Kamis

Capres Rhoma di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto

Riforri - Si Raja Dangdut Rhoma Irama, kini makin banyak disebut-sebut sebagai salah satu capres. Setidaknya, itu menyeruak saat Bang Haji menghadiri pelantikan pengurus DPC Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/11/2013) malam, di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo.

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Bahkan, Bang Haji, panggilan akrab Rhoma Irama, tampak semakin percaya diri disebut sebagai capres. Ini terlihat, saat salah satu pejabat dari Pemkab Mojokerto menyinggung bahwa artis dangdut yang sudah berusia 67 tahun itu sebagai capres. Rhoma Irama kian intens turun ke daerah berpromosi soal langkahnya masuk bursa calon presiden (capres) lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kalau Bang Haji nanti presiden, dangdutan sak Indonesia," seloroh pejabat tersebut disambut aplus penonton dan fans berat pria yang kini berusia 67 tahun tersebut. 

Pejabat Pemkab Mojokerto itu, memberi sambutan di acara pelantikan PAMMI. Mendengar pernyataan ini, Ketua PAMMI pusat yang mulai debutnya di tahun 1970-an itu pun hanya tersipu di kursinya. Sementara, ribuan penggemar dan pengagum Rhoma Irama makin antusias dan terus memadati lapangan bola yang didirikan tenda dan panggung utama. Panggung ini memang khusus untuk Rhoma.

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Bang Haji masih menjadi magnit bagi penyuka musik melayu. Pengagum pria bercambang ini pun membajiri lapangan bola Kutorejo tempat helatan PAMMI digelar. Ini terlihat, saat ia naik panggung, penggemarnya terus merangsek maju. Areal depan panggung yang semula steril kini dijubeli para penggemar.

"Tadi disebut-sebut, saya capres. Iya, memang saat inilah saya terpanggil dan termotivasi untuk maju mencalonkan diri sebagai capres dari PKB," tegas Rhoma dengan suara lantang yang khas.

Mendengar sikap Rhoma itu, ribuan warga yang hadir bertepuk tangan. Mereka sudah memadati areal lapangan Sampangreko sejak pukul 18.00. Mereka setia menunggu si Raja Dangdut yang baru tiba di Kutorejo pukul 22.00.

Selain menghadiri pelantikan pengurus DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto, Bang Haji datang untuk mendendangkan beberapa lagu ciptaannya, ia pun menyelipi dengan menyampaikan tausiyah (pengajian). Tapi inilah salah satu cara Rhoma menyosialisasikan dirinya sebagai capres. 
Foto: surya aka

Selasa

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI


Riforri - Kita harus maklum konser Bang Haji dan Soneta era 80 an dan era 13 th reformasi, tentu sangatlah berbeda era 80 bang haji masih berumur 40 an sekarang sudah diatas 60 an di era itu di ibaratkan sumber mata air masih jernih dan mengalir deras memancar dari perut bumi sehingga daya emajinasi , kreatifitas untuk menciptakan sebuah lagu dan eksperimen bermusik masih tinggi sehingga setiap konser tentu menyesuaikan dengan lagu baru dan pasti berganti ganti lagu

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Dari fisik bang haji sendiri tentu tidak sefres masa lalu sekarang kadang syair lupa kadang melody juga lupa sementara bang haji tidak sekedar menyanyi tapi juga berdakwah sambil menyanyi sambil bergitar belum lagi mikir gerakan khas soneta sehingga bila harus berganti lagu tentu membutuhkan latihan yang cukup memakan waktu, sementara jadwal bang haji sangat padat selain harus konser juga berdakwah hampir keseluruh pelosok negeri dan luar negeri apalagi musim kampanye pilkada seperti sekarang ini tentu kita tidak akan pernah menikmati konser ala 80 an tetapi yang perlu di apresiasi dari bang haji dan Soneta adalah “istiqomahnya” dalam menegakkan amar makruf nahi munkar

Dalam syair soneta nya yang lebih 40 tahun masih belum tergantikan oleh siapapun, bandingkan dengan teman-teman segenerasinya baik dari insan dangdut sendiri maupun dari rock dan pop tanah air sudah pada tumbang semua, bahkan sudah kembali kealam baka, tentu seharusnya kita para fans Soneta harus tetap bersyukur masih bisa menyaksikan bang haji diatas pentas dengan segala keterbatasannya. Di usia yang hampir senja inipun kita masih mendengar kan lagu baru ciptaan bang haji walau hanya satu atau dua saja tapi baik syair maupun notasinya masih bernafaskan agama dan asyik untuk kita nikmati (tidak membosankan).

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Seandainya bang haji konser di tv atau hadir di daerah saya pasti akan saya sempatkan untuk bisa menyaksikannya sekalipun hujan dan petir menyambar-nyambar tak akan saya lewatkan karena kesempatan langka yang jarang terjadi, maka syukurilah apa yang disuguhkan bang haji untuk kita walaupun saat ini sudah tidak sesuai dengan selera kita baik lagu-lagunya, gerakannya, kostumnya hanya “ itu itu saja” tetapi tentu kita kembali kepada keterbatasan manusia dimana ada saat-saat jaya, ada saat saat memudar, ada saat saat kreatif, ada saat saat stagnan itulah fitrah manusia karena pada hakekatnya tidak ada manusia yang mampu mempertahankan kemampuan dan kemapanan secara abadi kecuali Allah SWT.

Oke teman-teman mari kita sebagai Fans Militan Soneta (Familson) jangan membanding-bandingkan konser Soneta era 80 an dan era Reformasi yang kebablasan karena hanya akan melemahkan cinta kita kepada sang Legenda dan tetap semangat menyukai lagu-lagu Soneta Group, semoga Indonesia di tahun 2014 mempunyai pemimpin “minimal” seperti Bang Haji Rhoma Irama

oke Samson ......Salam Soneta. Semoga Allah SWT meridhoi niat kita semua amin 

Agus Santoso (Penulis tinggal di ujung timur pulau Jawa dekat pulau Bali dan sudah menyukai lagu-lagu bang haji sejak th 74 an, koleksi caset pita mencapai hampir 100 keping ) 

Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres?

Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres?


Riforri — Pedangdut Rhoma Irama mendatangi Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013) sore. Rhoma datang untuk bertemu dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla. Setibanya di lokasi, Rhoma langsung disambut oleh Jusuf Kalla yang telah lebih dulu datang dan menunggu Rhoma. Hubungan keduanya terlihat akrab. 

Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres? | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Saat dikonfirmasi, Jusuf Kalla menyatakan bahwa kedatangan Rhoma ditujukan untuk melakukan pembicaraan tentang masjid di Indonesia. Ia pastikan, kapasitas Rhoma dalam pertemuan ini adalah sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami). 

"Ini hanya soal masjid," kata Jusuf Kalla di sela-sela pertemuan tersebut. 

Saat ditanya mengenai adanya pembicaraan terkait pemilihan umum presiden, Rhoma hanya tersenyum. Sementara itu, Jusuf Kalla yang duduk di sebelahnya hanya menjawab singkat. 

"Nanti ya, nanti," ujarnya. 

Selain Mahfud MD dan Rhoma Irama, Jusuf Kalla juga dilirik PKB menjadi calon presiden 2014. Bahkan, Rhoma Irama mengaku siap berduet dengan JK dalam Pilpres 2014.

"Why not? Kenapa enggak?" tegas Rhoma saat ditanya terkait wacana duet dengan JK pada Pilpres 2014 di Kantor PP DMI, Jalan Borobudur No 22, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013).
Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres? | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Namun ungkap Rhoma, yang terpenting sebelum menghadirkan wacana pencapresan, perlu diingat akan pentingnya ambang batas untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden. "Presidential Threeshold Pilpres harus realistis," ujar Raja Dangdut itu.

Sementara, JK mengaku, sinergi dengan Rhoma Irama akan terus terjaga walaupun keduanya tidak berpasangan sebagai capres-cawapres.

"Apapun kejadian setelah 2014, kita akan tetap bersama-sama dengan menjadi pengurus Masjid," kata JK sembari tertawa.

"Kita tidak bicara politik di sini," imbuh JK sembari tersenyum

Untuk diketahui, Jusuf Kalla dan Rhoma saat ini tengah dikaitkan dengan calon presiden yang akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jusuf Kalla didukung oleh mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah, sedangkan Rhoma mengklaim telah dikukuhkan sebagai calon presiden dari PKB sejak beberapa bulan lalu. (Kom/Lip6)



Senin

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging


Riforri - Undangan sebagai narasumber dari panitia Kenduri Cinta merupakan undangan yang kesekian kalinya diterima. Minimal setahun sekali diundang menjadi pembicara diskusi yang sangat cair di lapangan terbuka Taman Ismail Marzuki (TIM). Pesertanya dari berbagai kalangan dan agama. Coba tengok salah seorang penanya dalam diskusi ini sehari-hari nongkrong sama gelandangan proyek Senen. Dia minta perhatian kepada jamaah semua untuk memperhatikan para gembel (maaf) yang sudah mulai digusur di Senen. Lihat juga ada seniman dengan kotak sabun dan berpotongan rambut gimbal  Mbah Surip menampilkan nada-nada indah dari kotak sabun. Usai seniman tradisional tampil dilanjutkan dengan pemain Jazz dan juga penyanyi Blues tampil. Gila, kaya gado-gado. Semuanya tersedia dalam satu ulekan. 

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Penulis masuk di sesi kedua jam 22.00. Pada sesi pertama moderator dan narasumber menyampaikan definisi tentang kesusuban. Kesusuban itu kemasukan benda asing, seperti kelilipan atau bisa juga kecugak. Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) biasanya menjadi host di sesi kedua atau ketiga. Cak Nun akan menguraikan filosofi tema acara dan mempersilahkan kepada  para narasumber untuk saling melengkapi tema. 

BENTENG TERAKHIR

Paparan penulis adalah bahan tulisan Riforri edisi kesatu dan kedua. disiapkan menjadi tiga poin paparan. Pertama, tentang penangkapan AM ketua Mahkamah Konstitusi yang masih menjadi isu hangat malam itu. Harapannya agar jangan dianggap satu nila dapat merusak sebelanga, karena mediumnya berbeda. Sepotong kayu tidak dapat menjadi medium aliran listrik, tetapi air dipastikan menjadi medium sempurna aliran listrik. 

Sekelumit kisah MK berawal pada tanggal 1 Oktober 2013 atau sehari sebelum penangkapan AM Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 115/PHPU.D-XI/213 terkait hasil Pemilukada Kota Tangerang 2013 berhasil menggugat peran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). MK melakukan tindakan fenomenal dalam membuat putusan. Lembaga ini menguji terlebih dahulu Keputusan DKPP No. 83 dan 84 tahun 2013 yang menjadi dasar putusan KPU Provinsi Banten. Alhasil, MK menyatakan penetapan KPU Prov. Banten yang menerima putusan DKPP tanpa reserve dinyatakan cacat dan batal demi hukum. KPU dianggap MK tidak tepat menerima begitu saja putusan DKPP. KPU Provinsi Banten menggunakan dalil pasal 112 ayat 12 UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu yang menyatakan putusan DKPP bersifat final dan mengikat. 

Dengan adanya pasal ini, maka semua penyelenggara Pemilu tidak harus menerima begitu saja putusan DKPP yang berfinal dan mengikat. Mahkamah Konstitusi (MK) menurunkan peran dan fungsi DKPP dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilukada Kota Tangerang tanggal 1 Oktober 2013 kemarin. DKPP sebagai lembaga yang diberikan kewenangan sebagai lembaga etik dinyatakan MK tidak berhak memutuskan sengketa keputusan KPU dalam lingkup kewenangan lembaga ini. Keputusan DKPP dinyatakan sebagai keputusan yang cacat hukum, karena melampaui kewenangannya yang diberikan oleh Undang-Undang. Konsekuensinya keputusan DKPP ini difatwakan sebagai putusan tidak mengikat dan tidak wajib diikuti oleh semua penyelenggara.

Karuan, keputusan yang sangat keramat ini bagi penulis selaku pemohon uji materi Pasal 112 ayat 12 di UU No. 15 tahun 2011 terkait kewenangan DKPP, tiba-tiba keesokan harinya seolah-olah berubah. Pemenang uji uji materi UU atau juga pihak yang menang gugatan dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilukada akan dianggap sebagai pihak yang melakukan transaksi politik. Padahal keputusan MK adalah keputusan kolektif bukan keputusan individual ketua MK. Berbondong-bondong beberapa yang kalah dalam gugatan PHPU di MK melakukan rilis media. Stasiun televisi swasta TV One pada progam Indonesia Lawyer Club (ILC) Selasa Malam juga menampilkan tema tentang isu korupsi di MK saat itu. 

KETAHANAN PANGAN 

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat
Kedua, terkait liberalisasi impor pangan. Ketahanan pangan kita hancur bang. Semuanya serba impor, karena  impor dianggap lebih murah dan praktis, seperti makan mie instan. Petani-pun enggan bertani. Ini disebabkan ongkos produksi bertani lebih mahal ketimbang harga-harga produk impor yang ada di pasaran. Pemerintah tidak punya kebijakan khusus untuk menghadang liberalisasi impor ini. Problem yang muncul hari ini adalah miskordinasi antara Kementerian Perdagangan dan Pertanian. Menteri yang satu menjadi anak emas dan ikut konvensi Partai Demokrat. Sementara, Menteri yang satunya lagi sedang di bully terkait masalah katabelece daging sapi dan produk pertanian lain. Jadilah kisrush manajemen negara menjadi problem bangsa Indonesia. Siapa yang rugi? Tentunya yang dirugikan adalah rakyat Indonesia.  

Harga barang-barang konsumsi impor memang murah, tetapi ini bukankah ini akibat praktek dumping?...di Negara dengan lahan sangat luas dan banyak penduduk seperti RRC lebih baik ekspor dulu kelebihan hasil panen ke Indonesia...soal harga belakangan...toh kalau harga mahal di RRC pemerintahnya memberikan subsidi...sementara Indonesia?

Solusi yang ditawarkan ada beberapa poin positif yang dilakukan oleh rezim sebelumnya untuk diaktifkan kembali Menawarkan beberapa hal positif yang pernah dijalankan Presiden Soeharto disaat semua orang membenci rezim Orde Baru bagaikan kesusuban benda asing. Perlu dibuat kesadaran media untuk memonitor semua kebutuhan pokok. Pada saat rezim Orde Baru kita tidak asing bahkan sangat familiar ketika semua stasiun radio merelay harga kebutuhan pokok, “harga cabai keriting di Pasar Induk Kramat Jati sebesar Rp…”. Sekarang kita sudah tidak pernah perduli harga-harga kebutuhan pokok yang ada di pasaran. Wajar saja kalau kemudian kita terperanjat kaget ketika harga daging melonjak menjadi Rp. 120.000,- atau Cabe menjadi Rp. 70.000,-. 

Rezim Orba juga selalu mengadakan kegiatan Kelompencapir di Stasion Televisi Pemerintah, TVRI. Kegiatan ini adalah  pertemuan antara para petani dengan Presiden. Berbagai persoalan muncul dalam diskusi yang dimoderatori Menteri Penerangan Harmoko. Entah kegiatan tanya jawab itu direkayasa atau tidak, tetapi semangat mengunjungi petani dan dialog dengan mereka sangat jarang sekali ditampilkan sekarang ini. 

Kelebihan Soeharto dari sejumlah sumber di Badan Urusan Logistik (Bulog). Hampir semua Kabulog saat itu selalu menghapalkan atau minimal mencatat harga-harga kebutuhan pokok. Jangan sampai Presiden bertanya kepada mereka, tetapi tidak mengetahui kenaikan komoditas vital. Bisa-bisa SK pemberhentian sebagai pimpinan Kabulog datang tiba-tiba. Apabila poin-poin kesusuban ini diperhatikan oleh Presiden sekarang ini, maka harga-harga kebutuhan pokok tidak melulu naik. 

SANG LEGENDA

Poin ketiga, tentang bang haji Rhoma Irama. Saya minta ijin kepada Jamaah Mahiyah untuk mendampingi bang haji sebagai konsultan politik. Tujuannya adalah untuk mengajak bang haji tidak selalu ada di pinggir kanan, tetapi ke tengah, kalau perlu ke kiri, ke depan atau ke belakang panggung politik nasional, sebagai negarawan tentunya. Ada misi lainnya tentunya yang perlu diperkenalkan kepada publik tentang sang legenda. Beliau selain rutin menjadi Khatib dan Imam Sholat Jum’at di sejumlah masjid juga menjadi Khatib dan Imam untuk Sholat Ied. 

Acara selesai sekitar pukul 03.30 dinihari.  Kami semua berdoa untuk keselamatan bangsa dan Negara ini. Usai acara panitia mengundang bang Haji Rhoma dalam diskusi Kenduri Cinta di TIM. Pesan ini sudah disampaikan dan Insya Allah bang Haji bersedia hadir untuk menyampaikan pesan dakwahnya. (watingpung)

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila 


Riforri - Perjuangan ini mengingatkanku pada almarhum mama yg sejak thn 1977 mendampingi papa berjuang dipolitik (diantaranya). Dulu serangan pada kami nyata-nyata bersenjata, sekarang lebih ke pembunuhan karakter, penghinaan. Mama bilang... papa tidak akan bisa diam untuk memperkuat Islam dan Pancasila, itulah garis hidup papa... jiwanya, memang pejuang seperti kakek.

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Dulu kami masih kecil, tidak bisa berbuat banyak. Hanya melihat dan mendengar riuh gaduh orang-orang di rumah. Tapi saat itu aku sudah mampu menangis karena ramai orang bilang papa mau dibunuh, mau ditangkap, mau diculik dan sebagainya dan sebagainya dengan bahasa-bahasa yang menakutkan.

Sekarang aku dan adik-adikku sudah dewasa. Dimana papa berjuang disitulah kaki kami berdiri untuk mensupport, menjaga dan membela beliau. 

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Rasa sakit & sedih kami akan menjadi kekuatan kami untuk membela papa. 

Papa orang mukhlis, hatinya ikhlas, jiwanya tenang... tapi papa berhak mendapatkan pembelaan kami... papa berhak mendapatkan bakti kami. Airmata kami adalah do'a sebagaimana mengalirnya keringat papa, darah bahkan bertaruhkan nyawa papa berjuang untuk agamanya dan keluarganya. Kini saatnya kami mengabdi.

Inilah energi saya dan keluarga... subhanALLOH... do'a dan support teman-teman semua amat sangat berharga bagi kami... semoga ALLOH membalas dengan mencurahkan rahmat dan karunia kepada teman-teman semua. Alhamdulillah... terimakasih...(Debby)