.com
Dia mengatakan, jabatan presiden adalah tanggung jawab besar yang harus ditanggung dan bukan untuk bermegah-megah. Tanggung jawab sebagai presiden adalah tugas yang mulia. Karena itu, ia mengaku, ia harus menerima tugas yang diberikan kepadanya itu.

"Presiden itu bukan sebuah jabatan untuk bertolak pinggang, aksi bermegah-megah. Saya tidak berambisi," kata dia.

Dikatakan Rhoma, lantaran tak memiliki ambisi, dia tidak akan terbebani jika PKB batal mengusungnya sebagai capres. "Misalnya PKB menelikung saya, saya tidak akan punya beban. Saya ikhlas," kata dia.

Di mengatakan, harapannya berpolitik di PKB hanya untuk membesarkan PKB. "Harapan saya, mudah-mudahan dengan keterlibatan saya, PKB menjadi besar. Kalau PKB besar, dia bisa mengisi DPR dengan orang-orang yang baik. Itu sudah suatu amal saleh," ujarnya.

Pada Juli 2013 lalu, Rhoma mengklaim bahwa ia adalah calon presiden yang akan diusung PKB. Dia mengatakan telah membuat kontrak politik dengan partai itu. "Rhoma Irama adalah capres dari PKB. Saya sudah positif diusung dari PKB sejak 2 April 2013," kata Rhoma.

Klaim tersebut sempat dibantah PKB. Namun, PKB kemudian menyatakan ketertarikannya kepada Rhoma. Namun, partai itu saat ini belum memastikan capres yang akan diusung. Rhoma adalah salah satu dari tiga bakal capres diwacanakan akan diusung PKB. Kedua lainnya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
(Kom/Deytri)

0 komentar:

Posting Komentar