Trio Capres PKB Bicara Untuk Rakyat
Riforri - Tiga tokoh yang kerap disebut sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) duduk satu meja dalam sebuah seminar politik yang digelar di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (2/12/2013). Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla akan menyampaikan gagasannya dalam seminar yang bertemakan "Menciptakan Lembaga Kepresidenan yang Efektif dan Efisien untuk Kepentingan Rakyat". "Kita punya tiga capres yang kompeten, kita dengarkan dengan pendekatan-masing-masing," kata Ketua Fraksi PKB di MPR, Lukman Edi, saat membuka seminar tersebut.
Rhoma tiba terlebih dulu di lokasi seminar, menyusul kemudian Mahfud MD dan Jusuf Kalla. Setelah beramah tamah sejenak, ketiganya langsung memasuki ruang seminar yang digelar oleh Fraksi PKB di MPR.
Rhoma Irama saat tiba di Gedung DPR tidak banyak berkomentar soal kemungkinan pencapresannya. Raja dangdut itu hanya menegaskan bahwa dirinya siap maju sebagai capres 2014. "Ya pasti siap," tegas Rhoma kepada wartawan di Gedung MPR, Jakarta, Senin (2/12).
Ketika ditanya lebih memilih atau duet dengan siapa, Rhoma hanya melempar senyum. "Dulu dengan Elvi Sukaesih," katanya seraya bercanda. "Pak Mahfud sahabat saya, kalau JK senior saya," tambahnya.
Rhoma menambahkan jika dirinya belum ada komunikasi dengan partai lain, namun, dirinya terus sosialisasi ke akar rumput ke daerah-daerah. "Kerjaan saya kan keliling-keliling," tutupnya.
Seperti diberitakan, Rhoma adalah penyanyi dangdut yang telah sejak awal tahun ini menyatakan diri sebagai calon presiden dari PKB. Rhoma sering kali mengatakan bahwa pendeklarasiannya sebagai calon presiden telah sah meski masih ada bantahan dari internal PKB.
Sementara itu, Mahfud MD adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang menyatakan hanya akan maju sebagai calon presiden dari PKB. Mahfud menganggap PKB sebagai rumah besarnya, dan salah satu alasan menolak ikut menjadi kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Terakhir adalah Jusuf Kalla, tokoh senior Partai Golkar ini mendapat dukungan dari mayoritas pengurus DPW PKB. Meski demikian, Jusuf Kalla belum memberi keputusan partai mana yang akan dijadikannya sebagai kendaraan pada tahun depan.
Setelah duduk, nama ketiganya kemudian disebut satu persatu oleh pembawa acara. Nama JK disebut lebih dulu, tepuk tangan dari peserta membahana. Lalu pembawa acara menyebut nama Mahfud, tepuk tangan kembali membahana. Terakhir nama Rhoma yang disebut, tepuk tangan membahana lebih keras dibanding untuk kedua nama lainnya.
Tepuk tangan itu diiringi lantuanan shalawat dari peserta seminar. Kehadiran ketiga capres itu membuat seminar menjadi meriah.
Dalam seminar ini, hadir sejumlah politisi dan calon anggota legislatif PKB dari berbagai daerah pemilihan. Lainnya, ratusan mahasiswa dari beberapa kampus di Jakarta juga tampak hadir dan mengikuti jalannya diskusi.
JK akan bicara mengenai lembaga kepresidenan yang efektif dan efisien. Rhoma diminta bicara mengenai lembaga kepresidenan yang merakyat dan mensejahterakan rakyat. Sedangkan Mahfud akan bicara mengenai penguatan sistem presidensial di lembaga kepresidenan.
Rhoma Irama mengusulkan pembentukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Perpajakan (PPATP) untuk mencegah korupsi. "Untuk memperkecil korupsi melalui pajak, saya usulkan pembentukan PPATP. PPATP itu adalah untuk mengoptimalkan pajak dan mencegah korupsi," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/12).
Rhoma mengemukakan hal itu dalam diskusi "Menciptakan Lembaga Kepresidenan yang Efektif dan Efisien untuk Kesejahteraan Rakyat" yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR.
"Kebocoran banyak di pajak seperti yang dilakukan oleh Gayus Tambunan. Saya yakin, pasti ada ribuan Gayus-Gayus lainnya yang belum terungkap," kata penyanyi dangdut yang jadi capres PKB tersebut. "Pilkada juga sangat rawan korupsi, menimbulkan konflik horizontal. Serahkan pemilihan wali kota dan bupati ke DPRD. Pemilihan langsung itu menyebabkan banyaknya korupsi," kata Rhoma. (berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar