Selasa

Rhoma Bikin Ahok Sadar Berhenti Berjudi

Rhoma Bikin Ahok Sadar Berhenti Berjudi 


Riforri - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku banyak lagu dari Rhoma Irama yang mengilhami perjalanan hidupnya. Salah satunya adalah lagu berjudul 'judi', yang membuatnya sadar akan bahaya bermain judi saat masih sekolah dulu.

Rhoma Bikin Ahok Sadar Berhenti Berjudi : "Dulu waktu sekolah sempat tertarik ikut-ikutan teman main judi. Tapi karena saya ingat lagunya Rhoma Irama enggak jadi. Karena benar judi itu meracuni kehidupan, meracuni keimanan," kata pria yang akrab disapa Ahok di acara Diskusi yang bertema Membangun Karakter Positif Remaja di Sekolah Asisi, Tebet, Sabtu (23/11/2013).| http://www.ri-for-ri.com

"Dulu waktu sekolah sempat tertarik ikut-ikutan teman main judi. Tapi karena saya ingat lagunya Rhoma Irama enggak jadi. Karena benar judi itu meracuni kehidupan, meracuni keimanan," kata pria yang akrab disapa Ahok di acara Diskusi yang bertema Membangun Karakter Positif Remaja di Sekolah Asisi, Tebet, Sabtu (23/11/2013).

Ahok melanjutkan, remaja dan anak-anak memang belum bisa menentukan perbuatan baik dan buruk. Oleh sebab itu, orang tua mesti berperan mengarahkan remaja. Mereka tak perlu alergi menjatuhkan hukuman kepada remaja.

"Bukan berarti tidak sayang, tetapi itu supaya mereka bisa jadi orang," ujarnya.

Berbagai kasus tawuran dan kekerasan yang dilakukan siswa sekolah memang masih sering mewarnai Jakarta. Terakhir, ada kisruh karena SMA Negeri 46 mengeluarkan puluhan muridnya yang terlibat pembajakan bus.(bay)

Jumat

lagu Rhoma dipelajari ratusan universitas di dunia

lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia 


Riforri - Prof Andrew Weintroup, Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univ AS, baru saja mengirim email ke Surya Aka. Dia memberikan testimoni bahwa lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia.

Prof Andrew Weintroup, Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univ AS, baru saja mengirim email ke Surya Aka. Dia memberikan testimoni bahwa lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia | http://www.ri-for-ri.com
Prof Andrew:
Mas Aka, berikut saya lampirkan contoh buku-buku pelajaran yang termasuk biografi dan analisa lagu Rhoma Irama. Memang ada lebih dari ini! Yang saya scan dan lampirkan adalah yang sering dipakai dalam kuliah universitas:

1. Broughton, Simon, and Mark Ellingham. 2000. Rough Guide to World Music; Volume 2: Latin and North America, the Caribbean, Asia and the Pacifi c . London: Rough Guide.

2. Capwell, Charles. 2004. “The Music of Indonesia.” In Excursions in World Music , edited by B. Nettl. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.

3. Manuel, Peter. 1988. Popular Musics of the Non-Western World . New York: Oxford.

4. Sutton, R. Anderson. 2002. “Asia/Indonesia.” In Worlds of Music , edited by J. T. Titon. Belmont, CA: Schirmer, Thomson Learning.

5. Sweeney, Philip. 1991. The Virgin Directory of World Music. New York: Henry Holt and Company.

6. Taylor, Timothy. 1997. Global Pop: World Music, World Markets . New York: Routledge.


Pada buku literatur Nomor 2 dan nomor 4 sangat sering dipakai dan dianggap pelajaran wajib di ratusan universitas di dunia.
Yang kedua ini (dan nomor 3) ini termasuk sebagai kurikulum World Music.
Misalnya di Universitas Pittsburgh adalah kuliah "Introduction to World Music" setiap semester (bagian waktu pelajaran). Padahal di setiap semester 300 mahasiswa daftar/ikut kuliah. Kalau kita hitungi jumlahnya 600 mahasiswa per tahun. Itu di satu universitas. Bayangkan berapa mahasiswa yang sudah pernah belajar lagu Rhoma Irama melalui buku-buku ini!

Prof Andrew Weintroup, Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univ AS, baru saja mengirim email ke Surya Aka. Dia memberikan testimoni bahwa lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia | http://www.ri-for-ri.com

Salam,

Andrew N. Weintraub
Chair and Professor of Music
University of Pittsburgh

Rabu

"Forsa" Abadikan Ribuan Karya Rhoma Irama

"Forsa" Abadikan Ribuan Karya Rhoma Irama 


Riforri - "Fans Of Rhoma and Soneta" (Forsa) akan mengabadikan ribuan karya Rhoma Irama berupa lagu, lirik, musik, dan film yang pernah dibintanginya dalam bentuk CD,VCD, film, buku, pertunjukan dan sebagainya. "Kami akan mengabadikannya berbagai bentuk karena yakin karya Rhoma dan Soneta akan abadi sampai ratusan tahun mendatang," kata Ketua Umum DPP Forsa, Surya Aka Syahnagra, Selasa.

Riforri - "Fans Of Rhoma and Soneta" (Forsa) akan mengabadikan ribuan karya Rhoma Irama berupa lagu, lirik, musik, dan film yang pernah dibintanginya dalam bentuk CD,VCD, film, buku, pertunjukan dan sebagainya. "Kami akan mengabadikannya berbagai bentuk karena yakin karya Rhoma dan Soneta akan abadi sampai ratusan tahun mendatang," kata Ketua Umum DPP Forsa, Surya Aka Syahnagra | http://www.ri-for-ri.com

Melalui rilis media, seusai terpilih sebagai ketua umum dalam rapat formatur DPP Forsa yang berlangsung 16-17 November di TMII Jakarta lalu, Surya Aka mengungkapkan, ribuan karya Rhoma Irama yang populer di masyarakat diyakini banyak yang berhasil merubah sikap dan watak manusia.

"Seperti halnya orang yang dulunya berjudi berhenti setelah mendengar lagu 'Judi', orang yang suka mabuk, berhenti setelah dengar lagu 'Mirasantika'. Orang yang dulu berani kepada orang tuanya, menjadi taat setelah mendengar lagu 'Keramat'," ucapnya.

Sementara itu, Rapat Formatur Forsa di TMII dihadiri sejumlah Ketua DPW Forsa dari seluruh Indonesia berhasil terpilih Surya Aka Syahnagra menjadi Ketua Umum DPP Forsa 2013-2018.

Aka berhasil menang telak mendapatkan 12 suara dari 15 anggota formatur yang hadir. Anggota formatur tersebut terdiri dari para tokoh fans di berbagai daerah.

Selama ini, Surya Aka dikenal telah sukses memimpin Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jatim. Mantan wartawan Jawa Pos dan Pimred JTV ini bahkan sudah berencana membuat Museum Soneta.

Mantan Komisioner KPID Jatim ini memiliki talenta menyanyi dengan penampilan mirip Rhoma. Bahkan menciptakan lagu "Untukmu Soneta" sebagai bentuk kecintaannya kepada Rhoma dan Soneta. (fiqih/ant))

Di Jepara, Rhoma Kian Yakin Capres PKB

Di Jepara, Rhoma Kian Yakin Capres PKB

Riforri - Raja dangdut Rhoma Irama optimistis akan melaju menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Dia yakin menjadi calon presiden karena merasa mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pengusungnya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Rhoma saat menghadiri pengajian akbar di Desa Jambu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2013) sore. Rhoma optimistis bisa melenggang menjadi kandidat presiden karena merasa didukung PKB.

Disinggung adanya kandidat lain yang merapat ke PKB, Rhoma mengaku menyerahkan keputusan akhir kepada partai. Meski demikian, dia yakin PKB akan mengusungnya sebagai calon presiden, karena baru dirinya yang menjalin komitmen dengan PKB.

“Sejauh ini melakukan sosialisasi ke sejumlah wilayah Indonesia guna pengukuhan posko-posko kemenangan. Sosialisasi yang dilakukan baru sebatas lingkup kultural PKB saja bukan deklarasi secara terbuka,” kata Rhoma.

Kehadiran Rhoma di tengah masyarakat Jepara itu menjadi pengobat rindu para penggemarnya. Dalam kesempatan tersebut Rhoma sebagai pendakwah yang menyampaikan tausyiah bukan menyanyi untuk membawakan lagu-lagunya.
(Alip/oke/tbn)

Pengarahan Rhoma pada DPP Forsa

Pengarahan Rhoma Irama pada Penutupan Sidang Formatur DPP Forsa 


Riforri - Rhoma Irama : Saya ucapkan selamat kepada para formatur Forsa yg telah selesai melaksanakan tugasnya. Ternyata gagasan bersama untuk menyatukan fans Soneta dalam satu wadah, akhirnya tercapai. Kini formatur sudah berhasil memilih ketua umum Dewan Pimpinan Pusat. Selamat untuk Mas Surya Aka, yang telah dipercaya rekan-rekannya memimpin organisasi Forsa ini. Memang tidak mudah memimpin Forsa ini, karena tidak saja membutuhkan dedikasi, keseriusan dan kecintaan terhadap sang tokoh idola. Seperti tokoh-tokoh Indonesia dan dunia lain, fansnya membuat lembaga atau organisasi. Ada Wahid Institut, Habibie Centre dan sebagainya. Kini lahir satu ormas yang mengelola ketokohan seorang, bernama Forsa. Bila Forsa dipimpin secara kontinyu, akan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan agama, negara dan bangsa. Bahkan sampai kapanpun, diharapkan Forsa ini tetap eksis.


Karena saya lihat tadi, visi misinya antara lain mensosialisasikan karya-karya Rhoma Irama dan Soneta, untuk diamalkan dan disosialisasikan. Pekerjaan ini suatu upaya yang bisa dikatakan abadi, tidak terbatas ketika ada Rhoma dan Soneta. Karena Rhoma dan Soneta telah membaku dalam teknologi ekosistem berbagai macam. Sebagaimana dikatakan Prof Andrew Weintroup guru besar musik pada Pittsbergh University Amerika Serikat mengkofirmasikan bahwa lagu karya Rhoma telah dipelajari di ratusan universitas di dunia. Beliau mengatakan tak ada pembahasan dalam konteks kebudayaan di Asia Tenggara, tanpa membahas Rhoma Irama. Artinya Rhoma di situ tahaddut bin nikmah, merupakan aset nasional, mudah2an dia juga aset Islam. Adanya suatu upaya untuk melestarikan dan sosialisasi karya Rhoma itu upaya yang sangat terhormat dan patut dihargai. Jadi bukan semata ini milik keluarga Rhoma Irama. Tapi karya ini bermanfaat untuk bangsa negara dan agama.

Menurut analisis Prof Andrew, lirik lagu Rhoma mempunyai suatu upaya motivasi yang kuat terhadap tingkah laku manusia. Setiap orang telah ditakdirkan Allah Swt memilik sense of art and music. Baik itu pop, rock, jaz, dangdut. Semua manusia tanpa kecuali, itu suatu fitrah, juga punya sense of religion, humor dan lainnya. Musik dengan pengelolaan yg serius ternyata (sebagaimana kami uraikan dalam pidato ilmiah di Amerika) musik itu dapat membentuk akhlah seseorang. Musik dakwah  dapat memotivasi, membentuk pendengarnya secara kongkrit. Hal itu sudah saya buktikan, maupun laporan langsung penggemar dan banyak contoh.

Salah satunya, bukti musik Soneta berhasi memotivasi seseorang. Saat itu saya sedang syuting ‘Menggapai Matahari’ di Surabaya. Saya sedang break di sudut restoran, tiba2 masuk seseorang yang parlente (busana rapi berjaz dan yang bertas ecolac). Dia terlihat mencari2 seseorang, rupamya dia mencari saya. Ya coba saya temui di tengah2 break syuting itu. Dia tanya ke petugas,  ‘mana Rhoma Irama’. Akhirnya ditunjukkan posisi duduk saya. Begitu ketemu saya, dia peluk saya. Lama banget sambil menangis. Trus saya tanya. Anda siapa? Dia jawab, ‘Anda guru saya. Saya ini dosen bahasa Inggris di Universitas Airlangga’ katanya. Terus saya tanya, kenapa anda bilang saya guru anda? Dia jawab: Karena lirik2 anda telah memotivasi dan merubah diri saya. Lirik-lirik Soneta telah menjadi pola hidup saya. Banyak sekali problem hidup saya, solusinya adalah lirik dari lagu2 anda. Jadi betul2 lagu anda merubah diri saya. Lirik Soneta tak sekedar lagu, tapi memiliki filosofi yang kuat. Sehingga saya menyampaikan kepada teman2 saya bahwa ‘’Anda harus dengar soneta’. Nah, kisah itulah yang saya muat di makalah saya di konferensi Pittsberg AS, ketika menghadiri internasional conference “Islam and Popular Culture in Indonesia and Malaysia,” Dalam makalah itu, saya sebutkan bahwa musik adalah media edukasi dan dakwah. Disitu saya kisahkan dosen di Surabaya tadi sebagai bukti dakwah melalui musik ini efektif. Memang selama ini banyak pertanyaan, apakah musik itu efektif untuk dakwah dan bisa membentuk karakter seseorang? Ternyata bisa. Bukan hanya itu, banyak dari penggemar yang dulunya suka berjudi berhenti setelah mendengar lagu ‘Judi’. Berhenti mabuk setelah dengar 'Mirasantika'. Berhenti berzina setelah dengar lagu ‘Haram’, dan sebagainya. Ini semua saya yakin bahwa musik Soneta itu ternyata mampu memotivasi pendengarnya. Berarti karya-karya tadi sesuatu yang berharga untuk dipelihara, untuk dikembangkan dan disosialisasikan. Mungkin anda bisa menjadi saksi atas kebenaran tesis ini. 
Maka lahirnya Forsa, suatu yang sangat penting untuk bisa memberikan kontribusi pada pembangunan bangsa ke depan. Karena semakin lama, kita ini liberalism telah melanda pemerintahan indonesia bahkan lifestyle rakyatnya. Individualistik dan liberatlistik telah meracuni anak bang. Nah lagu2 Rhoma kiranya bisa menjadi media counter menghadapi liberalime yg melanda sekarang ini. Betapa pentingnya forsa ini, mudah2an bisa memberi kontribusi pada bangsa dan agama. Amien.***

Anjungan Jambi TMII Jakarta, Minggu 17 November 2013.