Selasa

Rhoma Bikin Ahok Sadar Berhenti Berjudi

Rhoma Bikin Ahok Sadar Berhenti Berjudi 


Riforri - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku banyak lagu dari Rhoma Irama yang mengilhami perjalanan hidupnya. Salah satunya adalah lagu berjudul 'judi', yang membuatnya sadar akan bahaya bermain judi saat masih sekolah dulu.

Rhoma Bikin Ahok Sadar Berhenti Berjudi : "Dulu waktu sekolah sempat tertarik ikut-ikutan teman main judi. Tapi karena saya ingat lagunya Rhoma Irama enggak jadi. Karena benar judi itu meracuni kehidupan, meracuni keimanan," kata pria yang akrab disapa Ahok di acara Diskusi yang bertema Membangun Karakter Positif Remaja di Sekolah Asisi, Tebet, Sabtu (23/11/2013).| http://www.ri-for-ri.com

"Dulu waktu sekolah sempat tertarik ikut-ikutan teman main judi. Tapi karena saya ingat lagunya Rhoma Irama enggak jadi. Karena benar judi itu meracuni kehidupan, meracuni keimanan," kata pria yang akrab disapa Ahok di acara Diskusi yang bertema Membangun Karakter Positif Remaja di Sekolah Asisi, Tebet, Sabtu (23/11/2013).

Ahok melanjutkan, remaja dan anak-anak memang belum bisa menentukan perbuatan baik dan buruk. Oleh sebab itu, orang tua mesti berperan mengarahkan remaja. Mereka tak perlu alergi menjatuhkan hukuman kepada remaja.

"Bukan berarti tidak sayang, tetapi itu supaya mereka bisa jadi orang," ujarnya.

Berbagai kasus tawuran dan kekerasan yang dilakukan siswa sekolah memang masih sering mewarnai Jakarta. Terakhir, ada kisruh karena SMA Negeri 46 mengeluarkan puluhan muridnya yang terlibat pembajakan bus.(bay)

Jumat

lagu Rhoma dipelajari ratusan universitas di dunia

lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia 


Riforri - Prof Andrew Weintroup, Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univ AS, baru saja mengirim email ke Surya Aka. Dia memberikan testimoni bahwa lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia.

Prof Andrew Weintroup, Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univ AS, baru saja mengirim email ke Surya Aka. Dia memberikan testimoni bahwa lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia | http://www.ri-for-ri.com
Prof Andrew:
Mas Aka, berikut saya lampirkan contoh buku-buku pelajaran yang termasuk biografi dan analisa lagu Rhoma Irama. Memang ada lebih dari ini! Yang saya scan dan lampirkan adalah yang sering dipakai dalam kuliah universitas:

1. Broughton, Simon, and Mark Ellingham. 2000. Rough Guide to World Music; Volume 2: Latin and North America, the Caribbean, Asia and the Pacifi c . London: Rough Guide.

2. Capwell, Charles. 2004. “The Music of Indonesia.” In Excursions in World Music , edited by B. Nettl. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.

3. Manuel, Peter. 1988. Popular Musics of the Non-Western World . New York: Oxford.

4. Sutton, R. Anderson. 2002. “Asia/Indonesia.” In Worlds of Music , edited by J. T. Titon. Belmont, CA: Schirmer, Thomson Learning.

5. Sweeney, Philip. 1991. The Virgin Directory of World Music. New York: Henry Holt and Company.

6. Taylor, Timothy. 1997. Global Pop: World Music, World Markets . New York: Routledge.


Pada buku literatur Nomor 2 dan nomor 4 sangat sering dipakai dan dianggap pelajaran wajib di ratusan universitas di dunia.
Yang kedua ini (dan nomor 3) ini termasuk sebagai kurikulum World Music.
Misalnya di Universitas Pittsburgh adalah kuliah "Introduction to World Music" setiap semester (bagian waktu pelajaran). Padahal di setiap semester 300 mahasiswa daftar/ikut kuliah. Kalau kita hitungi jumlahnya 600 mahasiswa per tahun. Itu di satu universitas. Bayangkan berapa mahasiswa yang sudah pernah belajar lagu Rhoma Irama melalui buku-buku ini!

Prof Andrew Weintroup, Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univ AS, baru saja mengirim email ke Surya Aka. Dia memberikan testimoni bahwa lagu-lagu karya Rhoma Irama dipelajari di ratusan universitas di dunia | http://www.ri-for-ri.com

Salam,

Andrew N. Weintraub
Chair and Professor of Music
University of Pittsburgh

Rabu

"Forsa" Abadikan Ribuan Karya Rhoma Irama

"Forsa" Abadikan Ribuan Karya Rhoma Irama 


Riforri - "Fans Of Rhoma and Soneta" (Forsa) akan mengabadikan ribuan karya Rhoma Irama berupa lagu, lirik, musik, dan film yang pernah dibintanginya dalam bentuk CD,VCD, film, buku, pertunjukan dan sebagainya. "Kami akan mengabadikannya berbagai bentuk karena yakin karya Rhoma dan Soneta akan abadi sampai ratusan tahun mendatang," kata Ketua Umum DPP Forsa, Surya Aka Syahnagra, Selasa.

Riforri - "Fans Of Rhoma and Soneta" (Forsa) akan mengabadikan ribuan karya Rhoma Irama berupa lagu, lirik, musik, dan film yang pernah dibintanginya dalam bentuk CD,VCD, film, buku, pertunjukan dan sebagainya. "Kami akan mengabadikannya berbagai bentuk karena yakin karya Rhoma dan Soneta akan abadi sampai ratusan tahun mendatang," kata Ketua Umum DPP Forsa, Surya Aka Syahnagra | http://www.ri-for-ri.com

Melalui rilis media, seusai terpilih sebagai ketua umum dalam rapat formatur DPP Forsa yang berlangsung 16-17 November di TMII Jakarta lalu, Surya Aka mengungkapkan, ribuan karya Rhoma Irama yang populer di masyarakat diyakini banyak yang berhasil merubah sikap dan watak manusia.

"Seperti halnya orang yang dulunya berjudi berhenti setelah mendengar lagu 'Judi', orang yang suka mabuk, berhenti setelah dengar lagu 'Mirasantika'. Orang yang dulu berani kepada orang tuanya, menjadi taat setelah mendengar lagu 'Keramat'," ucapnya.

Sementara itu, Rapat Formatur Forsa di TMII dihadiri sejumlah Ketua DPW Forsa dari seluruh Indonesia berhasil terpilih Surya Aka Syahnagra menjadi Ketua Umum DPP Forsa 2013-2018.

Aka berhasil menang telak mendapatkan 12 suara dari 15 anggota formatur yang hadir. Anggota formatur tersebut terdiri dari para tokoh fans di berbagai daerah.

Selama ini, Surya Aka dikenal telah sukses memimpin Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jatim. Mantan wartawan Jawa Pos dan Pimred JTV ini bahkan sudah berencana membuat Museum Soneta.

Mantan Komisioner KPID Jatim ini memiliki talenta menyanyi dengan penampilan mirip Rhoma. Bahkan menciptakan lagu "Untukmu Soneta" sebagai bentuk kecintaannya kepada Rhoma dan Soneta. (fiqih/ant))

Di Jepara, Rhoma Kian Yakin Capres PKB

Di Jepara, Rhoma Kian Yakin Capres PKB

Riforri - Raja dangdut Rhoma Irama optimistis akan melaju menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Dia yakin menjadi calon presiden karena merasa mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pengusungnya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Rhoma saat menghadiri pengajian akbar di Desa Jambu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2013) sore. Rhoma optimistis bisa melenggang menjadi kandidat presiden karena merasa didukung PKB.

Disinggung adanya kandidat lain yang merapat ke PKB, Rhoma mengaku menyerahkan keputusan akhir kepada partai. Meski demikian, dia yakin PKB akan mengusungnya sebagai calon presiden, karena baru dirinya yang menjalin komitmen dengan PKB.

“Sejauh ini melakukan sosialisasi ke sejumlah wilayah Indonesia guna pengukuhan posko-posko kemenangan. Sosialisasi yang dilakukan baru sebatas lingkup kultural PKB saja bukan deklarasi secara terbuka,” kata Rhoma.

Kehadiran Rhoma di tengah masyarakat Jepara itu menjadi pengobat rindu para penggemarnya. Dalam kesempatan tersebut Rhoma sebagai pendakwah yang menyampaikan tausyiah bukan menyanyi untuk membawakan lagu-lagunya.
(Alip/oke/tbn)

Pengarahan Rhoma pada DPP Forsa

Pengarahan Rhoma Irama pada Penutupan Sidang Formatur DPP Forsa 


Riforri - Rhoma Irama : Saya ucapkan selamat kepada para formatur Forsa yg telah selesai melaksanakan tugasnya. Ternyata gagasan bersama untuk menyatukan fans Soneta dalam satu wadah, akhirnya tercapai. Kini formatur sudah berhasil memilih ketua umum Dewan Pimpinan Pusat. Selamat untuk Mas Surya Aka, yang telah dipercaya rekan-rekannya memimpin organisasi Forsa ini. Memang tidak mudah memimpin Forsa ini, karena tidak saja membutuhkan dedikasi, keseriusan dan kecintaan terhadap sang tokoh idola. Seperti tokoh-tokoh Indonesia dan dunia lain, fansnya membuat lembaga atau organisasi. Ada Wahid Institut, Habibie Centre dan sebagainya. Kini lahir satu ormas yang mengelola ketokohan seorang, bernama Forsa. Bila Forsa dipimpin secara kontinyu, akan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan agama, negara dan bangsa. Bahkan sampai kapanpun, diharapkan Forsa ini tetap eksis.


Karena saya lihat tadi, visi misinya antara lain mensosialisasikan karya-karya Rhoma Irama dan Soneta, untuk diamalkan dan disosialisasikan. Pekerjaan ini suatu upaya yang bisa dikatakan abadi, tidak terbatas ketika ada Rhoma dan Soneta. Karena Rhoma dan Soneta telah membaku dalam teknologi ekosistem berbagai macam. Sebagaimana dikatakan Prof Andrew Weintroup guru besar musik pada Pittsbergh University Amerika Serikat mengkofirmasikan bahwa lagu karya Rhoma telah dipelajari di ratusan universitas di dunia. Beliau mengatakan tak ada pembahasan dalam konteks kebudayaan di Asia Tenggara, tanpa membahas Rhoma Irama. Artinya Rhoma di situ tahaddut bin nikmah, merupakan aset nasional, mudah2an dia juga aset Islam. Adanya suatu upaya untuk melestarikan dan sosialisasi karya Rhoma itu upaya yang sangat terhormat dan patut dihargai. Jadi bukan semata ini milik keluarga Rhoma Irama. Tapi karya ini bermanfaat untuk bangsa negara dan agama.

Menurut analisis Prof Andrew, lirik lagu Rhoma mempunyai suatu upaya motivasi yang kuat terhadap tingkah laku manusia. Setiap orang telah ditakdirkan Allah Swt memilik sense of art and music. Baik itu pop, rock, jaz, dangdut. Semua manusia tanpa kecuali, itu suatu fitrah, juga punya sense of religion, humor dan lainnya. Musik dengan pengelolaan yg serius ternyata (sebagaimana kami uraikan dalam pidato ilmiah di Amerika) musik itu dapat membentuk akhlah seseorang. Musik dakwah  dapat memotivasi, membentuk pendengarnya secara kongkrit. Hal itu sudah saya buktikan, maupun laporan langsung penggemar dan banyak contoh.

Salah satunya, bukti musik Soneta berhasi memotivasi seseorang. Saat itu saya sedang syuting ‘Menggapai Matahari’ di Surabaya. Saya sedang break di sudut restoran, tiba2 masuk seseorang yang parlente (busana rapi berjaz dan yang bertas ecolac). Dia terlihat mencari2 seseorang, rupamya dia mencari saya. Ya coba saya temui di tengah2 break syuting itu. Dia tanya ke petugas,  ‘mana Rhoma Irama’. Akhirnya ditunjukkan posisi duduk saya. Begitu ketemu saya, dia peluk saya. Lama banget sambil menangis. Trus saya tanya. Anda siapa? Dia jawab, ‘Anda guru saya. Saya ini dosen bahasa Inggris di Universitas Airlangga’ katanya. Terus saya tanya, kenapa anda bilang saya guru anda? Dia jawab: Karena lirik2 anda telah memotivasi dan merubah diri saya. Lirik-lirik Soneta telah menjadi pola hidup saya. Banyak sekali problem hidup saya, solusinya adalah lirik dari lagu2 anda. Jadi betul2 lagu anda merubah diri saya. Lirik Soneta tak sekedar lagu, tapi memiliki filosofi yang kuat. Sehingga saya menyampaikan kepada teman2 saya bahwa ‘’Anda harus dengar soneta’. Nah, kisah itulah yang saya muat di makalah saya di konferensi Pittsberg AS, ketika menghadiri internasional conference “Islam and Popular Culture in Indonesia and Malaysia,” Dalam makalah itu, saya sebutkan bahwa musik adalah media edukasi dan dakwah. Disitu saya kisahkan dosen di Surabaya tadi sebagai bukti dakwah melalui musik ini efektif. Memang selama ini banyak pertanyaan, apakah musik itu efektif untuk dakwah dan bisa membentuk karakter seseorang? Ternyata bisa. Bukan hanya itu, banyak dari penggemar yang dulunya suka berjudi berhenti setelah mendengar lagu ‘Judi’. Berhenti mabuk setelah dengar 'Mirasantika'. Berhenti berzina setelah dengar lagu ‘Haram’, dan sebagainya. Ini semua saya yakin bahwa musik Soneta itu ternyata mampu memotivasi pendengarnya. Berarti karya-karya tadi sesuatu yang berharga untuk dipelihara, untuk dikembangkan dan disosialisasikan. Mungkin anda bisa menjadi saksi atas kebenaran tesis ini. 
Maka lahirnya Forsa, suatu yang sangat penting untuk bisa memberikan kontribusi pada pembangunan bangsa ke depan. Karena semakin lama, kita ini liberalism telah melanda pemerintahan indonesia bahkan lifestyle rakyatnya. Individualistik dan liberatlistik telah meracuni anak bang. Nah lagu2 Rhoma kiranya bisa menjadi media counter menghadapi liberalime yg melanda sekarang ini. Betapa pentingnya forsa ini, mudah2an bisa memberi kontribusi pada bangsa dan agama. Amien.***

Anjungan Jambi TMII Jakarta, Minggu 17 November 2013.

Pimpin Forsa, Surya Aka Ucap 'Innalillah'

Pimpin Fans Rhoma, Surya Aka Ucap 'Innalillah'


Riforri - Dalam proses pemilihan ketua umum yang dihadiri sejumlah anggota dari seluruh Indonesia ini  berhasil terpilih H Surya Aka Syahnagra, SH, MH untuk menjadi Ketua Umum DPP Forsa 2013-2018. Aka berhasil menang telak mendapatkan 12 suara dari 15 anggota formatur yang hadir.

Anggota formatur tersebut terdiri dari para tokoh fans di berbagai daerah, antara lain: Indra Imran (Kepulauan Riau), Yayan Budiana (Jawa Barat), Darmin Irama (DKI Jakarta), Jiwwo Soewondo (Jawa Tengah), Gie Singke (Sulawesi Barat), Ahmad Khubby Ali R (Jawa Timur), Mustaman Mus (Papua), Surya-Aka Syahnagra (Jawa Timur), Julia Nur (Kaltim), Zainal Pengembara (DKI Jaya) dan Saefudin Latief (Sumsel).

Dalam pemilihan ketua umum DPP Forsa 2013-2018 ini hadir juga Rhoma Irama. Di kesempatan itu, sang raja dangdut juga memberikan berbagai wejangan agar kiprah Forsa bisa mendunia dan dikenal banyak masyarakat.

Forsa menjadi wadah pecinta Rhoma dan Soneta untuk berkreasi dan berkaryaForsa menjadi wadah pecinta Rhoma dan Soneta untuk berkreasi dan berkaryaKetua Umum Forsa Surya Aka merupakan tokoh fans Soneta dari Jawa Timur, yang berhasil mengembangkan organisasi Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) di Jatim. Bahkan, telah menggagas berdirinya museum Soneta.

''Dengan mengucapkan Innalillahi wainn ilahi rojiun, kami terima tugas sebagai Ketua Umum DPP Forsa 2013-2018.'' begitu ucapan saya saat laporan di depan Rhoma Irama, The Legent Of Dangdut, saat hadir di forum Rapat Formatur DPP Forsa di Anjungan Jambi TMII Jakarta Minggu 17 November 2013. Ucapan 'innalillah..' kami ikuti Khalifah Umar Bin Khatab, (ada juga yg menyebut Khalifah Umar bin Abdul Azis), saat dilantik sebagai khalifah. Sungguh amanah ini, sangat berat memikul tanggungjawabnya. Untuk itu dengan memohon ridlo dari Allah Swt, kami minta doa dan restu seluruh fans Soneta di mana pun. Mari bersatu padu, bergandeng tangan untuk bersama-sama memajukan fans Soneta agar kiprahnya bermanfaat untuk agama negara dan bangsa. Dengan menggemari, melestarikan dan mengamalkan lirik dan lagu Rhoma Irama dan Soneta. Kami tak ada artinya apa-apa tanpa bantuan dan kerjasama dengan seluruh fans Soneta. Terima kasih kami sampakan kepada seluruh sahabat yang telah memberikan ucapan, doa dana harapan kepada kami, maaf bila tidak dapat membalas satu persatu," kata Aka dalam sambutan singkatnya.

Sementara itu, Rhoma Irama dalam sambutannya mengatakan, dirinya menyambut baik dengan terpilihnya Surya Aka, fans senior Forsa dari Jatim. Diharapkan Forsa bisa menjadi fans bintang-bintang dunia seperti Mick Jagger yang selalu memberikan support kepada idolanya.

"Apalagi Forsa bisa mengamalkan lirik lagu Soneta sehingga menjadi sumbangan positif bagi anak bangsa. Saat ini lirik Soneta telah dipelajari oleh ratusan universitas di dunia. Maka, tak berlebihan jika Forsa menjadi jembatan bagi generasi mendatang," tandas Rhoma.(Sbh/safari)

Dokumentasi forsa saat sidang 









Pamfata Siap Kawal Rhoma Irama Selama Kegiatan

"Pamfata" Siap Kawal Rhoma Irama Selama Kegiatan


Riforri- Pasukan khusus pengamanan Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla Indonesia atau Fahmitamami (Pamfata) siap mengawal dan mengamankan Rhoma Irama dan Soneta Grup selama berkegiatan seperti dakwah maupun konser, khususnya Jawa Timur.

"Pasukan ini dulu bernama Paspamrhoma atau Pasukan pengamanan Rhoma Irama. Namun sejak Januari 2013 menjadi 'Pamfata', menyesuaikan dengan pusat yang lahir sejak akhir 2012," ujar Ketua Dewan Pembina "Pamfata" Jatim Surya Aka Syahnagra di Surabaya, Selasa.

Ia menjelaskan, "Pamfata" merupakan satu tim keamanan yang berlokasi di Surabaya dan dibentuk Soneta Fans Club Indonesia (SFCI). Tugas utamanya mengawal dan mengamankan pribadi Rhoma Irama.

Sampai saat ini, sudah 25 orang yang tercatat sebagai anggota "Pamfata" Jatim. Semua anggota bertugas untuk keamanan selama konser, namun 10 diantaranya memiliki tugas tambahan yakni pengamanan Rhoma Irama selama berdakwah atau melakukan kunjungan.

"Mereka merupakan sukarelawan dari anggota pilihan fans Soneta. Kriterianya tinggi minimal 160 centimeter, sehat jasmani dan rohani, terampil, dan berakhlaq mulia. Selain itu, loyalitas kepada Rhoma telah teruji," kata Ketua SFCI Jatim tersebut.

Surya Aka mengungkapkan, pengalaman selama 10 tahun menjadi wartawan yang pos di wilayah keamanan, ketertiban masyarakat Polda Jatim dinilai menjadi modal cukup sebagai tahapan awal membina "Pamfata".

"Pengalaman itu yang saya tularkan ke anggota. Kelak, kami ingin mengadakan pelatihan dengan mengundang perwira Polda Jatim untuk memberikan pembekalan teknis," kata Humas DPP Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) tersebut.

Apa tidak khawatir dicap terkesan protokoler karena melibatkan pasukan pengamanan? Surya Aka mengelaknya. Menurut dia, "Pamfata" tidak menghambat fans atau jamaah yang ingin bersalaman atau berfoto dg Rhoma Irama. Namun hanya mengatur agar tidak sampai berebut dan tidak tertib.

"Di lapangan, biasanya terjadi dorong-dorongan karena ingin mendekat dan bersalaman dengan Rhoma Irama. Belum lagi harus membelah ribuan massa. Seringkali mereka memegang surban, baju, tangan, atau sekedar melambaikan tangan. Kalau sudah begini, fungsi 'Pamfata' sangat diperlukan untuk melancarkan kegiatan," kata dia.

Pihaknya mengaku bekerja sama dengan keamanan panitia, termasuk TNI, Polri, dan petugas keamanan acara lainnya.

"Kami hanya mengeliminir hambatan menuju panggung dan membelah massa ketika Rhoma hendak naik ke panggung. Tidak ada niatan memberikan jarak antara Rhoma Irama dengan rakyat," katanya. (fiqih)

PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar

Rhoma Irama : PAMMI Siap Sosialisasikan Empat Pilar


Riforri - Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Rhoma Irama menyatakan siap melakukan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) melalui pentas musik dangdut.

"Bagi PAMMI, Empat Pilar bukan merupakan hal baru. Lagu mars PAMMI di dalamnya juga terkandung Empat Pilar," kata 'Raja' Dangdut itu ketika melakukan audiensi dengan pimpinan MPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. (8/1/2013)

Pada kesempatan tersebut, Rhoma Irama didampingi pengurus PAMMI antara lain, Waskoto (Sekretaris Jenderal) dan Mara Karma (Ketua Bidang Litbang), sedangkan pimpinan DPR adalah Ketua MPR RI Taufiq Kiemas didampingi tiga wakilnya Hajriyanto Y Thohari, Ahmad Farhan Hamid, dan Melani Leimena Suharli, serta Sekretaris Jenderal MPR RI Eddy Siregar.

Rhoma menjelaskan, pimpinan PAMMI berkunjung ke MPR RI karena memiliki komitmen untuk menguatkan nasionalisme dan mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami ingin membantu MPR RI melalukuakn sosialisasi Empat Pilar melalui pentas musik dangdut. Kalau MPR berkenan, PAMMI ingin menjalin kerja sama dengan MPR RI," kata pimpinan Soneta Grup itu.

Pada kesempatan tersebut, pimpinan MPR RI menyambut baik keinginan PAMMI untuk membantu sosialisasi Empat Pilar. "Musik dangdut merupakan salah satu sarana untuk mensosialisasikan Empat Pilar secara efektif, karena banyak masyarakat Indonesia menyukai musik dangdut," kata Taufiq Kiemas. (spr/ant)

WaliKota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama

Wali Kota Yogyakarta Terinspirasi Rhoma Irama


Riforri - Mirasantika merupakan sebuah judul dari syair lagu yang populer dinyanyikan Raja Dangdut, Rhoma Irama pada 1997. Pesan moral yang ingin disampaikan dari lagu itu mengajak semua kalangan untuk menjauhi berbagai jenis minuman keras dan narkotika.

Pesan itu terniang dalam pikiran Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Dia mengajak agar semua kalangan, khususnya pelajar di Kota Yogyakarta supaya menjauhi minuman keras serta narkoba.

Ajakan itu bukan tanpa dasar, sebab efek dari menengak miras maupun mengonsumsi narkotika lebih banyak buruknya.

"Jauhi miras dan narkoba, Yogya harus bisa bebas Miransantika," pinta Haryadi saat memberi sambutan dalam pemusnahan barang bukti di halaman BMX Track Gembira loka Zoo, Yogyakarta, Rabu (13/10/2013).

Sedikitnya ada 883 botol miras berbagai merek, 10 gerigen miras oplosan. Untuk narkoba jenis ganja ada 11 kg, 94 ons, dan 708 gram yaang dimusnahkan dengan cara dibakar. Begitu juga dengan obat-obatan berupa Ekstasi 268.656 buti, sabu-sabu sekira 2,608 kilogram, putau sebanyak 1,75 kilogram, serta puluhan alat bantu seks serta obat-obatan vitalitas yang tidak mengantongi izin edar.

Haryadi juga meminta tegas Kapolresta Yogyakarta, AKBP Slamet Santoso, yang hadir dalam kesempatan itu untuk menindak siapapun yang bermain dengan narkoba. Pihaknya mengaku sudah terus memerintahkan jajaran Sat Pol PP, khususnya penindakan terhadap peredaran miras ilegal.

"Tidak boleh ada yang main main dengan mirasantika, kalau ada camat maupun pegawai pemkot terlibat, tindak tegas," pintanya kepada polisi.

Puluhan pelajar dari perwakilan di beberapa sekolah tinggat pertama dan atas turut hadir dalam kesempatan itu. Masyarakat serta tokoh agama juga terlihat dalam moment pemusnahan barang bukti hasil operasi selama awal tahun hingga November 2013 ini.

Penggalan syair Mirasanika sempat dinyaikan Haryadi saat akhir memberikan sambutan. "Mirasantika, No Way," pungkasnya.

Berikut ini merupakan penggalan lagu Mirasantika yang memiliki pesan moral agar menghindari narkoba karena bisa merusak semuanya.

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka (Ya-ya-ya).
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila. 

Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)

Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan

Mirasantika... (no way...) . (Prabowo/oke)


Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Nyapres

Golkar : Tak Masalah Rhoma Irama Tetap Nyapres


Riforri - Ketua Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, langkah Rhoma Irama, yang tetap mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) 2014 tidak menjadi masalah, karena "raja dangdut" itu merupakan kandidat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKB).

"Ya kalau Roma Irama boleh boleh saja dan sah sah saja, karena memang dia sudah disebut-sebut sebagi calon presiden atau salah seorang bakal calon presiden dari PKB," kata Akbar, di Jakarta, Kamis (7/11).

Menurutnya, lolos tidaknya musisi dangdut yang kini aktif menjadi pedakwah itu menjadi calon presiden dari PKB, itu tinggal menunggu hasil proses, baik penetapan oleh PKB sendiri dan bisa tidaknya PKB mengusung Capres pada Pemilu mendatang.

"Kita lihat saja, tentu ada proses berikutnya yang akan menentukan kepastiannya, terutama tentu mengenai hasil Pemilu. Kalau PKB bisa mendapatkan kursi 20%, maka PKB tentu dapat mencalonkan presiden secara langsung," ucapnya.

Tetapi, imbuh Akbar, PKB tentu harus menentukan satu dari 3 kandidat Capres yang disebut-sebut ada tiga kandidat. "Paling tidak, kan ada 3 nama di situ. Pertama Mahfud MD, Rhoma Irama, dan yang terkahir ini muncul nama JK (Jusuf Kalla, Red.)."

Jadi, kata Akbar, PKB harus menetapkan satu mekanisme yang demokratis dan fair. Dengan catatan, PKB mendapat kursi sekurangnya 20%. "Ya seperti dulu kami melakukan konvensi," pungkas Akbar. (IS)

Rhoma Minta Masalah Carut Marut DPT Tuntas

Rhoma Irama Minta Masalah Carut Marut DPT Tuntas


Riforri - Calon Presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mendesak agar permasalahan kekisruhan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dituntaskan. Sebab saat ini masih ada 10,4 juta pemilih yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Raja dangdut itu khawatir kekisruhan DPT masih terjadi pada saat pencoblosan nanti. Jika tidak, kata dia, partai politik akan menjadi pihak yang dirugikan.

"Masih ada 10,4 juta pemilih yang bermasalah dalam DPT, itu tentu harus dituntaskan, berbagai macam kemungkinan kecurangan bisa terjadi," tukasnya di Pondok Pesantren Al Manar Azhari, Limo, Depok, Minggu (10/11/2013).

Rhoma menambahkan jika DPT bermasalah, tentunya hasil pemilu tidak akan valid. Ia meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk duduk bersama.

"Ini bisa membuat pemilu tak valid hasilnya, saya rasa KPU dan Kemendagri harus betul-betul bekerjasama, barangkali dibantu parpol, secara sinergi bagaimana menuntaskan validitas," katanya.

Rhoma menilai, kesalahan bisa saja terjadi saat verifikasi data pemilh. Misalnya terhadap DPT ganda, atau pemilih yang sudah meninggal tetapi masih tercantum dalam DPT.

"Tentu ada perubahan signifikan, misalnya tahun lalu memilih, sekarang meninggal, tahun lalu belum memilih, tahun sekarang bisa jadi sudah memilih tetapi tak masuk DPT. Itu kan bisa signifikan, harus terus dirapikan," tandasnya. (hol/oke/marieska)

Rhoma Berkisah Bersedia Maju Capres

Rhoma Kembali Berkisah Bersedia Maju Capres 


Riforri - Raja dangdut Rhoma Irama mengklaim keinginannya maju menjadi calon presiden bukan berasal dari keinginan pribadi, namun keinginan para habaib dan ulama.

"Isu Rhoma capres sudah terjadi dari 2004, saat itu pertama kali Indonesia memilih presiden secara langsung, One Man One Vote, lalu kemudian saat itu ulama dan politisi datangi saya membawa proposal partai, agar saya menjadi ketua umum. Lalu kenapa saya, kan banyak cerdik pandai dan kyai. Lalu mereka bilang, kita berharap Anda jadi presiden?," ujarnya di Pondok Pesantren Al Manar Azhari, Limo, Depok, Minggu (10/11/2013).

Rhoma menjelaskan, saat itu banyak orang lain yang lebih kompeten dan memiliki kapabilitas. "Namun kata mereka, di samping kapabilitas, harus punya popularitas. Saya katanya punya elektabilitas dan popularitas, bahkan punya kapabilitas pernah menjabat sebagai anggota DPR," tuturnya.

Rhoma menambahkan bahwa banyak ulama dan habaib menilai dia memiliki
visi misi yang jelas. Hal itu terlihat dari seluruh lirik lagu yang ditulis Rhoma.

"Dari lirik-lirik lagu saya. Sebelum dunia internasional ajarkan soal HAM, tetapi saya sudah menulis lagu di tahun 1980 soal kebebasan berbicara. Di samping itu, sebelum dunia internasional dan KPK dibentuk belum ada keinginan berantas korupsi, saya sudah menciptakan lagu yang liriknya 'Hapuskan Korupsi di Segala Birokrasi, Agar Terlaksana Kemakmuran yang Merata' pada tahun 1982," ungkapnya.

Rhoma menambahkan dia juga memiliki lagu-lagu yang bercerita soal moral bangsa serta kemakmuran rakyat. Salah satunya lagu Miras Santika dan Narkoba.

"Dulu saya bilang, saya tak berminat jadi presiden, enakan jadi raja dangdut lagi, tanggung jawab presiden berat, lalu pada 2009 saya diminta kembali sebagai vote gathers agar jadi cawapres, lalu saya katakan terimakasih pak, saya tak obsesi," tegasnya.

Akhirnya, pada tahun 2012, terjadi fenomena politik yang inskontitusional. Rhoma mengaku didesak oleh para habaib Betawi dan politikus Senayan untuk tampil pada 2014.

"Kata mereka saya yang harus tampil, bukan yang lain, karena ada ikon Islam. Lalu saya jawab, saya mau istikharah dulu. Tetapi beliau-beliau bilang enggak ada istikharah, ini jihad, kalau enggak berdosa Anda, jadi ini sejarah," katanya.

Rhoma menjelaskan kondisi saat ini berbeda dengan 2004 dan 2009 yang semakin jauh dari nilai-nilai. Kasus korupsi, anarkisme, tawuran warga, tawuran pelajar, konflik antar etnis di Kalimantan, konflik antarumat beragama di Bali, kriminalitas semakin marak.

"Lalu ada perintah dari Allah, mencegah kemungkaran. Suatu hari, 18 November 2012, saya mulai bicara di depan media, seandainya desakan ulama dan habaib semakin meluas, seandainya ada parpol yang meminang saya sesuai persyaratan dan kosntitusional, maka hari ini, saya nyatakan saya siap dicalonkan sebagai capres," paparnya.

Rhoma menjelaskan bahwa kronologis perjalanannya sebagai capres dimantapkan saat ia dipinang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada April 2013. "Sejak saat itu banyak dukungan ormas, PKB pun siap dukung Rhoma, sejak saat itu kita sudah punya beberapa capres. Ada pak ARB dari Golkar, Prabowo dari Gerindra, ibu Megawati dari PDIP, dan Rhoma Irama," tutupnya.
(sus/oke).

Fahmi Tamami Ajak Makmurkan Masjid

Fahmi Tamami Ajak Makmurkan Masjid


Upaya ini dilakukan guna menghindari gerakan yang ingin memecah belah ummat. Karenanya  Fahmi Tamami diminta  berperan aktif men-yelamatkan masjid dan mushala dari gerakan-gerakan yang ingin memecah belah ummat. Tausiyah Rhoma ini disampaikan saat saat melantik pengurus Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Mushalla Indonesia (Fahmi Tamami) Kota Bogor di Masjid Agung Bogor, beberapa waktu lalu.

Rhoma mengatakan, Fahmi Tamami terbentuk atas dorongan timbulnya keresahan dari ummat Islam karena adanya upaya pengambilalihan masjid dan mushola oleh kelompok-kelompok tertentu yang bertujuan untuk memecah belah ummat muslim. Upaya pengambilalihan masjid dan mushola oleh kelompok-kelompok tertentu terus tumbuh dan berkembang.

Salah satu  indikasinya dengan gampang membid’ah kebiasaan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada umumnya. “Kita tidak ingin yang sudah menjadi kebiasaan kita dalam menjalankan ritual keagamaan di masjid atau musholla dirubah oleh sekelompok ummat dengan alasan bid’ah,” kata Rhoma.

Rhoma berharap, Fahmi Tamami yang dibentuknya bisa menekan berbagai bentuk intervensi beribadah seseorang. Sebab, kelompok tersebut mulai mengembangkan pengaruhnya di bidang politik. Menurut Rhoma mesjid dan musholla merupakan wadah bagi kelompok tersebut untuk menguasai dunia keagamaan, bidang pendidikan melalui akademisi.

Apa yang terjadi saat ini, persis seperti yang digambarkan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa umat Islam nanti seperti buih di lautan yang terombang-ambing ombak kesana kemari tanpa adanya suatu persatuan umat meski jumlahnya banyak. Pasalnya, umat Islam takut berjuang bahkan takut bicara yang benar. Perpecahan umat Islam selama ini diakibatkan politik devide et impera dari pihak musuh Islam.

Karena itu, jika umat Islam ingin bangkit maka syaratnya ada tiga. Pertama, menjalin ukhuwah Islamiyah; Kedua, memiliki  orientasi hidup pada akhirat bukan dunia dan ketiga, selalu menegakkan amar makruf nahi munkar. Rhoma yang juga dijuluki ‘Raja Dangdut’ ini  dalam beberapa kesempatan menegaskan, Fahmi Tamami berupaya menyelamatkan masjid dan musholla dari gerakan Islam radikal.

Dalam satu acara Fahmi Tamami di Jawa Timur yang dihadiri sejumlah kiai dan pengurus NU beberapa waktu lalu Rhoma menyatakan, Fahmi Tamami muncul karena adanya keresahan atas upaya pengambilalihan masjid oleh kelompok Islam radikal.

Menurutnya, gerakan itu mulai tumbuh dan berkembang di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Indikasinya, muncul ritual-ritual baru di masjid, di luar yang biasa diajarkan Islam pada umumnya.

Modusnya, lanjut Rhoma, kalau ada masjid yang tidak memiliki unsur organisasi dengan jelas, perwakilan Islam radikal itu akan mengontrak rumah di sekitar masjid. Lantas, mereka menawarkan diri untuk menjadi pengurus masjid, guru mengaji, serta pendakwah. Dan sedikit demi sedikit mereka mulai mengafirkan, memfitnah, dan membid’ahkan ajaran dan tokoh-tokoh Islam.

Sejak saat itu, berbagai kajian dilakukan untuk meng-counter gerakan radikal tersebut. Akhirnya, Rhoma berinisiatif membentuk Fahmi Tamami. Organisasi ini memiliki tiga platform yang diusung. Yakni, keagamaan, kebangsaan, dan sosial masyarakat.

Dia berharap agar ormas yang dibentuknya itu bisa menekan berbagai bentuk intervensi beribadah seseorang. Sebab, gerakan radikal tersebut mulai merangsek di bidang politik melalui pembentukan partai, menguasai dunia keagamaan melalui masjid, dan bidang pendidikan melalui akademisi.

(diskusi Fahmi Tamami di masjid Khusnul Khatimah Oktober 2013)

Sabtu

Rhoma Irama Hipnotis Warga Aceh di Tabligh Akbar di Bireuen

Rhoma Irama Hipnotis Ribuan Pengunjung Tabligh Akbar di Bireuen


Riforri - Luar biasa. Sambutan warga Bireuen terhadap kehadiran Si Raja Dangdut alias Rhoma Irama sangat antusias. Iya, mereka rela basah kuyup demi mendengar ceramah dari Bang Rhoma, Kamis (7/11) sejak lepas shalat Isya ribuan masyarakat Bireuen memadati alun-alun Pendopo Bupati Bireuen. 

Rhoma Irama Hipnotis Ribuan Pengunjung Tabligh Akbar di Bireuen | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat 
Bahkan hujan deras yang turun sejak beberapa jam lalu tak menjadi penghalang bagi penggemar Rhoma,  namun antusias ribuan masyarakat untuk menyaksikan Tabligh Akbar yang disampaikan Raja Dangdut Rhoma Irama sangat tinggi.  Mereka sudah menunggu sejak lepas Isya tak sabar menanti, warga yang sudah memadati halaman pendopo dan ruas jalan Alun-Alun Kota Bireuen, rela berdesak-desakan dalam hujan. Mereka bersorak yel..yel di depan panggung utama, mereka menyoraki meminta Rhoma untuk segera naik pentas.

Sementara para pengendara kendaraan bermotor terjebak kemacetan. Sehingga anggota Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Bireuen harus bekerja keras dalam hujan mengurai kemacetan. Hingga berita ini diturunkan hujan masih terus mengguyur Bireuen.

Rhoma hadir ke Bireuen sebenarnya bukan untuk manggung namun untuk mengisi tablig akbar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bireuen.  Roma turut didampingi Menteri Tenaga Kerja,  Muhaimin Iskandar.

Rhoma Irama dalam Tabligh Akbarnya di Bireuen mengambil tema tentang "Persatuan". Ia mengajak seluruh umat untuk selalu bersatu dalam memperjuangkan Agama Islam dan memesan kepada masyarakat untuk tidak bercerai berai atau membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain.

Sebelumnya Rhoma Irama juga ceramah singkat di Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga. Dalam Tabligh Akbar sesaat itu Rhoma mengaku kagum melihat ribuan santri di dayah tersebut yang berpakaian putih-putih. Dikatakan Rhoma dengan adanya dayah-dayah di Aceh, Syariat Islam samakin kokoh dan kuat di Serambi Mekah. Rhoma juga memesan kepada seluruh santri untuk terus belajar dengan tekun untuk menjadi panutan bagi masyarakat. (Serambi/ajn)

Jumat

LCLD PAMMI 2013, Perjalanan 25 Tahun Berkarya

LCLD PAMMI 2013, Perjalanan 25 Tahun Berkarya 

Riforri - Tak terasa tahun 2013 ini adalah tahun ke-25 aku berkarir sebagai penyanyi Dangdut di Indonesia. Suka duka, jatuh bangun tentunya sudah menjadi bagian keseharian kehidupanku. Aku amat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk aku menapaki karir sebagai Penyanyi Dangdut hingga hari ini. Melalui music dangdut ini ada banyak berkah, manfaat dan keberuntungan yang aku rasakan.


Aku bisa lebih mengenal dunia, aku bisa berinteraksi dengan banyak khalayak dari berbagai kelas dan wilayah, aku dapat melihat keindahan alam dan ciptaan Tuhan di berbagai penjuru dunia. Aku dikenal banyak orang dan mendapatkan tempat yang lebih baik dari kebanyakan orang. Aku dapat membantu perekonomian keluarga, bahkan melalui music Dangdut ini pula aku menikah dengan seseorang.

25 tahun memang bukan waktu yang sebentar, meskipun untuk ukuran berkarya sepertinya kita tidak mengenal batasan waktu. Artinya dalam konteks yang lain, bisa saja 25 tahun berkarya dinilai belum terlalu lama. Dan masih banyak hal yang dapat digali melalui karir menyanyi. Termasuk mengabdi kepada music dangdut itu sendiri.

Dalam perjalanan 25 tahun karir menyanyi, aku telah berhasil mengoleksi 30-an Album dan beberapa Single Lagu Dangdut. Termasuk beberapa Penghargaan dari berbagai Ajang Apresiasi Musik di Tanah Air.
Memasuki usia 25 tahun berkarir ini yang masih mengganggu pikiranku adalah bagaimana aku tetap bisa berkarya dan memberikan pengabdianku kepada Musik Dangdut yang telah membesarkan namaku ini. Untuk itulah maka di tahun 2012 aku putuskan untuk terjun ke Organisasi PAMMI yang menaungi berbagai profesi seniman music dangdut di Indonesia. Semoga dengan begitu aku bisa lebih memahami kehidupan para Pencipta dan Musisi Dangdut umumnya. Salah satu program yang akan menjadi Perhelatan besar PAMMI ditahun 2013 ini adalah dengan menggelar Lomba Cipta Lagu Dangdut (LCLD) tingkat Nasional.

LAGU adalah sebuah MOMENTUM

Dalam kaitannya dengan Lomba Cipta Lagu Dangdut (LCLD) Nasional Pammi 2013 ini, aku ingin mengatakan bahwa Lama atau tidak nya karir seorang penyanyi amat ditentukan oleh sebuah Lagu. Termasuk karir ku. Jadi kalau hari ini --setelah 25 tahun berkarya—aku masih bisa diterima masyarakat, tentunya tak lepas dari keberhasilan Lagu yang aku bawakan dan tercipta dari hasil olah daya cipta para pencipta lagu itu sendiri.
Karir seorang penyanyi dimulai dari bagaimana ia menyanyikan sebuah Lagu yang telah diciptakan melalui proses cukup panjang. Melalui pengamatan, kontemplasi, dialog, diskusi hingga menjadi sebuah Lagu yang dianggap Pas oleh banyak pihak, termasuk oleh penikmat.

Setelah sebuah Lagu diputuskan untuk diproduksi, tugas seorang penyanyi adalah mempelajari benar arti, jiwa dan atmosfir dimana lagu itu akan dihadirkan di ruang fantasi para penikmat music. Sehingga tuntutan akan artikulasi, penjiwaan dan ekspresi penyanyi akan sangat menentukan apakah “pesan” yang terkandung dalam sebuah Lagu itu dapat diterima dan dinikmati para pendengarnya. Meskipun belum menjadi Jaminan bahwa lagu itu akan “meledak” dipasaran, namun dengan begitu bisa dipastikan bahwa Tugas penyanyi telah selesai dengan sempurna dan jarak dengan kesuksesan karir, tinggal soal hitungan waktu

Perlu disadari oleh para Penyanyi bahwa Lagu yang akan dinyanyikannya adalah sebuah “kendaraan” menuju kesuksesan karir profesionalnya. Melalui sebuah Lagu, seorang penyanyi tiba-tiba akan dikenal oleh masyarakat luas.
Ada beberapa pengamatan tak tertulis dari para Pekerja Industri Musik yang mengatakan bahwa:
1, Hubungan Kesuksesan antara Lagu dengan Penyanyi amat sangat dekat.
2. Kesuksesan Karir Penyanyi terbentuk adalah karena Lagu yang dinyanyikan dirasakan Pas oleh berbagai pihak.
3. Kesuksesan adalah miliki sebuah Lagu, bukan tentang Siapa yang menyanyikannya. Jadi Nama Besar bukan jaminan sebuah lagu itu akan diterima atau tidak oleh Masyarakat.
4. Lagu dalam Album atau Single pertama bukanlah penentu suksesnya Karir seorang Penyanyi, tetapi Lagu dalam Album atau Single setelah itu yang akan membawanya menjadi seorang Legenda.

Dari empat point di atas tampak jelas bahwa Lagu memiliki arti penting bagi karir seorang penyanyi Profesional. Bahkan Lagu memiliki kedudukan lebih penting ketimbang penyanyi itu sendiri.
Pertanyaannya kemudian, Lagu seperti apa yang akan mampu melambungkan Karir seorang Penyanyi?
Dalam konteks industry, lagu yang bagus adalah Lagu yang “meledak” secara komersial. Lagu yang mampu mendongkrak penjualan fisik maupun digital bisnis lainnya. Sehingga dengan begitu, secara otomatis mampu pula mengangkat popularitas Penyanyinya. Tak perlu dijelaskan disini bahwa setelah Populer, pastilah Job Show Off Air maupun On Air akan menghampiri para penyanyi tersebut.

Namun di ajang Festival Musik, sebuah lagu dapat dinilai sebagai Lagu Terbaik tentunya terkait dengan banyak factor. Selain soal Notasi, Tema dan Syair, tetapi juga tergantung bagaimana Lagu itu didendangkan oleh seorang Penyanyi. Artinya Penyanyi juga sangat menentukan penilaian atas sebuah lagu.
LCLD sebagai Bank Lagu

LCLD Pammi 2013 ini adalah LCLD ketiga yang digelar oleh Pammi. Event ini melibatkan para pencipta lagu Dangdut dari seantero Tanah Air. Baik yang memang berprofesi sebagai Pencipta, atau pun mereka yang tertarik untuk mencoba mengolah Daya Cipta nya.

Diharapkan lewat ajang ini akan terkumpul ratusan lagu dangdut baru berkualitas yang pada akhirnya akan menjadi Bank Lagu bagi para Penyanyi atau Producer Musik Dangdut di Indonesia. Sehingga bukan tidak mungkin LCLD ini juga akan menelurkan para Penyanyi Dangdut Profesional yang akan melegenda di kemudian hari. Dan menjadi perhelatan yang ikut menorehkan sejarah music Dangdut Indonesia. Semoga!. ( sumber : www.pammi.co.id )

Kamis

Rhoma Kembali Ungguli Wiranto dan Mahfud

Rhoma Kembali Ungguli Wiranto dan Mahfud


Riforri - Orang boleh memandang sebelah mata terkait elektabilitas Rhoma jika maju sebagai calon presiden. Namun hasil survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga survei Political Weather Station (PWS) menunjukan bahwa si Raja Dangdut ini menempati posisi lebih tinggi diatas tokoh-tokoh terkemuka seperti Wiranto, Mahfud MD dan Hatta Rajasa.

Rhoma Kembali Ungguli Wiranto dan Mahfud | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Menurut Peneliti PWS, Imam Sofyan, tingginya elektabilitas Rhoma Irama dibandingkan ketiga tokoh diatas, karena modal popularitasnya di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah. Rhoma selama ini dikenal sebagai artis dan ikon raja dangdut yang religius.

"Kalangan masyarakat bawah menilai Rhoma lebih religius. Ditambah lagi media lebih tertarik meliput dia dibanding yang lain," ujar Imam.di Hotel Century, Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Hasil survei menunjukkan, responden lebih banyak memilih Rhoma Irama dibandingkan Wiranto, Mahfud MD dan Hatta Rajasa. Sedangkan Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan elektabilitas 16,7 persen. Responden memilih Prabowo sebagai capres ideal dengan usia diatas 56 tahun.

Posisi berikutnya ditempati oleh Megawati Soekarno Putri. Mega yang juga Ketua Umum DPIP ini memperoleh suara sebesar 12,5 persen, Aburizal Bakrie Ketua Umum Golkar mendapatkan 10,9 persen, Jusuf Kalla 9,4 persen, Surya Paloh 7,6 persen, Rhoma Irama 6,4 persen, Wiranto 6,1 persen, Mahfud MD 5,7 persen, Hatta Rajasa 4,2 persen, Yusril Ihza Mahendra 2,1 persen dan yang terahir Surya Darma Ali 0,6 persen. Sedangkan rahasia 3,8 persen dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 12,9 persen.

Survei yang dilakukan oleh PWS ini berlangsung antara 21 September sampai 24 Oktober 2013 dan dilakukan di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.070 orang yang sudah memiliki hak pilih pada pemilu 2014. Untuk tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3 persen.

"Pengambilan data melalui teknik wawancara dengan bantuan kuisioner," kata Imam.
Sementara itu, Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden masih terus digodok di Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat. Pembahasan RUU yang memakan waktu 1,5 tahun ini mentok di pasal ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).

Partai-partai kecil di parlemen ingin PT itu diturunkan, bahkan dihilangkan. Namun partai-partai besar ingin Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden itu tak diubah satu pasal pun.

Menurut Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifudin Sudding, jika partai besar tetap tak ingin mengubah Undang-Undang itu, maka terjadi tirani bagi partai-partai kecil.

"Yah itu lah terjadi tirani minoritas," kata Suding di Gedung DPR, Jakarta.
Hanura memperjuangkan agar pasal tentang syarat minimal raihan kursi/suara untuk bisa mengajukan capres disamakan dengan bunyi UUD 1945. Yakni, partai politik dan gabungan partai politik berhak mengajukan calon presiden dan wakil presiden.

"Kami ingin semua parpol yang masuk parlemen bisa mengajukan capres, sehingga bagi kami tidak ada PT lagi," kata Suding.

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung membantah jika partai-partai besar, termasuk PDIP ingin menjegal calon-calon presiden dari partai kecil.

"Ini pemilu legislatif juga belum. Siapa yang menang pemilu juga tidak tahu. Kalau sudah memenuhi syarat untuk ikut pemilu legislatif tidak ada lagi partai menengah, partai kecil atau partai besar. Semua orang mempunyai kesempatan yang sama," kata Pramono.

Apalagi, terang Pramono , semua partai yang ikut pemilu 2014 adalah partai politik yang ikut 2004 dan 2009. Sehingga tidak ada lagi terminologi partai besar-partai kecil. Pasalnya semua partai memiliki kesempatan yang sama. (Osur)

Capres Rhoma di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto

Riforri - Si Raja Dangdut Rhoma Irama, kini makin banyak disebut-sebut sebagai salah satu capres. Setidaknya, itu menyeruak saat Bang Haji menghadiri pelantikan pengurus DPC Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/11/2013) malam, di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo.

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Bahkan, Bang Haji, panggilan akrab Rhoma Irama, tampak semakin percaya diri disebut sebagai capres. Ini terlihat, saat salah satu pejabat dari Pemkab Mojokerto menyinggung bahwa artis dangdut yang sudah berusia 67 tahun itu sebagai capres. Rhoma Irama kian intens turun ke daerah berpromosi soal langkahnya masuk bursa calon presiden (capres) lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kalau Bang Haji nanti presiden, dangdutan sak Indonesia," seloroh pejabat tersebut disambut aplus penonton dan fans berat pria yang kini berusia 67 tahun tersebut. 

Pejabat Pemkab Mojokerto itu, memberi sambutan di acara pelantikan PAMMI. Mendengar pernyataan ini, Ketua PAMMI pusat yang mulai debutnya di tahun 1970-an itu pun hanya tersipu di kursinya. Sementara, ribuan penggemar dan pengagum Rhoma Irama makin antusias dan terus memadati lapangan bola yang didirikan tenda dan panggung utama. Panggung ini memang khusus untuk Rhoma.

Capres Rhoma Irama di Pelantikan DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Bang Haji masih menjadi magnit bagi penyuka musik melayu. Pengagum pria bercambang ini pun membajiri lapangan bola Kutorejo tempat helatan PAMMI digelar. Ini terlihat, saat ia naik panggung, penggemarnya terus merangsek maju. Areal depan panggung yang semula steril kini dijubeli para penggemar.

"Tadi disebut-sebut, saya capres. Iya, memang saat inilah saya terpanggil dan termotivasi untuk maju mencalonkan diri sebagai capres dari PKB," tegas Rhoma dengan suara lantang yang khas.

Mendengar sikap Rhoma itu, ribuan warga yang hadir bertepuk tangan. Mereka sudah memadati areal lapangan Sampangreko sejak pukul 18.00. Mereka setia menunggu si Raja Dangdut yang baru tiba di Kutorejo pukul 22.00.

Selain menghadiri pelantikan pengurus DPC PAMMI Kabupaten Mojokerto, Bang Haji datang untuk mendendangkan beberapa lagu ciptaannya, ia pun menyelipi dengan menyampaikan tausiyah (pengajian). Tapi inilah salah satu cara Rhoma menyosialisasikan dirinya sebagai capres. 
Foto: surya aka

Selasa

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI


Riforri - Kita harus maklum konser Bang Haji dan Soneta era 80 an dan era 13 th reformasi, tentu sangatlah berbeda era 80 bang haji masih berumur 40 an sekarang sudah diatas 60 an di era itu di ibaratkan sumber mata air masih jernih dan mengalir deras memancar dari perut bumi sehingga daya emajinasi , kreatifitas untuk menciptakan sebuah lagu dan eksperimen bermusik masih tinggi sehingga setiap konser tentu menyesuaikan dengan lagu baru dan pasti berganti ganti lagu

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Dari fisik bang haji sendiri tentu tidak sefres masa lalu sekarang kadang syair lupa kadang melody juga lupa sementara bang haji tidak sekedar menyanyi tapi juga berdakwah sambil menyanyi sambil bergitar belum lagi mikir gerakan khas soneta sehingga bila harus berganti lagu tentu membutuhkan latihan yang cukup memakan waktu, sementara jadwal bang haji sangat padat selain harus konser juga berdakwah hampir keseluruh pelosok negeri dan luar negeri apalagi musim kampanye pilkada seperti sekarang ini tentu kita tidak akan pernah menikmati konser ala 80 an tetapi yang perlu di apresiasi dari bang haji dan Soneta adalah “istiqomahnya” dalam menegakkan amar makruf nahi munkar

Dalam syair soneta nya yang lebih 40 tahun masih belum tergantikan oleh siapapun, bandingkan dengan teman-teman segenerasinya baik dari insan dangdut sendiri maupun dari rock dan pop tanah air sudah pada tumbang semua, bahkan sudah kembali kealam baka, tentu seharusnya kita para fans Soneta harus tetap bersyukur masih bisa menyaksikan bang haji diatas pentas dengan segala keterbatasannya. Di usia yang hampir senja inipun kita masih mendengar kan lagu baru ciptaan bang haji walau hanya satu atau dua saja tapi baik syair maupun notasinya masih bernafaskan agama dan asyik untuk kita nikmati (tidak membosankan).

JANGAN BANDINGKAN KONSER ERA 80 AN DAN ERA 13 TH REFORMASI | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Seandainya bang haji konser di tv atau hadir di daerah saya pasti akan saya sempatkan untuk bisa menyaksikannya sekalipun hujan dan petir menyambar-nyambar tak akan saya lewatkan karena kesempatan langka yang jarang terjadi, maka syukurilah apa yang disuguhkan bang haji untuk kita walaupun saat ini sudah tidak sesuai dengan selera kita baik lagu-lagunya, gerakannya, kostumnya hanya “ itu itu saja” tetapi tentu kita kembali kepada keterbatasan manusia dimana ada saat-saat jaya, ada saat saat memudar, ada saat saat kreatif, ada saat saat stagnan itulah fitrah manusia karena pada hakekatnya tidak ada manusia yang mampu mempertahankan kemampuan dan kemapanan secara abadi kecuali Allah SWT.

Oke teman-teman mari kita sebagai Fans Militan Soneta (Familson) jangan membanding-bandingkan konser Soneta era 80 an dan era Reformasi yang kebablasan karena hanya akan melemahkan cinta kita kepada sang Legenda dan tetap semangat menyukai lagu-lagu Soneta Group, semoga Indonesia di tahun 2014 mempunyai pemimpin “minimal” seperti Bang Haji Rhoma Irama

oke Samson ......Salam Soneta. Semoga Allah SWT meridhoi niat kita semua amin 

Agus Santoso (Penulis tinggal di ujung timur pulau Jawa dekat pulau Bali dan sudah menyukai lagu-lagu bang haji sejak th 74 an, koleksi caset pita mencapai hampir 100 keping ) 

Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres?

Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres?


Riforri — Pedangdut Rhoma Irama mendatangi Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013) sore. Rhoma datang untuk bertemu dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla. Setibanya di lokasi, Rhoma langsung disambut oleh Jusuf Kalla yang telah lebih dulu datang dan menunggu Rhoma. Hubungan keduanya terlihat akrab. 

Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres? | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Saat dikonfirmasi, Jusuf Kalla menyatakan bahwa kedatangan Rhoma ditujukan untuk melakukan pembicaraan tentang masjid di Indonesia. Ia pastikan, kapasitas Rhoma dalam pertemuan ini adalah sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami). 

"Ini hanya soal masjid," kata Jusuf Kalla di sela-sela pertemuan tersebut. 

Saat ditanya mengenai adanya pembicaraan terkait pemilihan umum presiden, Rhoma hanya tersenyum. Sementara itu, Jusuf Kalla yang duduk di sebelahnya hanya menjawab singkat. 

"Nanti ya, nanti," ujarnya. 

Selain Mahfud MD dan Rhoma Irama, Jusuf Kalla juga dilirik PKB menjadi calon presiden 2014. Bahkan, Rhoma Irama mengaku siap berduet dengan JK dalam Pilpres 2014.

"Why not? Kenapa enggak?" tegas Rhoma saat ditanya terkait wacana duet dengan JK pada Pilpres 2014 di Kantor PP DMI, Jalan Borobudur No 22, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013).
Rhoma Irama Temui Jusuf Kalla, Duet Capres Cawapres? | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Namun ungkap Rhoma, yang terpenting sebelum menghadirkan wacana pencapresan, perlu diingat akan pentingnya ambang batas untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden. "Presidential Threeshold Pilpres harus realistis," ujar Raja Dangdut itu.

Sementara, JK mengaku, sinergi dengan Rhoma Irama akan terus terjaga walaupun keduanya tidak berpasangan sebagai capres-cawapres.

"Apapun kejadian setelah 2014, kita akan tetap bersama-sama dengan menjadi pengurus Masjid," kata JK sembari tertawa.

"Kita tidak bicara politik di sini," imbuh JK sembari tersenyum

Untuk diketahui, Jusuf Kalla dan Rhoma saat ini tengah dikaitkan dengan calon presiden yang akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jusuf Kalla didukung oleh mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah, sedangkan Rhoma mengklaim telah dikukuhkan sebagai calon presiden dari PKB sejak beberapa bulan lalu. (Kom/Lip6)



Senin

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging


Riforri - Undangan sebagai narasumber dari panitia Kenduri Cinta merupakan undangan yang kesekian kalinya diterima. Minimal setahun sekali diundang menjadi pembicara diskusi yang sangat cair di lapangan terbuka Taman Ismail Marzuki (TIM). Pesertanya dari berbagai kalangan dan agama. Coba tengok salah seorang penanya dalam diskusi ini sehari-hari nongkrong sama gelandangan proyek Senen. Dia minta perhatian kepada jamaah semua untuk memperhatikan para gembel (maaf) yang sudah mulai digusur di Senen. Lihat juga ada seniman dengan kotak sabun dan berpotongan rambut gimbal  Mbah Surip menampilkan nada-nada indah dari kotak sabun. Usai seniman tradisional tampil dilanjutkan dengan pemain Jazz dan juga penyanyi Blues tampil. Gila, kaya gado-gado. Semuanya tersedia dalam satu ulekan. 

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Penulis masuk di sesi kedua jam 22.00. Pada sesi pertama moderator dan narasumber menyampaikan definisi tentang kesusuban. Kesusuban itu kemasukan benda asing, seperti kelilipan atau bisa juga kecugak. Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) biasanya menjadi host di sesi kedua atau ketiga. Cak Nun akan menguraikan filosofi tema acara dan mempersilahkan kepada  para narasumber untuk saling melengkapi tema. 

BENTENG TERAKHIR

Paparan penulis adalah bahan tulisan Riforri edisi kesatu dan kedua. disiapkan menjadi tiga poin paparan. Pertama, tentang penangkapan AM ketua Mahkamah Konstitusi yang masih menjadi isu hangat malam itu. Harapannya agar jangan dianggap satu nila dapat merusak sebelanga, karena mediumnya berbeda. Sepotong kayu tidak dapat menjadi medium aliran listrik, tetapi air dipastikan menjadi medium sempurna aliran listrik. 

Sekelumit kisah MK berawal pada tanggal 1 Oktober 2013 atau sehari sebelum penangkapan AM Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 115/PHPU.D-XI/213 terkait hasil Pemilukada Kota Tangerang 2013 berhasil menggugat peran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). MK melakukan tindakan fenomenal dalam membuat putusan. Lembaga ini menguji terlebih dahulu Keputusan DKPP No. 83 dan 84 tahun 2013 yang menjadi dasar putusan KPU Provinsi Banten. Alhasil, MK menyatakan penetapan KPU Prov. Banten yang menerima putusan DKPP tanpa reserve dinyatakan cacat dan batal demi hukum. KPU dianggap MK tidak tepat menerima begitu saja putusan DKPP. KPU Provinsi Banten menggunakan dalil pasal 112 ayat 12 UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu yang menyatakan putusan DKPP bersifat final dan mengikat. 

Dengan adanya pasal ini, maka semua penyelenggara Pemilu tidak harus menerima begitu saja putusan DKPP yang berfinal dan mengikat. Mahkamah Konstitusi (MK) menurunkan peran dan fungsi DKPP dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilukada Kota Tangerang tanggal 1 Oktober 2013 kemarin. DKPP sebagai lembaga yang diberikan kewenangan sebagai lembaga etik dinyatakan MK tidak berhak memutuskan sengketa keputusan KPU dalam lingkup kewenangan lembaga ini. Keputusan DKPP dinyatakan sebagai keputusan yang cacat hukum, karena melampaui kewenangannya yang diberikan oleh Undang-Undang. Konsekuensinya keputusan DKPP ini difatwakan sebagai putusan tidak mengikat dan tidak wajib diikuti oleh semua penyelenggara.

Karuan, keputusan yang sangat keramat ini bagi penulis selaku pemohon uji materi Pasal 112 ayat 12 di UU No. 15 tahun 2011 terkait kewenangan DKPP, tiba-tiba keesokan harinya seolah-olah berubah. Pemenang uji uji materi UU atau juga pihak yang menang gugatan dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilukada akan dianggap sebagai pihak yang melakukan transaksi politik. Padahal keputusan MK adalah keputusan kolektif bukan keputusan individual ketua MK. Berbondong-bondong beberapa yang kalah dalam gugatan PHPU di MK melakukan rilis media. Stasiun televisi swasta TV One pada progam Indonesia Lawyer Club (ILC) Selasa Malam juga menampilkan tema tentang isu korupsi di MK saat itu. 

KETAHANAN PANGAN 

Kenduri Cinta - Kesusuban Duri Dalam Daging | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat
Kedua, terkait liberalisasi impor pangan. Ketahanan pangan kita hancur bang. Semuanya serba impor, karena  impor dianggap lebih murah dan praktis, seperti makan mie instan. Petani-pun enggan bertani. Ini disebabkan ongkos produksi bertani lebih mahal ketimbang harga-harga produk impor yang ada di pasaran. Pemerintah tidak punya kebijakan khusus untuk menghadang liberalisasi impor ini. Problem yang muncul hari ini adalah miskordinasi antara Kementerian Perdagangan dan Pertanian. Menteri yang satu menjadi anak emas dan ikut konvensi Partai Demokrat. Sementara, Menteri yang satunya lagi sedang di bully terkait masalah katabelece daging sapi dan produk pertanian lain. Jadilah kisrush manajemen negara menjadi problem bangsa Indonesia. Siapa yang rugi? Tentunya yang dirugikan adalah rakyat Indonesia.  

Harga barang-barang konsumsi impor memang murah, tetapi ini bukankah ini akibat praktek dumping?...di Negara dengan lahan sangat luas dan banyak penduduk seperti RRC lebih baik ekspor dulu kelebihan hasil panen ke Indonesia...soal harga belakangan...toh kalau harga mahal di RRC pemerintahnya memberikan subsidi...sementara Indonesia?

Solusi yang ditawarkan ada beberapa poin positif yang dilakukan oleh rezim sebelumnya untuk diaktifkan kembali Menawarkan beberapa hal positif yang pernah dijalankan Presiden Soeharto disaat semua orang membenci rezim Orde Baru bagaikan kesusuban benda asing. Perlu dibuat kesadaran media untuk memonitor semua kebutuhan pokok. Pada saat rezim Orde Baru kita tidak asing bahkan sangat familiar ketika semua stasiun radio merelay harga kebutuhan pokok, “harga cabai keriting di Pasar Induk Kramat Jati sebesar Rp…”. Sekarang kita sudah tidak pernah perduli harga-harga kebutuhan pokok yang ada di pasaran. Wajar saja kalau kemudian kita terperanjat kaget ketika harga daging melonjak menjadi Rp. 120.000,- atau Cabe menjadi Rp. 70.000,-. 

Rezim Orba juga selalu mengadakan kegiatan Kelompencapir di Stasion Televisi Pemerintah, TVRI. Kegiatan ini adalah  pertemuan antara para petani dengan Presiden. Berbagai persoalan muncul dalam diskusi yang dimoderatori Menteri Penerangan Harmoko. Entah kegiatan tanya jawab itu direkayasa atau tidak, tetapi semangat mengunjungi petani dan dialog dengan mereka sangat jarang sekali ditampilkan sekarang ini. 

Kelebihan Soeharto dari sejumlah sumber di Badan Urusan Logistik (Bulog). Hampir semua Kabulog saat itu selalu menghapalkan atau minimal mencatat harga-harga kebutuhan pokok. Jangan sampai Presiden bertanya kepada mereka, tetapi tidak mengetahui kenaikan komoditas vital. Bisa-bisa SK pemberhentian sebagai pimpinan Kabulog datang tiba-tiba. Apabila poin-poin kesusuban ini diperhatikan oleh Presiden sekarang ini, maka harga-harga kebutuhan pokok tidak melulu naik. 

SANG LEGENDA

Poin ketiga, tentang bang haji Rhoma Irama. Saya minta ijin kepada Jamaah Mahiyah untuk mendampingi bang haji sebagai konsultan politik. Tujuannya adalah untuk mengajak bang haji tidak selalu ada di pinggir kanan, tetapi ke tengah, kalau perlu ke kiri, ke depan atau ke belakang panggung politik nasional, sebagai negarawan tentunya. Ada misi lainnya tentunya yang perlu diperkenalkan kepada publik tentang sang legenda. Beliau selain rutin menjadi Khatib dan Imam Sholat Jum’at di sejumlah masjid juga menjadi Khatib dan Imam untuk Sholat Ied. 

Acara selesai sekitar pukul 03.30 dinihari.  Kami semua berdoa untuk keselamatan bangsa dan Negara ini. Usai acara panitia mengundang bang Haji Rhoma dalam diskusi Kenduri Cinta di TIM. Pesan ini sudah disampaikan dan Insya Allah bang Haji bersedia hadir untuk menyampaikan pesan dakwahnya. (watingpung)

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila 


Riforri - Perjuangan ini mengingatkanku pada almarhum mama yg sejak thn 1977 mendampingi papa berjuang dipolitik (diantaranya). Dulu serangan pada kami nyata-nyata bersenjata, sekarang lebih ke pembunuhan karakter, penghinaan. Mama bilang... papa tidak akan bisa diam untuk memperkuat Islam dan Pancasila, itulah garis hidup papa... jiwanya, memang pejuang seperti kakek.

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Dulu kami masih kecil, tidak bisa berbuat banyak. Hanya melihat dan mendengar riuh gaduh orang-orang di rumah. Tapi saat itu aku sudah mampu menangis karena ramai orang bilang papa mau dibunuh, mau ditangkap, mau diculik dan sebagainya dan sebagainya dengan bahasa-bahasa yang menakutkan.

Sekarang aku dan adik-adikku sudah dewasa. Dimana papa berjuang disitulah kaki kami berdiri untuk mensupport, menjaga dan membela beliau. 

Garis Hidup Rhoma Memperkuat Islam dan Pancasila | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat

Rasa sakit & sedih kami akan menjadi kekuatan kami untuk membela papa. 

Papa orang mukhlis, hatinya ikhlas, jiwanya tenang... tapi papa berhak mendapatkan pembelaan kami... papa berhak mendapatkan bakti kami. Airmata kami adalah do'a sebagaimana mengalirnya keringat papa, darah bahkan bertaruhkan nyawa papa berjuang untuk agamanya dan keluarganya. Kini saatnya kami mengabdi.

Inilah energi saya dan keluarga... subhanALLOH... do'a dan support teman-teman semua amat sangat berharga bagi kami... semoga ALLOH membalas dengan mencurahkan rahmat dan karunia kepada teman-teman semua. Alhamdulillah... terimakasih...(Debby)