SURVEI ELEKTABILITAS CAPRES ATAU KAMPANYE TERSELUBUNG?
Riforri - Koran Sindo mengeluarkan hasil survei elektabilitas calon presiden Selasa 22 Oktober 20013. Tentu saja hasil survei berusaha menampilkan keunggulan pasangan pemilik saham Koran Sindo calon yang diusung Partai Hanura, Wiranto-Hary Tanoesoedibdjo (Win-HT ). Dua hari sebelumnya Ahad, 20 Oktober 2013 Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyampaikan hasil surveinya. Kontraversi muncul ketika LSI menyebutkan bahwa tidak ada korelasi antara elektabilitas Jokowi dengan partai PDIP. Alhasil, survei ini menuai kritik. Survei elektabilitas tampaknya menjadi ajang kampanye terselubung.
Koran Sindo (22/10/2013) mengungkapkan Elektabilitas Capresnya Win-HT kini telah melampaui capres yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Survei terbaru Indonesia Research Centre (IRC) menunjukkan, peta elektabilitas capres berubah signifikan, khususnya di posisi kedua. Dalam survei-survei sebelumnya, posisi kedua selalu tidak lepas dari genggaman mantan Danjen Kopassus Letnan Jenderal (Purn) PrabowoSubianto.
Namun, saat ini posisinya digeser oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto yang sejak Mei 2013blalu resmi berpasangan dengan HT. “Sebuah fenomena politik yang unik, sejarah seperti tergambar kembali, yaitu terjadinya persaingan politik yang seru antara mantan atasan dan bawahan di TNI,” ujar peneliti IRC Yunita Mandolang dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 21 Oktober 2013.
Elektabilitas pasangan Win-HT mencapai 10,6%, sedangkan Prabowo Subianto 8,7%. Posisi teratas masih ditempati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan elektabilitas sekitar 34,5%. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 8,1%, disusul mantan Wapres Jusuf Kalla 6,2% dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri 6%.
Survei IRC dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak sistematis bertingkat (multistage random). Data yang terkumpul berasal dari survei tatap muka menggunakan kuesioner yang dijalankan pada 25 September2013lalu. Pada surveiini, ambang kesalahan diperkirakan kurang lebih 0,77% pada tingkat kepercayaan 95%. Elektabilitas di atas merupakan temuan tahap pertamadari 4.900 responden atau sekitar 30% dari total responden.
[sumber.http://nasional.sindonews.com/read/2013/10/22/12/796750/win-htgeser-prabowo]
0 komentar:
Posting Komentar