Selasa

Airin Tak Etis Banyak Tinggalkan Tugas Demi Jenguk Suami

Airin Tak Etis Banyak Tinggalkan Tugas Demi Jenguk Suami


Airin Tak Etis Banyak Tinggalkan Tugas Demi Jenguk Suami | Riforri Menuju Indonesia Bermartabat
Riforri - Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany keluar dari pintu gerbang rumah tahanan KPK usai menjenguk suaminya Tubagus Chaeri Wardana, Jakarta, Senin (21/10). Tubagus Chaeri Wardana merupakan tersangka kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah Lebak.

Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko Waskito menilai tidak etis tindakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany yang terlalu sering meninggalkan tugas demi menjenguk suaminya di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kelihatannya tidak etis Airin meninggalkan tugasnya sebagai Wali Kota Tangsel pada saat jam kerja hanya untuk menjenguk suaminya," kata Gugus di Jakarta, Senin (21/10).

Dalam catatan Laksnu, terhitung sejak tanggal 10 Oktober 2013 setidaknya sudah empat kali, termasuk Senin ini, Airin mengunjungi suaminya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, di Rutan KPK.

"Dari empat kali kunjungan tersebut, Airin dua kali melakukan kunjungan ke KPK pada jam kerja, termasuk hari ini (Senin)," kata Gugus.

Lebih lanjut Gugus juga menjelaskan, Airin yang seharusnya masih menyelesaikan tugas belajar di Amerika bersama beberapa wali kota lain, mempercepat kepulangannya ke Indonesia ketika mengetahui suaminya ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.

Dari empat kali kunjungan tersebut Gugus menilai ada beberapa hal yang harus dikritisi. Pertama, memang tidak etis Airin terlalu banyak meninggalkan tugas sebagai Wali Kota Tangsel pada saat jam kerja hanya untuk menjenguk suaminya, Kedua, kedatangan Airin ke KPK bisa jadi 'humas' yang tepat bagi dinasti politik Banten.

"Sosok Airin yang berpenampilan menarik dan cerdas bisa menjadi sosok yang tepat untuk mengimbangi pemberitaan yang miring tentang kasus korupsi yang sedang mendera keluarga dinasti politik Banten," kata Gugus.

Ketiga, kata Gugus, Airin yang berlatar belakang pendidikan S1 dan S2 bidang hukum bisa menjadi alat yang tepat untuk 'mengirim dan menerima' pesan baik bagi Wawan yang ada di dalam Rutan, maupun keluarga dinasti politik Banten. (MD/Antara)

0 komentar:

Posting Komentar